4 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Tragedi Kanjuruhan
loading...
A
A
A
Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, sebelumnya sudah ada usulan kepada panitia penyelenggara terkait waktu kickoff agar diubah sore hari. Namun, pihak penyelenggara mengabaikan usulan tersebut dan tetap melaksanakannya pada malam hari.
2. Sikap suporter
Suporter atau penonton yang hadir di stadion juga menjadi pihak yang mendapat pelajaran penting setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi. Salah satu pelajaran berharga adalah sikap dewasa dan legowo ketika menghadapi berbagai hasil pertandingan.
Kini saatnya menerima kenyataan "menang atau kalah adalah hal yang biasa dalam sebuah pertandingan". Sehingga, ke depannya suporter diharapkan sudah belajar berbesar hati dalam menyikapi situasi, terutama kekalahan.
3. Prosedur keamanan
Kemudian, pelajaran penting lainnya adalah perbaikan prosedur keamanan dalam mengantisipasi kerusuhan yang terjadi di stadion. Aspek ini tentu berkaitan dengan penggunaan gas air mata.
Mulai dari PSSI, PT LIB, Kepolisian, hingga Panpel, harus secepatnya merumuskan kembali prosedur yang tepat untuk mengantisipasi dan menangani kerusuhan di dalam stadion dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Hal ini diharapkan agar pihak keamanan maupun aparat kepolisian yang bertugas bisa memiliki prosedur tetap (protap) yang lebih manusiawi, alih-alih memberikan tekanan dan kepanikan.
4. Kapasitas Stadion dan penonton yang hadir
Yang patut diperhatikan juga adalah penonton yang hadir dengan kapasitas stadion. Dalam tragedi Kanjuruhan berapa kapasitas stadion masih simpang siur. Ada yang menyebut 38 ribu, juga 45 ribu penonton.
Yang pasti, Panitia penyelenggara (Panpel) pertandingan Arema FC telah membantah ada kelebihan penonton di Stadion Kanjuruhan.
2. Sikap suporter
Suporter atau penonton yang hadir di stadion juga menjadi pihak yang mendapat pelajaran penting setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi. Salah satu pelajaran berharga adalah sikap dewasa dan legowo ketika menghadapi berbagai hasil pertandingan.
Kini saatnya menerima kenyataan "menang atau kalah adalah hal yang biasa dalam sebuah pertandingan". Sehingga, ke depannya suporter diharapkan sudah belajar berbesar hati dalam menyikapi situasi, terutama kekalahan.
3. Prosedur keamanan
Kemudian, pelajaran penting lainnya adalah perbaikan prosedur keamanan dalam mengantisipasi kerusuhan yang terjadi di stadion. Aspek ini tentu berkaitan dengan penggunaan gas air mata.
Mulai dari PSSI, PT LIB, Kepolisian, hingga Panpel, harus secepatnya merumuskan kembali prosedur yang tepat untuk mengantisipasi dan menangani kerusuhan di dalam stadion dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Hal ini diharapkan agar pihak keamanan maupun aparat kepolisian yang bertugas bisa memiliki prosedur tetap (protap) yang lebih manusiawi, alih-alih memberikan tekanan dan kepanikan.
4. Kapasitas Stadion dan penonton yang hadir
Yang patut diperhatikan juga adalah penonton yang hadir dengan kapasitas stadion. Dalam tragedi Kanjuruhan berapa kapasitas stadion masih simpang siur. Ada yang menyebut 38 ribu, juga 45 ribu penonton.
Yang pasti, Panitia penyelenggara (Panpel) pertandingan Arema FC telah membantah ada kelebihan penonton di Stadion Kanjuruhan.