Rekor dan Statistik Timnas Indonesia dalam 4 Edisi Piala Asia, Salah Satunya Gol Terindah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia berhasil lolos ke putaran Piala Asia 2023 untuk kali kelima sepanjang sejarah. Setelah menunggu 15 tahun, Merah Putih kembali berlaga di turnamen sepak bola paling bergengsi di Asia.
Terakhir kali Indonesia lolos ke Piala Asia pada edisi 2007. Namun, pada saat itu Indonesia berstatus tuan rumah sehingga secara otomatis tampil di babak utama alias putaran final.
Tahun ini, perjuangan untuk lolos dari kualifikasi merupakan langkah yang patut diapresiasi. Namun, fakta bahwa kita belum pernah keluar dari fase grup Piala Asia menjadi pengingat bahwa prestasi Merah Putih masih jauh panggang dari api.
Lantas, seperti apa kiprah Timnas Indonesia selama empat edisi tampil di Piala Asia? Berikut ulasan ringkasnya:
1. Piala Asia 1996 (Gol Salto Widodo C Putro)
Indonesia pertama kali bermain di Piala Asia pada edisi 1996. Saat itu Merah Putih tersingkir di babak penyisihan grup setelah finis sebagai juru kunci.
Merah Putih hanya mengoleksi satu poin dengan catatan 2 kali kalah, sekali seri, dan tidak pernah menang. Piala Asia yang berlangsung di Uni Emirates Arab meninggalkan kesan tersendiri bagi publik pecinta sepak bola Asia, khususnya Indonesia.
Sebab, dalam turnamen tersebut, pemain Indonesia, Widodo C. Putro mencetak gol fantastis ke gawang Kuwait dengan tendangan salto. Optimisme muncul setelahnya.
2. Piala Asia 2000 (Dibantai Hong Kong dan Korea Selatan)
Meski optimisme muncul di level Asia, pencapaian Timnas Indonesia pada turnamen Piala Asia 2000 di bawah asuhan Nandar Iskandar tidak jauh berbeda dari tahun 1996.
Tercatat skuad Garuda kembali berada di juru kunci grup dengan raihan satu poin berkat hasil imbang melawan Kuwait dengan skor 0-0. Namun pada pertandingan lainnya, Indonesia menjadi lumbung gol.
Salah satu kekalahan paling menyakitkan terjadi ketika Indonesia dibantai Hong Kong dengan skor 0-4. Tak sampai di situ, Merah Putih juga merana usai takluk di tangan Korea Selatan dengan skor 0-3.
3. Piala Asia 2004 (Cetak Kemenangan Perdana)
Di edisi Piala Asia 2004, Indonesia menyelesaikan turnamen dengan posisi yang sedikit lebih baik. Skuad Merah Putih asuhan Ivan Kolev finis di posisi ketiga sekaligus kali pertama Indonesia terhindar dari juru kunci.
Namun, upaya itu tak cukup untuk meloloskan Timnas Indonesia dari fase grup. Ada catatan menarik di edisi 2004 di mana Timnas Indonesia berhasil menang atas Qatar dengan skor 2-1.
Kemenangan tersebut menjadi kemenangan perdana bagi skuad Garuda selama mengikuti turnamen Piala Asia. Tim nasional Indonesia membuka keunggulan melalui gol Budi Sudarsono pada menit ke-26. Kemudian menggandakan keunggulan lewat Ponaryo Astaman di menit ke-48.
Qatar sempat menipiskan ketertinggalan lewat aksi Magid Mohamed pada menit ke-83. Namun, hingga akhir laga Indonesia tetap unggul 2-1 sekaligus mencatatkan kemenangan perdana di Piala Asia.
4. Piala Asia 2007 (Si Tuan Rumah Antiklimaks)
Pada ajang Piala Asia 2007 Indonesia menjadi tuan rumah bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di situ Indonesia mencatat kemenangan pada laga pembuka melawan Bahrain dengan skor 2-1.
Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas membawa Indonesia menang 2-1 atas Bahrain di laga pertama. Kemenangan menimbulkan euforia luar biasa karena setelahnya laga Indonesia padati suporter yang memenuhi Stadion GBK.
Namun, perjalanan di rumah sendiri terasa antiklimaks. Merah Putih finis di peringkat 3 pada babak penyisihan grup dengan dua kekalahan mendera di sisa turnamen. Indonesia kalah 1-2 melawan Arab Saudi dan kalah 0-1 saat bentrok Korea Selatan.
