3 Ketua Umum PSSI Paling Kontroversial

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 14:04 WIB
loading...
3 Ketua Umum PSSI Paling Kontroversial
Posisi Ketua umum PSSI selalu menjadi isu yang seksi di Tanah Air. Bukan hanya pernyataannya yang kerap menimbulkan kontroversial saja, tapi juga ada beberapa hal yang membuat publik geram / Foto: Kolase
A A A
JAKARTA - Permintaan mundur Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menjadi isu yang seksi dalam beberapa pekan terakhir ini. Hal itu menyusul tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, yang menewaskan 134 korban jiwa.

Saat ini sudah ada beberapa orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Tak pelak, kursi Ketua Umum PSSI pun semakin terjepit menyusul gelombang protes yang mendesak Mochamad Iriawan untuk mundur dari jabatannya.

Tapi hingga saat ini Mochamad Iriawan seolah tak peduli dengan desakan dari banyak pihak tersebut. Ia beserta pengurus PSSI malah bermain bola dengan Presiden FIFA Gianni Infantino bertajuk Fun Football di Stadion Madya, Selasa (18/10/2022) lalu.

Publik pun menilai jika PSSI dan FIFA tidak peka dengan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang tersebut. Akan tetapi, sebelum tragedi itu terjadi memang Ketua PSSI terkenal akan pemimpin-pemimpin yang kontroversional.

BACA JUGA: Revolusi Bertahap Erik ten Hag di Senja Kala Cristiano Ronaldo

Berikut 3 Ketum PSSI yang Sempat Kontroversial

1. Mochamad Iriawan

Mochamad Iriawan atau sapaan akrabnya Iwan Bule sejak masa kepemimpinannya sebagai ketua umum PSSI benyak sekali melakukan tindakan dan ucapan yang sangat kontroversial. Setidaknya ada empat pernyataan kontroversial yang mengundang atensi publik di Tanah Air.

Pertama, ketika tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan media internasional, Iwan Bule mengucapkan kalimat yang tidak pada tempatnya di tengah duka yang menyelimuti keluarga korban. Ini terjadi ketika Ketum PSSI menggelar konferensi pers dengan ditemani Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali dan Kapolri, Listyo Sigit Prabowo pada 2 Oktober 2022.

Namun, sebuah kalimat yang tidak pantas dilontarkan Iwan Bule ketika membuka konferensi pers itu. Dari video yang diunggah di Twitter oleh akun @MafiaWasit, Minggu (2/10/2022), Iwan Bule mengucapkan ‘hadirin sekalian yang berbahagia’ dalam pembukaannya. Sontak, ucapannya itu membuat netizen marah karena dianggap sangat tidak pantas diucapkan di tengah duka yang menyelimuti seluruh korban dan masyarakat Indonesia.

Kedua, pada 13 April 2020, Ratu Tisha Destria mundur dari jabatannya sebagai Sekertaris Jenderal PSSI. Padahal sebetulnya Ratu Tisha Destria memiliki peran yang sangat besar bagi PSSI. Kemunduranya terjadi karena adanya desakan. Dan Ratu Tisha mundur mendadak beberapa hari setelah Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI.

Ketiga, pada Febuari 2020, Indra Sjafri ganti jabatan ssebagai Direktur Teknik, padahal sebelumnya ia merupakan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Pemindahaan jabatan ini membuat kontroverssi karena keputusan tiba-tiba dari PSSI akibat polemik antara Indra Sjafri dan Shin Tae-yong.

Keempat, pertengahan Juni, PSSI dengan Shin Tae-yong terlibat dalam perselisahan. Permasalahan tersebut bermula dari rencana Shin Tae-yong yang ingin memboyong pemain Timnas Indonesia U-19 ke Korea Selatan untuk menggelar pemusatan latihan. Namun, rencana Shin Tae-yong dimentahkan oleh PSSI karena berbagai alasan. Pelatih asal Korea Selatan itu kemudian murka dan kecewa dengan PSSI karena tak memenuhi janji dalam mendukung semua programnya.



2. Nurdin Halid

Tak kalah dengan Mochamad Iriawan. Nurdin Halid juga dicap sebagai Ketua Umum PSSI kontroversi. Salah satu yang paling menyita perhatian ketika Menpora Andi Alifian Mallarangeng (saat itu), menyatakan pemerintah tidak mengakui lagi Nurdin Halid dan Nugraha Besoes sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PSSI.

Pemerintah juga membekukan pendanaan dan bantuan semua kegiatan keolahragaan untuk PSSI sampai terbentuk pengurus baru. Beberapa kasus kontroversi yang pernah jadi perbincangan masyarakat, yakni Masalah Mengantre di PSSI, Masa Pembentukan Komite Normalisasi, Konflik Alfred Riedl dan Indonesia Premier League
dan Konflik PSSI terhadap Kemenpora

3. Joko Driyono

Joko Driyono yang sempat menjadi Ketua Umum PSSI pada priode 2019 yang menggantikan Edy Rahmayadi karena mengundurkan diri sempat menjadi kontroversional karena kedudukannya sebagai Ketua Umum PSSI 2019.

Ini dia sederet kontroversi yang pernah dilakukan olehnya. Joko Driyanto menjadi tersangka karena memasuki suatu tempat yang telah dipasang garis polisi oleh penguasaan umum di Rasuna Office Park. Satgas kemudian menyita 75 barang bukti dari penggeledahan tersebut, diantaranya sembilan buah handphone, uang tunai, buku tabungan, dan kartu kredit. Usai penggeledahan di apartemen Joko Driyanto.

Joko Driyanto tidak melolosakan Pro Duta dan Kalteng Putra. Kontroversi ini awalnya terjadi ketika juara dan runner-up playoff LPI, Pro Duta dan Persepar Palangkaraya (Kalteng Putra). Hal ini dikarenakan mereka tidak memenuhi salah satu dari lima aspek verifikasi, yakni infrastruktur, keuangan, sporting (pembinaan usia dini), legal (hukum), dan administrasi. Kontroversi Semen Padang sampai Persebaya vs Persik Kediri.

(MG/ Nabillah Amanda Rahmawaty)
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1291 seconds (0.1#10.140)