Megamaser di Luar Angkasa Terdeteksi Teleskop Afrika Selatan

Minggu, 17 April 2022 - 06:01 WIB
loading...
Megamaser di Luar Angkasa Terdeteksi Teleskop Afrika Selatan
Para astronom telah mendeteksi laser gelombang radio yang kuat, yang dikenal sebagai megamaser, di luar angkasa menggunakan teleskop MeerKAT milik South African Radio Astronomy Observatory. Foto/YahooNews
A A A
CAPE TOWN - Para astronom telah mendeteksi laser gelombang radio yang kuat , yang dikenal sebagai megamaser, di luar angkasa . Megamaser ini diamati pada jarak 5 miliar tahun cahaya dari Bumi, yang paling jauh yang pernah terdeteksi.

Cahaya dari laser ruang angkasa ini menempuh jarak 58.000 miliar miliar kilometer untuk mencapai planet Bumi. Sebuah tim astronom internasional, yang dipimpin oleh Marcin Glowacki, mengamati cahaya ini, menggunakan teleskop MeerKAT milik South African Radio Astronomy Observatory.

MeerKAT adalah singkatan dari Karoo Array Telescope, didahului oleh kata Afrikaans untuk “lebih.” Glowacki adalah rekan peneliti di Universitas Curtin dari Pusat Internasional untuk Penelitian Astronomi Radio di Australia.

“Megamaser tercipta ketika dua galaksi bertabrakan satu sama lain. Ini adalah megamaser hidroksil pertama yang diamati MeerKAT,” kata Glowacki dikutip SINDOnews dari laman ntd, Minggu (17/4/2022).



Hidroksil, kelompok kimia yang terdiri dari satu atom hidrogen dan satu atom oksigen, dapat ditemukan di dalam penggabungan galaksi. "Ketika galaksi bertabrakan, gas yang dikandungnya menjadi sangat padat dan dapat memicu sinar cahaya terkonsentrasi untuk menembak keluar," kata Glowacki.

Tim peneliti menamai laser itu Nkalakatha, yang berarti "bos besar" dalam bahasa Zulu, bahasa suku Zulu di Afrika Selatan. Para astronom mendeteksi megamaser pada malam pertama survei yang berlangsung lebih dari 3.000 jam waktu pengamatan menggunakan MeerKAT.

“Sangat mengesankan bahwa, hanya dengan satu malam pengamatan, kami telah menemukan megamaser yang memecahkan rekor. Ini menunjukkan betapa bagusnya teleskop itu,” kata Glowacki.



Tim peneliti terus menggunakan MeerKAT untuk mengamati area sempit di langit secara dekat dan mencari elemen yang sama yang dimata-matai di megamaser. Melakukan hal itu dapat memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana alam semesta berevolusi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2849 seconds (0.1#10.140)