Sejarah Devin Haney Juara Tak Terbantahkan Pertama di Kelas Ringan
loading...
A
A
A
Sejarah Devin Haney juara tak terbantahkan pertama di kelas ringan setelah mengalahkan George Kambosos Jr setelah 32 tahun. Devin Haney mengalahkan George Kambosos Jr dengan kemenangan angka untuk menjadi juara dunia ringan baru yang tak terbantahkan pada akhir pekan lalu.
Petinju Amerika berusia 23 tahun itu menjadi juara tak terbantahkan setelah menang melalui keputusan bulat di Melbourne, Australia untuk merebut mahkota WBA, IBF, WBO dan lineal Kambosos. Dengan melakukan itu, Haney sekarang memegang keempat gelar dunia termasuk sabuk WBC dan menjadi petinju pertama yang menyatukan divisi ringan sejak Pernell Whitaker pada tahun 1990 - dan yang pertama di era empat sabuk.
Dia juga petinju kedelapan dalam sejarah yang memegang keempat sabuk divisi - dan yang terbaru melakukannya sejak Saul Canelo Alvarez mengalahkan Caleb Plant untuk menyatukan divisi kelas menengah pada bulan November lalu.
Pertarungan berjalan seru tetapi itu adalah kemenangan komprehensif bagi Haney yang mencetak 116-112, 116-112, 118-110 pada kartu skor juri. Itu berarti gelar WBA, IBF, WBO dan lineal berpindah tangan untuk pertarungan kedua berturut-turut - dengan Kambosos hanya memenangkannya dalam pertarungan terakhirnya melawan Teofimo Lopez pada bulan November.
Setelah pertarungan, Haney berkata: "Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya merasa nyaman. Saya berpegang pada rencana permainan, masuk dan memukul dan tidak terkena dan saya melakukan itu untuk sebagian besar pertarungan. Saya mengambil ronde terakhir karena saya tahu saya nyaman di depan, tetapi saya bertarung dengan baik dan cerdas.”
Haney mengendalikan pertarungan, menggunakan jabnya secara efektif untuk membuat Kambosos frustrasi sambil menghindari pukulan. Namun, meski Haney menang mutlak, Kambosos Jr merasa pertarungan sangat dekat dan petinju Australia itu ingin duel ulang menghadapi Haney yang memiliki rekor 28-0 itu lagi. Kambosos Jr bisa mengaktifkan klausul pertandingan ulang dalam kontrak.
"Saya ingin mengambil ujian terbaik, ujian terberat dan saya akan memberinya respek penuh atas kemenangannya dan membiarkan dia punya waktu. Kami akan melakukannya lagi. Saya harus menerapkan beberapa hal tetapi saya pikir pertarungannya sangat dekat,"kata Kambosos Jr.
Petinju Amerika berusia 23 tahun itu menjadi juara tak terbantahkan setelah menang melalui keputusan bulat di Melbourne, Australia untuk merebut mahkota WBA, IBF, WBO dan lineal Kambosos. Dengan melakukan itu, Haney sekarang memegang keempat gelar dunia termasuk sabuk WBC dan menjadi petinju pertama yang menyatukan divisi ringan sejak Pernell Whitaker pada tahun 1990 - dan yang pertama di era empat sabuk.
Dia juga petinju kedelapan dalam sejarah yang memegang keempat sabuk divisi - dan yang terbaru melakukannya sejak Saul Canelo Alvarez mengalahkan Caleb Plant untuk menyatukan divisi kelas menengah pada bulan November lalu.
Pertarungan berjalan seru tetapi itu adalah kemenangan komprehensif bagi Haney yang mencetak 116-112, 116-112, 118-110 pada kartu skor juri. Itu berarti gelar WBA, IBF, WBO dan lineal berpindah tangan untuk pertarungan kedua berturut-turut - dengan Kambosos hanya memenangkannya dalam pertarungan terakhirnya melawan Teofimo Lopez pada bulan November.
Setelah pertarungan, Haney berkata: "Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya merasa nyaman. Saya berpegang pada rencana permainan, masuk dan memukul dan tidak terkena dan saya melakukan itu untuk sebagian besar pertarungan. Saya mengambil ronde terakhir karena saya tahu saya nyaman di depan, tetapi saya bertarung dengan baik dan cerdas.”
Haney mengendalikan pertarungan, menggunakan jabnya secara efektif untuk membuat Kambosos frustrasi sambil menghindari pukulan. Namun, meski Haney menang mutlak, Kambosos Jr merasa pertarungan sangat dekat dan petinju Australia itu ingin duel ulang menghadapi Haney yang memiliki rekor 28-0 itu lagi. Kambosos Jr bisa mengaktifkan klausul pertandingan ulang dalam kontrak.
"Saya ingin mengambil ujian terbaik, ujian terberat dan saya akan memberinya respek penuh atas kemenangannya dan membiarkan dia punya waktu. Kami akan melakukannya lagi. Saya harus menerapkan beberapa hal tetapi saya pikir pertarungannya sangat dekat,"kata Kambosos Jr.
(aww)