Menu Sahur dan Berbuka Puasa di Korsel Jauh Berbeda, Timnas Indonesia U-19 Perlu Adaptasi
loading...
A
A
A
DAEGU - Sejumlah pemain Timnas Indonesia U-19 tetap berpuasa di bulan Ramadhan sambil mengikuti pemusatan latihan di Korea Selatan (Korsel). Namun, karena menu untuk sahur dan berbuka jauh berbeda, skuad Garuda Nusantara harus beradaptasi lagi.
Ini disampaikan Arsa Ahmad. Anggota lini depan itu mengatakan para pemain belum sepenuhnya cocok dengan hidangan yang disajikan pihak hotel saat sahur dan berbuka puasa. Sebab, menunya sangat berbeda dengan di Indonesia.
Arsa mengakui bahwa dia dan pemain Indonesia U-19 lainnya yang juga beragama Islam perlu beradaptasi dengan takjil serta makanan berat di Negeri Gingseng.
“Untuk menunya sendiri kan pasti berbeda dengan Indonesia, jadi agak butuh adaptasi lah. Tapi, tetap kita jalani puasa dengan semangat,” kata Arsa dikutip Youtube resmi PSSI
Selain menu makanan yang berbeda dengan di Tanah Air, kendala lainnya adalah waktu puasa di Korsel juga agak lebih lama, sampai 15 jam. Sementara di Indonesia hanya berlangsung 13 jam.
Ini sebabnya bulan Ramadhan tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemain Indonesia U-19 selama menjalani pemusatan latihan di Korsel. Mereka harus bisa menjaga kebugaran walau berpuasa.
Meski ada sejumlah kendala, Arsa mengatakan kegiatan bulan Ramadhan di Korsel berlangsung kondusif. Meski berada di negeri orang, Dia dan rekan-rekannya bisa mengawali bulan puasa dengan khidmat.
“Alhamdulillah tadi lancar semua. Para pemain juga udah selesai sahur dan selesai makan. Semoga para pemain bisa menjalankan puasa dengan lancar dan semangat,” tutupnya.
Disisi lain, pelatih Shin Tae-yong menganjurkan anak asuhnya agar tidak berpuasa ketika ada jadwal pertandingan. Sementara dalam waktu dekat Indonesia U-19 akan melakoni laga uji coba menghadapi Kimcheon U-19, Selasa (5/4/2022).
Ini disampaikan Arsa Ahmad. Anggota lini depan itu mengatakan para pemain belum sepenuhnya cocok dengan hidangan yang disajikan pihak hotel saat sahur dan berbuka puasa. Sebab, menunya sangat berbeda dengan di Indonesia.
Arsa mengakui bahwa dia dan pemain Indonesia U-19 lainnya yang juga beragama Islam perlu beradaptasi dengan takjil serta makanan berat di Negeri Gingseng.
“Untuk menunya sendiri kan pasti berbeda dengan Indonesia, jadi agak butuh adaptasi lah. Tapi, tetap kita jalani puasa dengan semangat,” kata Arsa dikutip Youtube resmi PSSI
Selain menu makanan yang berbeda dengan di Tanah Air, kendala lainnya adalah waktu puasa di Korsel juga agak lebih lama, sampai 15 jam. Sementara di Indonesia hanya berlangsung 13 jam.
Ini sebabnya bulan Ramadhan tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemain Indonesia U-19 selama menjalani pemusatan latihan di Korsel. Mereka harus bisa menjaga kebugaran walau berpuasa.
Meski ada sejumlah kendala, Arsa mengatakan kegiatan bulan Ramadhan di Korsel berlangsung kondusif. Meski berada di negeri orang, Dia dan rekan-rekannya bisa mengawali bulan puasa dengan khidmat.
“Alhamdulillah tadi lancar semua. Para pemain juga udah selesai sahur dan selesai makan. Semoga para pemain bisa menjalankan puasa dengan lancar dan semangat,” tutupnya.
Disisi lain, pelatih Shin Tae-yong menganjurkan anak asuhnya agar tidak berpuasa ketika ada jadwal pertandingan. Sementara dalam waktu dekat Indonesia U-19 akan melakoni laga uji coba menghadapi Kimcheon U-19, Selasa (5/4/2022).
(mirz)