Sebagai catatan, Timnas Indonesia bukan satu-satunya tim tuan rumah yang gagal lolos dari fase penyisihan grup. Timnas Malaysia dan Thailand pun juga bernasib serupa.
Terakhir kali Indonesia lolos ke Piala Asia pada edisi 2007. Namun, pada saat itu Indonesia berstatus tuan rumah sehingga secara otomatis tampil di babak utama alias putaran final.
Baca Juga
Tahun ini, perjuangan untuk lolos dari kualifikasi merupakan langkah yang patut diapresiasi. Namun, fakta bahwa kita belum pernah keluar dari fase grup Piala Asia menjadi pengingat bahwa prestasi Merah Putih masih jauh panggang dari api.
Lantas, seperti apa kiprah Timnas Indonesia selama empat edisi tampil di Piala Asia? Berikut ulasan ringkasnya:
1. Piala Asia 1996 (Gol Salto Widodo C Putro)
Indonesia pertama kali bermain di Piala Asia pada edisi 1996. Saat itu Merah Putih tersingkir di babak penyisihan grup setelah finis sebagai juru kunci.
Merah Putih hanya mengoleksi satu poin dengan catatan 2 kali kalah, sekali seri, dan tidak pernah menang. Piala Asia yang berlangsung di Uni Emirates Arab meninggalkan kesan tersendiri bagi publik pecinta sepak bola Asia, khususnya Indonesia.
Sebab, dalam turnamen tersebut, pemain Indonesia, Widodo C. Putro mencetak gol fantastis ke gawang Kuwait dengan tendangan salto. Optimisme muncul setelahnya.
2. Piala Asia 2000 (Dibantai Hong Kong dan Korea Selatan)
Meski optimisme muncul di level Asia, pencapaian Timnas Indonesia pada turnamen Piala Asia 2000 di bawah asuhan Nandar Iskandar tidak jauh berbeda dari tahun 1996.
Tercatat skuad Garuda kembali berada di juru kunci grup dengan raihan satu poin berkat hasil imbang melawan Kuwait dengan skor 0-0. Namun pada pertandingan lainnya, Indonesia menjadi lumbung gol.
Salah satu kekalahan paling menyakitkan terjadi ketika Indonesia dibantai Hong Kong dengan skor 0-4. Tak sampai di situ, Merah Putih juga merana usai takluk di tangan Korea Selatan dengan skor 0-3.
3. Piala Asia 2004 (Cetak Kemenangan Perdana)
Di edisi Piala Asia 2004, Indonesia menyelesaikan turnamen dengan posisi yang sedikit lebih baik. Skuad Merah Putih asuhan Ivan Kolev finis di posisi ketiga sekaligus kali pertama Indonesia terhindar dari juru kunci.
Namun, upaya itu tak cukup untuk meloloskan Timnas Indonesia dari fase grup. Ada catatan menarik di edisi 2004 di mana Timnas Indonesia berhasil menang atas Qatar dengan skor 2-1.
Kemenangan tersebut menjadi kemenangan perdana bagi skuad Garuda selama mengikuti turnamen Piala Asia. Tim nasional Indonesia membuka keunggulan melalui gol Budi Sudarsono pada menit ke-26. Kemudian menggandakan keunggulan lewat Ponaryo Astaman di menit ke-48.
Qatar sempat menipiskan ketertinggalan lewat aksi Magid Mohamed pada menit ke-83. Namun, hingga akhir laga Indonesia tetap unggul 2-1 sekaligus mencatatkan kemenangan perdana di Piala Asia.
4. Piala Asia 2007 (Si Tuan Rumah Antiklimaks)
Pada ajang Piala Asia 2007 Indonesia menjadi tuan rumah bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di situ Indonesia mencatat kemenangan pada laga pembuka melawan Bahrain dengan skor 2-1.
Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas membawa Indonesia menang 2-1 atas Bahrain di laga pertama. Kemenangan menimbulkan euforia luar biasa karena setelahnya laga Indonesia padati suporter yang memenuhi Stadion GBK.
Namun, perjalanan di rumah sendiri terasa antiklimaks. Merah Putih finis di peringkat 3 pada babak penyisihan grup dengan dua kekalahan mendera di sisa turnamen. Indonesia kalah 1-2 melawan Arab Saudi dan kalah 0-1 saat bentrok Korea Selatan.
Sebagai catatan, Timnas Indonesia bukan satu-satunya tim tuan rumah yang gagal lolos dari fase penyisihan grup. Timnas Malaysia dan Thailand pun juga bernasib serupa.
(sto)