Dibekukan di Eropa, Federasi Sepak Bola Rusia Tiru Israel Ingin Gabung ke Asia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) tak berkutik menghadapi sanksi yang dijatuhkan UEFA maupun FIFA sebagai imbas perang Rusia vs Ukraina. RFU berencana mengalihkan status kompetisinya dari Eropa ke Asia.
Pembekuan kegiatan sepak bola yang dijatuhkan UEFA dan FIFA, termasuk terhadap klub dan tim nasional Rusia, membuat RFU memutar otak mencari cara agar aktivitas sepak bola mereka kembali bergulir.
Menurut laporan dari Daily Mail, Selasa (29/3/2022), Federasi Sepak Bola Rusia saat ini sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan UEFA dan bergabung dengan konfederasi Asia atau AFC.
Klub-klub dari Liga Rusia saat ini memang tidak bisa bermain di Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi Europa dengan waktu yang belum bisa dipastikan. Klub Spartak Moscow didepak dari Liga Europa 2021/2022 pada babak 16 besar.
Selain itu, Timnas Rusia juga dikeluarkan dari kualifikasi Piala Dunia tahun ini. Hal ini membuat Federasi Sepak Bola Rusia harus mencari jalan keluarnya. Pasalnya, jika tidak bertindak dengan cepat, bisa jadi sepak bola Rusia akan mengalami kemunduran.
Untuk itu, Rusia memiliki rencana untuk berpindah haluan dari yang tadinya mengikut UEFA, kini Rusia berencana bergabung dengan AFC. Pasalnya, Rusia diduga memiliki banyak sekutu yang berada di wilayah Asia.
Meskipun, pemikiran ini memang sempat menimbulkan pro-kontra di kalangan tokoh Rusia. Akan tetapi, Rusia tentunya tak ingin tinggal diam. Mungkin ini menjadi salah satu solusi terbaik bagi Rusia untuk saat ini di tengah peperangan.
Kendati demikian, peralihan status tersebut harus diratifikasi oleh federasi AFC. Hal itu memang tidak mudah, akan tetapi bukan tidak mungkin Rusia bisa menjadi bagian dari AFC.
Sebab, ada kejadian yang hampir serupa. Contohnya, federasi Israel sebelumnya berada di bawah naungan AFC pada 1954 hingga 1974, sebelum akhirnya diusir. Saat itu, Israel tidak berafiliasi dengan konfederasi mana pun, hingga memutuskan untuk bergabung dengan UEFA pada tahun 1991.
Selain itu, Kazakhstan awalnya adalah anggota AFC sebelum akhirnya bergabung dengan UEFA sejak 2002. Sementara Australia meninggalkan federasi Oseania untuk bergabung di AFC pada 2005.
Pembekuan kegiatan sepak bola yang dijatuhkan UEFA dan FIFA, termasuk terhadap klub dan tim nasional Rusia, membuat RFU memutar otak mencari cara agar aktivitas sepak bola mereka kembali bergulir.
Menurut laporan dari Daily Mail, Selasa (29/3/2022), Federasi Sepak Bola Rusia saat ini sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan UEFA dan bergabung dengan konfederasi Asia atau AFC.
Klub-klub dari Liga Rusia saat ini memang tidak bisa bermain di Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi Europa dengan waktu yang belum bisa dipastikan. Klub Spartak Moscow didepak dari Liga Europa 2021/2022 pada babak 16 besar.
Selain itu, Timnas Rusia juga dikeluarkan dari kualifikasi Piala Dunia tahun ini. Hal ini membuat Federasi Sepak Bola Rusia harus mencari jalan keluarnya. Pasalnya, jika tidak bertindak dengan cepat, bisa jadi sepak bola Rusia akan mengalami kemunduran.
Untuk itu, Rusia memiliki rencana untuk berpindah haluan dari yang tadinya mengikut UEFA, kini Rusia berencana bergabung dengan AFC. Pasalnya, Rusia diduga memiliki banyak sekutu yang berada di wilayah Asia.
Meskipun, pemikiran ini memang sempat menimbulkan pro-kontra di kalangan tokoh Rusia. Akan tetapi, Rusia tentunya tak ingin tinggal diam. Mungkin ini menjadi salah satu solusi terbaik bagi Rusia untuk saat ini di tengah peperangan.
Kendati demikian, peralihan status tersebut harus diratifikasi oleh federasi AFC. Hal itu memang tidak mudah, akan tetapi bukan tidak mungkin Rusia bisa menjadi bagian dari AFC.
Sebab, ada kejadian yang hampir serupa. Contohnya, federasi Israel sebelumnya berada di bawah naungan AFC pada 1954 hingga 1974, sebelum akhirnya diusir. Saat itu, Israel tidak berafiliasi dengan konfederasi mana pun, hingga memutuskan untuk bergabung dengan UEFA pada tahun 1991.
Selain itu, Kazakhstan awalnya adalah anggota AFC sebelum akhirnya bergabung dengan UEFA sejak 2002. Sementara Australia meninggalkan federasi Oseania untuk bergabung di AFC pada 2005.
(sha)