5 Wasit Kontroversial Indonesia yang Dapat Sanksi Berat dari PSSI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wasit Indonesia paling kontroversial yang mendapat sanksi berat dari PSSI akan dibahas dalam artikel ini. Salah satunya Fariq Hitaba yang pernah membatalkan tendangan penalti di laga Persija vs PS TNI.
Namun, seorang wasit juga tidak luput dari kesalahan. Beberapa kali mereka memberikan keputusan kontroversial dan merugikan tim lain. Sebagai bentuk evaluasi, sebagian dari mereka turut mendapat hukuman dari PSSI.
Terbaru, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merilis daftar perangkat pertandingan Liga 1 2022/2023 yang dianggap lalai dalam menerapkan Law of The Game (LOTG). Hal ini membuat beberapa wasit harus menepi beberapa pekan untuk nantinya menerima pembinaan khusus dari PSSI.
Berikut lima wasit Indonesia paling kontroversial yang mendapat sanksi berat dari PSSI.
1. Fariq Hitaba
Sosok Fariq Hitaba tentu sudah tidak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. Tak hanya dari ketegasannya, namun juga dari berbagai kontroversi yang pernah dibuatnya.
Sebagai contoh, pada Liga 1 2017 dia pernah memimpin laga antara Persija Jakarta melawan PS TNI. Saat jalannya pertandingan, dia sempat memberikan hadiah penalti untuk PS TNI. Namun, tak berselang lama dirinya membatalkan keputusannya.
Uniknya, perubahan keputusan tersebut dilakukan Fariq Hitaba setelah dirinya melihat tayangan ulang kamera di pinggir lapangan. Kejadian ini sempat ramai diperbincangkan dan dikenal tindakan meniru ‘VAR’ yang digunakan di kompetisi Eropa.
Adapun setelah kejadian tersebut, wasit asal Asprov PSSI DIY ini mendapat hukuman dari PSSI berupa larangan memimpin pertandingan untuk sementara.
Terbaru, Fariq Hitaba juga masuk dalam daftar wasit yang dihukum PSSI tempo hari. Dalam hal ini, dia sempat membuat keputusan salah ketika tidak memberikan penalti kepada Persija saat laga pembuka Liga 1 2022 melawan Bali United.
Padahal, saat itu pemain Bali United terlibat handball di kotak terlarang. Dia dihukum selama 8 pekan ke depan tidak bisa memimpin pertandingan.
2. Mustofa Umarella
Mustofa Umarella masuk dalam jajaran wasit Indonesia yang dihukum PSSI sebagai bentuk evaluasi jalannya Liga 1 2022 hingga pekan kelima. Dalam hal ini, Mustofa dinilai bermasalah pada laga antara PSIS melawan Barito Putera.
Dalam kasusnya, sebagai wasit dia dianggap lalai menerapkan LOTG pasal 12. Salah satu keputusan kontroversinya adalah ketika memberikan penalti kepada Barito, padahal semestinya pelanggaran tersebut tidak terjadi karena hanya bodi kontak biasa.
Atas kasus yang menimpanya ini, dia dijatuhi hukuman berupa pembinaan selama 10 pekan dan baru bisa bertugas kembali pada Week ke-13 Liga 1 2022.
Sedikit kilas balik, Mustofa Umarella juga pernah mendapat hukuman dari PSSI, yaitu pada tahun 2021. Dia dianggap membuat kesalahan kala memimpin laga Liga 1 2021 antara Persebaya melawan Persela.
Kesalahan pertama terjadi saat dia menganulir gol penyerang Bajul Ijo, Jose Wilkson pada menit ke-33. Sedangkan kesalahan keduanya adalah mengesahkan gol bomber Persela, Ivan Carlos yang diketahui berada di posisi offside.
Setelah kejadian tersebut, Ketua Komite Wasit PSSI mengambil tindakan tegas dengan mengistirahatkan Mustofa Umarella dari Liga 1 2021.
3. Dwi Purba
Wasit kontroversial yang mendapat hukuman berikutnya adalah Dwi Purba. Menurut data Transfermarkt, Dwi Purba Wicaksana telah menjadi wasit FIFA sejak 2015. Dalam gelaran Liga 1 2022, dia telah memimpin dua pertandingan. Masing-masing laga antara Dewa United melawan Persikabo 1973 dan Rans FC menghadapi PSM Makassar.
Pada laga PSM melawan Rans, Dwi Purba sempat membuat keputusan kontroversial. Hal ini membuatnya masuk dalam daftar wasit yang diistirahatkan untuk pembinaan oleh PSSI.
Adapun kesalahannya adalah dinilai lalai dalam menerapkan pasal 12. Kala itu, dia seharusnya memberikan kartu merah kepada kiper PSM. Hanya saja, Dwi Purba justru membiarkannya dan tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.
