4 Pemain Timnas Indonesia Bisa Selamatkan Karier Bermain di Luar Negeri usai Tragedi Kanjuruhan

JAKARTA - Sejumlah pemain Timnas Indonesia ini diyakini harus segera merumput di luar negeri setelah tragedi Kanjuruhan. Para pemain ini bisa menyelamatkan karier mereka dengan bermain di luar negeri sebagai antisipasi liga terganggu akibat sanksi FIFA.

Seperti yang diketahui, pasca kerusuhan yang menewaskan banyak korban jiwa di stadion Kanjuruhan, Indonesia terancam sanksi dari FIFA. Berkaca pada sanksi sebelumnya yang pernah menimpa, kala itu sepak bola Indonesia dibekukan, sehingga kompetisi mati suri.



Tentunya, semua berharap kejadian tersebut agar tidak berulang. Terutama, karena melihat kondisi timnas saat ini yang tengah berada di performa apiknya.

Namun, sebagai bentuk antisipasi baiknya para penggawa timnas mulai segera memikirkan masa depannya dan segera berkarier di luar negeri.

Berikut empat pemain timnas Indonesia yang segera main di luar negeri:

1. Marselino Ferdinan

Marselino merupakan salah satu pemain potensial yang dimiliki Indonesia. Saat ini, pemain kelahiran 9 September 2004 ini berstatus sebagai pemain Persebaya Surabaya.

Sama halnya dengan Egy dan Witan, Marselino Ferdinan memiliki agen bernama Dusan Bogdanovic. Dia dikenal sebagai seorang agen yang kerap menjembatani para pemain timnas untuk abroad.

Dengan segenap kemampuan dan bakat yang dimilikinya, kesempatan Marselino untuk bermain di luar negeri sangat terbuka lebar. Sebagai tipe pemain versatile, dia mampu menempati berbagai posisi yang berbeda.

Tak hanya itu, di timnas Indonesia Marselino juga menjadi pemain pemain langganan Shin Tae-yong yang selalu dibawanya untuk bertanding di berbagai jenjang usia, dari junior hingga senior.

2. Muhammad Ferrari

Berikutnya ada kapten Timnas Indonesia U-19, Muhammad Ferrari. Bek Persija Jakarta ini telah membuktikan kapabilitasnya sebagai salah satu penerus deretan penjaga pertahanan timnas.

Setelah mendapat promosi ke skuad senior Macan Kemayoran yang bermain di Liga 1, dia berhasil menembus jajaran line-up yang dipasang Thomas Doll. Biasanya, dia akan dipasangkan dengan Hansamu Yama serta Ondrej Kudela di lini pertahanan.

Selain itu, Ferrari juga baru saja mendapatkan promosi ke timnas senior dan melangsungkan debutnya saat laga melawan Curacao, Selasa (27/09/2022).

Dengan performa gemilangnya ini, bukan tidak mungkin akan ada klub luar negeri yang tertarik untuk merekrutnya. Bahkan, rekan setimnya sendiri (Kudela) menyebut Ferrari mirip dengan bek Torino, yaitu David Zima.

3. Ricky Kambuaya

Ricky Kambuaya mendadak kerap mengisi pemberitaan dengan performa impresifnya di klub maupun timnas. Namanya mulai mencuat kala berseragam Persebaya dan bermain di Liga 1.

Tampil apik dan menjanjikan bersama Bajul Ijo, pemain kelahiran 5 Mei 1996 ini dilirik oleh Persib Bandung dan mulai bergabung di musim ini. Bersama Marc Klok dan kolega, dia membuat lini tengah Maung Bandung semakin solid.

Pemain berposisi gelandang ini juga pernah mengungkap harapannya untuk berkarier di luar negeri. Ricky merespon saran Shin Tae-yong agar bisa merumput di luar negeri.

“Jika ada peluang yang dibawa coach (STY) ke luar (negeri), tentu ini peluang karier yang baik. Akan saya ikuti,” kata Ricky dalam sebuah wawancara.

4. Rachmat Irianto

Berikutnya ada Rachmat Irianto. Stopper Persib Bandung ini juga memiliki peluang yang cukup lebar untuk berkompetisi di luar negeri. Meski masih berusia cukup muda, yakni 23 tahun, faktanya Irianto sudah menjadi pion andalan timnas era Shin Tae-yong.

Pekerja keras dan ngotot, itulah tipikal yang dimiliki Rachmat Irianto. Pemain kelahiran 3 September 1999 ini jelas memiliki segudang potensi yang memang harus terus diasah demi keberlanjutan kariernya di masa depan.

Salah satu pilihannya adalah dengan bermain di luar negeri. Melihat performanya sampai saat ini, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Irianto bisa menyusul Witan dan kolega di kompetisi luar negeri.

Selain keempat pemain tersebut, sebenarnya masih banyak pemain timnas yang memiliki potensi untuk bermain di luar negeri. Hanya masalah waktu dan keputusan pribadi yang akan menentukan jalan mereka ke depannya.