Jakarta Fencing Arena, Wadah Pegiat Olahraga Anggar di Tanah Air
loading...
Pegiat Olahraga Anggar di Jakarta Fencing Arena. Foto: Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Olahraga anggar (fencing) kembali menggeliat di Indonesia. Salah satu wadah bagi pegiat olahraga ini bertempat di Jakarta Fencing Arena yang biasa menjadi tempat latihan para pegiat anggar dari Pelatda, SKO Ragunan, hingga Pelatnas.
Menurut salah satu pendiri Jakarta Fencing Arena, Eka Widiastuti, arena anggar ini juga menjadi wadah untuk para mahasiswa Universitas Negeri Jakarta ( UNJ ) terutama Unit Kegiatan Mahasiswa Anggar UNJ. Tak hanya itu, ada pula POPB atau Pembinaan Olahraga Prestasi Berkelanjutan dari DISPORA.
“Semua lapisan atau tinggkat ada di sini, baik dari senior maupun yang masih baru belajar, bahkan adapula atlet SEA Games, Asian Games yang sudah dapat medali seperti Nizar Fardani yang ikut mengajar adik-adiknya yang masih belajar,” ujar Eka Widiastuti.
Baca Juga: PB IKASI Akan Perbanyak Pelatih Anggar di Indonesia
Meski baru 2 bulan berdiri, Jakarta Fencing Arena berpotensi melahirkan para juara atlet anggar. Latihan gabungan arena anggar dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu dan diikuti 20-25 murid yang berasal dari berbagai kalangan di Gelanggang Remaja Jakarta Timur.
“Terbentuknya Jakarta Fencing Arena karena prihatin melihat pegiat olahraga anggar ini bingung tak punya tempat untuk berlatih, mereka padahal punya potensi. Maka terbentuklah Jakarta Fencing Arena ini. Semua berkumpul di sini mereka awalnya gak kenal satu sama lain, akhirnya jadi seperti keluarga. Mereka mengeluarkan ilmu yang sudah mereka dapat untuk ditularkan ke adik-adik pemula,” ujar Eka yang berasal dari keluarga atlet.
![Jakarta Fencing Arena, Wadah Pegiat Olahraga Anggar di Tanah Air]()
Jakarta Fencing Arena bermaksud menjadi wadah untuk menggelorakan olahraga anggar di Indonesia. Sehingga, mereka menerima murid dari semua kalangan dan untuk pemula sekitar usia 15 hingga 16 tahun.
“Saya yakin bisa mencetak juara-juara. Nah dari situ saya minta dukungan pemerintah mari sama-sama bersinergi, kita didik dan kita bina atlet-atlet kita. Semoga Jakarta Fencing Arena bisa melahirkan juara yang bisa megharumkan nama negara kita tercinta Indonesia,” tutur Eka.
![Jakarta Fencing Arena, Wadah Pegiat Olahraga Anggar di Tanah Air]()
Senada dengan Eka, Coach Lucky Ramdhani selaku Sekum Pengprov IKASI DKI Jakarta berharap DKI bisa menjadi barometer anggar nasional.
"Dulu waktu tahun 90-an, DKI menjadi barometer anggar nasional. Semua orang mau latihan di DKI seiring berjalannya waktu harus ada yang memebenahi anggar di DKI, itu sebabnya saya bersama teman teman kami menyatukan tujuan kumpul di sini, ada tempat latihan, enak memulai sesuatu dengan visi dan misi yang sama," kata Coach Lucky Ramdhani.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov IKASI DKI Jakarta, M. Suradji, juga berharap Jakarta Fencing Arena bisa melahirkan para atlet juara. Pria yang sudah menjabat sejak 2018 itu berharap setelah pandemi Covid-19 , gelanggang olahraga (GOR) bisa kembali terisi penuh oleh kegiatan-kegiatan olahraga, termasuk anggar.
“Semoga ke depan akan lebih baik dan berlatih terus sehingga atlet anggar bisa berkompetisi dan bisa mencetak juara,” pungkas M. Suradi.
Menurut salah satu pendiri Jakarta Fencing Arena, Eka Widiastuti, arena anggar ini juga menjadi wadah untuk para mahasiswa Universitas Negeri Jakarta ( UNJ ) terutama Unit Kegiatan Mahasiswa Anggar UNJ. Tak hanya itu, ada pula POPB atau Pembinaan Olahraga Prestasi Berkelanjutan dari DISPORA.
“Semua lapisan atau tinggkat ada di sini, baik dari senior maupun yang masih baru belajar, bahkan adapula atlet SEA Games, Asian Games yang sudah dapat medali seperti Nizar Fardani yang ikut mengajar adik-adiknya yang masih belajar,” ujar Eka Widiastuti.
Baca Juga: PB IKASI Akan Perbanyak Pelatih Anggar di Indonesia
Meski baru 2 bulan berdiri, Jakarta Fencing Arena berpotensi melahirkan para juara atlet anggar. Latihan gabungan arena anggar dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu dan diikuti 20-25 murid yang berasal dari berbagai kalangan di Gelanggang Remaja Jakarta Timur.
“Terbentuknya Jakarta Fencing Arena karena prihatin melihat pegiat olahraga anggar ini bingung tak punya tempat untuk berlatih, mereka padahal punya potensi. Maka terbentuklah Jakarta Fencing Arena ini. Semua berkumpul di sini mereka awalnya gak kenal satu sama lain, akhirnya jadi seperti keluarga. Mereka mengeluarkan ilmu yang sudah mereka dapat untuk ditularkan ke adik-adik pemula,” ujar Eka yang berasal dari keluarga atlet.
Jakarta Fencing Arena bermaksud menjadi wadah untuk menggelorakan olahraga anggar di Indonesia. Sehingga, mereka menerima murid dari semua kalangan dan untuk pemula sekitar usia 15 hingga 16 tahun.
“Saya yakin bisa mencetak juara-juara. Nah dari situ saya minta dukungan pemerintah mari sama-sama bersinergi, kita didik dan kita bina atlet-atlet kita. Semoga Jakarta Fencing Arena bisa melahirkan juara yang bisa megharumkan nama negara kita tercinta Indonesia,” tutur Eka.
Senada dengan Eka, Coach Lucky Ramdhani selaku Sekum Pengprov IKASI DKI Jakarta berharap DKI bisa menjadi barometer anggar nasional.
"Dulu waktu tahun 90-an, DKI menjadi barometer anggar nasional. Semua orang mau latihan di DKI seiring berjalannya waktu harus ada yang memebenahi anggar di DKI, itu sebabnya saya bersama teman teman kami menyatukan tujuan kumpul di sini, ada tempat latihan, enak memulai sesuatu dengan visi dan misi yang sama," kata Coach Lucky Ramdhani.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov IKASI DKI Jakarta, M. Suradji, juga berharap Jakarta Fencing Arena bisa melahirkan para atlet juara. Pria yang sudah menjabat sejak 2018 itu berharap setelah pandemi Covid-19 , gelanggang olahraga (GOR) bisa kembali terisi penuh oleh kegiatan-kegiatan olahraga, termasuk anggar.
“Semoga ke depan akan lebih baik dan berlatih terus sehingga atlet anggar bisa berkompetisi dan bisa mencetak juara,” pungkas M. Suradi.