Atas kesalahan tersebut, dia dihukum untuk pembinaan selama 8 pekan dan baru bisa bertugas kembali pada Week 12 Liga 1 2022. Sama halnya Mustofa Umarella, hal ini sebenarnya bukan pertama kali, karena sebelumnya Dwi Purba juga dikenal sering membuat keputusan kontroversi dan menjadikannya bahan sorotan dan kritik.
4. Totok Fitrianto
Totok Fitrianto menjadi pengadil dalam laga Liga 1 2022 antara Persib melawan PSIS di pekan ketiga. Dalam pertandingan tersebut, namanya banyak disorot karena dinilai memberikan keputusan kontroversial.
Tempo hari, dia masuk dalam jajaran 18 wasit yang diberikan hukuman oleh PSSI sebagai evaluasi jalannya Liga 1 2022 hingga pekan kelima. Totok Fitrianto dinilai lalai menerapkan LOTG pasal 12 tentang pemahaman Hand Ball.
Dia memberikan Persib penalti, padahal bola hanya mengenai dada pemain PSIS. Selain itu, saat proses tendangan penalti, seharusnya tendangan kedua bisa diulang. Alasannya karena pemain lain sudah memasuki daerah kotak penalti sebelum eksekutor menendang bolanya.
Akan tetapi, dia tetap mengesahkan gol tersebut. Sebagai bentuk evaluasi, wasit Indonesia ini diberikan hukuman pembinaan selama 8 pekan.
5. Yeni Kristanto
Berikutnya ada nama Yeni Kristanto. Melihat dari riwayatnya, sebenarnya wasit yang satu ini sudah cukup senior dan berpengalaman. Dia pernah dipromosikan sebagai wasit dalam gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) A tahun 2016.
Selain itu, pria asal Lamongan ini juga pernah memimpin berbagai laga Liga 1 beberapa tahun belakangan. Pada laga Liga 1 2022 antara PSIS melawan Rans FC, Yeni Kristanto menuai sorotan atas keputusan kontroversialnya.
Dalam laga tersebut, dia memberikan hadiah penalti untuk PSIS setelah menganggap David Laly melanggar Oktafianus Fernando. Hal ini membuatnya dihukum PSSI karena dinilai lalai menerapkan LOTG yang semestinya tidak ada penalti untuk PSIS.
Wasit Indonesia ini dihukum pembinaan selama 8 pekan dan baru bisa kembali bertugas pada pekan ke-10 Liga 1 2022.
Namun, seorang wasit juga tidak luput dari kesalahan. Beberapa kali mereka memberikan keputusan kontroversial dan merugikan tim lain. Sebagai bentuk evaluasi, sebagian dari mereka turut mendapat hukuman dari PSSI.
Terbaru, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merilis daftar perangkat pertandingan Liga 1 2022/2023 yang dianggap lalai dalam menerapkan Law of The Game (LOTG). Hal ini membuat beberapa wasit harus menepi beberapa pekan untuk nantinya menerima pembinaan khusus dari PSSI.
Berikut lima wasit Indonesia paling kontroversial yang mendapat sanksi berat dari PSSI.
1. Fariq Hitaba
Sosok Fariq Hitaba tentu sudah tidak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. Tak hanya dari ketegasannya, namun juga dari berbagai kontroversi yang pernah dibuatnya.
Sebagai contoh, pada Liga 1 2017 dia pernah memimpin laga antara Persija Jakarta melawan PS TNI. Saat jalannya pertandingan, dia sempat memberikan hadiah penalti untuk PS TNI. Namun, tak berselang lama dirinya membatalkan keputusannya.
Uniknya, perubahan keputusan tersebut dilakukan Fariq Hitaba setelah dirinya melihat tayangan ulang kamera di pinggir lapangan. Kejadian ini sempat ramai diperbincangkan dan dikenal tindakan meniru ‘VAR’ yang digunakan di kompetisi Eropa.
Adapun setelah kejadian tersebut, wasit asal Asprov PSSI DIY ini mendapat hukuman dari PSSI berupa larangan memimpin pertandingan untuk sementara.
Terbaru, Fariq Hitaba juga masuk dalam daftar wasit yang dihukum PSSI tempo hari. Dalam hal ini, dia sempat membuat keputusan salah ketika tidak memberikan penalti kepada Persija saat laga pembuka Liga 1 2022 melawan Bali United.
Padahal, saat itu pemain Bali United terlibat handball di kotak terlarang. Dia dihukum selama 8 pekan ke depan tidak bisa memimpin pertandingan.
