Diskusi dengan Pemerintah Inggris, Wimbledon Coret Pemain Rusia dan Belarusia?
loading...
A
A
A
LONDON - Panitia turnamen tenis Wimbledon sedang berdiskusi dengan pemerintah Inggris terkait keikutsertaan pemain Rusia dan Belarusia. Turnamen yang akan digelar pada akhir Juni mendatang itu diyakini bakal mencoret kontestan dari Rusia dan Belarusia.
Sebagaimana diketahui, para petenis Rusia dan Belarusia sejauh ini diizinkan untuk terus bermain di kompetisi ATP, WTA dan ITF meski perang antara Rusia vs Ukraina masih bergejolak. Namun, mereka ikut dengan status netral tanpa membawa nama negara dan lagu kebangsaan mereka.
Baca Juga: Presiden Ukraina Kunjungi Ladang Pembantaian Warga Sipil di Kota Bucha
Akan tetapi, pihak All England Club, yang merupakan tuan rumah Wimbledon, kemungkinan akan diberi izin untuk menerapkan larangan bermain kepada para pemain dari dua negara tersebut. Sebab, turnamen yang mereka helat itu berstatus independen.
“Kami telah mencatat panduan pemerintah Inggris mengenai kehadiran individu Rusia dan Belarusia dalam kapasitas netral di acara olahraga di Inggris,” bunyi pernyataan All England Club dilansir dari Independent, Selasa (5/4/2022).
“Ini tetap menjadi masalah yang kompleks dan menantang, dan kami terus terlibat dalam diskusi dengan pemerintah Inggris, LTA, dan badan pengatur tenis internasional. Kami berencana untuk mengumumkan keputusan terkait Wimbledon sebelum tenggat waktu masuk kami pada pertengahan Mei,” lanjut pernyataan itu.
Menteri Olahraga Inggris, Nigel Huddleston, sebelumnya telah memberi imbauan kepada para pemain Rusia dan Belarusia. Huddleston meminta semua atlet dari dua negara tersebut untuk membuktikan bahwa mereka “benar-benar netral” dan memberikan jaminan bahwa mereka tidak mendukung kebijakan pemerintah Rusia dalam menginvasi Ukraina.
Jika pihak All England Club benar-benar melarang para petenis Rusia dan Belarusia untuk tampil di Wimbledon, maka sejumlah pemain top dipastikan bakal absen pada grand slam kedua tahun ini tersebut.
Di antaranya adalah Daniil Medvedev dan Andrey Rublev, yang berasal dari Rusia dan masuk dalam daftar 10 besar ranking dunia. Tak hanya itu, ada pula Aryna Sabalenka dan Victoria Azarenka, yang berpaspor Belarusia dan juga berstatus sebagai pemain wanita ranking 50 besar dunia.
Sebagaimana diketahui, para petenis Rusia dan Belarusia sejauh ini diizinkan untuk terus bermain di kompetisi ATP, WTA dan ITF meski perang antara Rusia vs Ukraina masih bergejolak. Namun, mereka ikut dengan status netral tanpa membawa nama negara dan lagu kebangsaan mereka.
Baca Juga: Presiden Ukraina Kunjungi Ladang Pembantaian Warga Sipil di Kota Bucha
Akan tetapi, pihak All England Club, yang merupakan tuan rumah Wimbledon, kemungkinan akan diberi izin untuk menerapkan larangan bermain kepada para pemain dari dua negara tersebut. Sebab, turnamen yang mereka helat itu berstatus independen.
“Kami telah mencatat panduan pemerintah Inggris mengenai kehadiran individu Rusia dan Belarusia dalam kapasitas netral di acara olahraga di Inggris,” bunyi pernyataan All England Club dilansir dari Independent, Selasa (5/4/2022).
“Ini tetap menjadi masalah yang kompleks dan menantang, dan kami terus terlibat dalam diskusi dengan pemerintah Inggris, LTA, dan badan pengatur tenis internasional. Kami berencana untuk mengumumkan keputusan terkait Wimbledon sebelum tenggat waktu masuk kami pada pertengahan Mei,” lanjut pernyataan itu.
Menteri Olahraga Inggris, Nigel Huddleston, sebelumnya telah memberi imbauan kepada para pemain Rusia dan Belarusia. Huddleston meminta semua atlet dari dua negara tersebut untuk membuktikan bahwa mereka “benar-benar netral” dan memberikan jaminan bahwa mereka tidak mendukung kebijakan pemerintah Rusia dalam menginvasi Ukraina.
Jika pihak All England Club benar-benar melarang para petenis Rusia dan Belarusia untuk tampil di Wimbledon, maka sejumlah pemain top dipastikan bakal absen pada grand slam kedua tahun ini tersebut.
Di antaranya adalah Daniil Medvedev dan Andrey Rublev, yang berasal dari Rusia dan masuk dalam daftar 10 besar ranking dunia. Tak hanya itu, ada pula Aryna Sabalenka dan Victoria Azarenka, yang berpaspor Belarusia dan juga berstatus sebagai pemain wanita ranking 50 besar dunia.
(sto)