Sejarah PSM Makassar, Klub Tertua Didirikan pada Masa Kolonial Belanda

Selasa, 15 November 2022 - 09:42 WIB
loading...
Sejarah PSM Makassar,...
Salah satu klub sepak bola yang mencuri simpati para mania bola di Tanah Air adalah PSM Makassar. Klub yang bermarkas di Kota Makassar, ada di 10 besar klasmen sementara setiap liga dihelat. Foto dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Salah satu klub sepak bola yang mencuri simpati para mania bola di Tanah Air adalah PSM Makassar . Klub yang bermarkas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini selalu bertukar tempat dengan klub besar lain di 10 besar klasmen sementara setiap liga dihelat.



Klub seperti Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Borneo FC, dan Madura United selalu risau jika berhadapan dengan tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur tersebut.

Bagaimana tidak, PSM Makassar tercatat sebagai klub yang menorehkan prestasi yang patut diperhitungkan. Pada gelaran Liga 1 2022-2023, PSM Makassar membuktikan diri sebagai Ayam Jantan dari Timur dengan menempati posisi ketiga di klasmen sementara.

PSM Makassar berada di bawah Borneo FC dan Madura United dengan total poin 22, selisih satu poin dengan Borneo FC dan Madura United. Dari total 10 laga yang sudah dilakoni, PSM Makassar mencatat 6 kemenangan, 4 kali seri dan belum pernah kalah sekalipun.

Kumpulan prestasi juga telah banyak dikoleksi oleh tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur . Prestasi terbaru PSM Makassar ialah ketika menjuarai Piala Indonesia yang diselenggarakan pada 2018-2019.

Di tingkat Asia, PSM Makassar juga pernah ikut serta mewakili Indonesia dalam Liga Champions Asia. Tidak hanya sekali PSM Makassar berlaga di tingkat Asia, tapi sebanyak 3 kali yakni pada tahun 1996-1997, 2000-2001, dan 2003-2004.

Catatan sejarah sepak bola, PSM Makassar merupakan klub tertua di Indonesia. Klub yang juga berjuluk Juku Eja (Ikan Merah) mulai didirikan pada 2 November 1915, yang awal mula bernama Makassar Voetbal Bond (MVB).

Awal mula tercetusnya nama PSM Makassar dimulai pada usia MVB yang ke-25 tahun. Hal tersebut karena orang-orang Belanda yang tergabung di dalam MVB ditangkap, kemudian para pemain pribumi dijadikan Romusha dan sebagian dikirim ke Myanmar.

Karena itu praktis MVB lumpuh total. Kemudian pada masa penjajahan Jepang, untuk mencari dukungan rakyat setempat lantas Jepang mengubah nama-nama peninggalan Belanda menjadi bahasa Indonesia. Salah satunya adalah klub MVB yang diubah menjadi PSM Makassar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)