2. Mustofa Umarella
Mustofa Umarella masuk dalam jajaran wasit Indonesia yang dihukum PSSI sebagai bentuk evaluasi jalannya Liga 1 2022 hingga pekan kelima. Dalam hal ini, Mustofa dinilai bermasalah pada laga antara PSIS melawan Barito Putera.
Dalam kasusnya, sebagai wasit dia dianggap lalai menerapkan LOTG pasal 12. Salah satu keputusan kontroversinya adalah ketika memberikan penalti kepada Barito, padahal semestinya pelanggaran tersebut tidak terjadi karena hanya bodi kontak biasa.
Atas kasus yang menimpanya ini, dia dijatuhi hukuman berupa pembinaan selama 10 pekan dan baru bisa bertugas kembali pada Week ke-13 Liga 1 2022.
Sedikit kilas balik, Mustofa Umarella juga pernah mendapat hukuman dari PSSI, yaitu pada tahun 2021. Dia dianggap membuat kesalahan kala memimpin laga Liga 1 2021 antara Persebaya melawan Persela.
Kesalahan pertama terjadi saat dia menganulir gol penyerang Bajul Ijo, Jose Wilkson pada menit ke-33. Sedangkan kesalahan keduanya adalah mengesahkan gol bomber Persela, Ivan Carlos yang diketahui berada di posisi offside.
Setelah kejadian tersebut, Ketua Komite Wasit PSSI mengambil tindakan tegas dengan mengistirahatkan Mustofa Umarella dari Liga 1 2021.
3. Dwi Purba
Wasit kontroversial yang mendapat hukuman berikutnya adalah Dwi Purba. Menurut data Transfermarkt, Dwi Purba Wicaksana telah menjadi wasit FIFA sejak 2015. Dalam gelaran Liga 1 2022, dia telah memimpin dua pertandingan. Masing-masing laga antara Dewa United melawan Persikabo 1973 dan Rans FC menghadapi PSM Makassar.
Pada laga PSM melawan Rans, Dwi Purba sempat membuat keputusan kontroversial. Hal ini membuatnya masuk dalam daftar wasit yang diistirahatkan untuk pembinaan oleh PSSI.
Adapun kesalahannya adalah dinilai lalai dalam menerapkan pasal 12. Kala itu, dia seharusnya memberikan kartu merah kepada kiper PSM. Hanya saja, Dwi Purba justru membiarkannya dan tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.
Atas kesalahan tersebut, dia dihukum untuk pembinaan selama 8 pekan dan baru bisa bertugas kembali pada Week 12 Liga 1 2022. Sama halnya Mustofa Umarella, hal ini sebenarnya bukan pertama kali, karena sebelumnya Dwi Purba juga dikenal sering membuat keputusan kontroversi dan menjadikannya bahan sorotan dan kritik.
4. Totok Fitrianto
Totok Fitrianto menjadi pengadil dalam laga Liga 1 2022 antara Persib melawan PSIS di pekan ketiga. Dalam pertandingan tersebut, namanya banyak disorot karena dinilai memberikan keputusan kontroversial.
Tempo hari, dia masuk dalam jajaran 18 wasit yang diberikan hukuman oleh PSSI sebagai evaluasi jalannya Liga 1 2022 hingga pekan kelima. Totok Fitrianto dinilai lalai menerapkan LOTG pasal 12 tentang pemahaman Hand Ball.
Dia memberikan Persib penalti, padahal bola hanya mengenai dada pemain PSIS. Selain itu, saat proses tendangan penalti, seharusnya tendangan kedua bisa diulang. Alasannya karena pemain lain sudah memasuki daerah kotak penalti sebelum eksekutor menendang bolanya.
Akan tetapi, dia tetap mengesahkan gol tersebut. Sebagai bentuk evaluasi, wasit Indonesia ini diberikan hukuman pembinaan selama 8 pekan.
5. Yeni Kristanto
Berikutnya ada nama Yeni Kristanto. Melihat dari riwayatnya, sebenarnya wasit yang satu ini sudah cukup senior dan berpengalaman. Dia pernah dipromosikan sebagai wasit dalam gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) A tahun 2016.
Selain itu, pria asal Lamongan ini juga pernah memimpin berbagai laga Liga 1 beberapa tahun belakangan. Pada laga Liga 1 2022 antara PSIS melawan Rans FC, Yeni Kristanto menuai sorotan atas keputusan kontroversialnya.
Dalam laga tersebut, dia memberikan hadiah penalti untuk PSIS setelah menganggap David Laly melanggar Oktafianus Fernando. Hal ini membuatnya dihukum PSSI karena dinilai lalai menerapkan LOTG yang semestinya tidak ada penalti untuk PSIS.
Wasit Indonesia ini dihukum pembinaan selama 8 pekan dan baru bisa kembali bertugas pada pekan ke-10 Liga 1 2022.
(sto)