Adnan/Nita Ungkap Cara Singkirkan Ganda Jepang di 16 Besar Australian Open 2022
loading...
A
A
A
SYDNEY - Adnan Maulana/Nita Violina Marwah mengungkapkan kunci kemenangan atas Yujiro Nishikawa/Saori Ozaki (Jepang) di babak 16 besar Australian Open 2022. Ganda campuran Indonesia mengkombinasikan permainan sabar dan nekat.
Adnan/Nita yang baru bertandem pada Oktober lalu itu tampil semakin solid. Bermain di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Kamis (17/11/2022) siang, wakil Merah Putih itu menang 21-13, 17-21, dan 21-16.
Adnan mengaku tidak bisa terburu-buru untuk mendapatkan poin selama laga. Dia dan Nita harus menikmati laju shuttlecock terlebih dahulu hingga akhirnya melancarkan serangan kepada lawan.
"Tadi kami main lebih sabar saja. Tidak bisa buru-buru. Sebab, dengan karakter shuttlecock lambat, tentu tidak bisa segera mematikan permainan lawan. Untuk mendapat poin harus diolah dulu," kata Adnan.
Di sisi lain, pertahanan lawan sulit untuk ditembus. Tapi, pada momen tertentu, Adnan/Nita baru bermain nekat untuk terus menekan agar bisa mematikan lawan.
"Saya dan Nita main nekad saja. Main lebih berani dan terus menekan. Itu kunci kemenangannya," lanjut Adnan.
"Selain itu pertahanan lawan juga oke, meski diserang, bisa balik-balik saja," sahut Nita, dikutip dari rilis PBSI
Kemenangan itu juga disiyalir berkat komunikasi yang lancar antara Adnan dan Nita ketika bertanding. Ini membuat mereka tetap bisa tenang walau beberapa kali mendapat tekanan.
"Syukurlah bisa main baik dan menang. Pertandingan tadi juga tidak mudah, perlu perjuangan keras. Hanya, komunikasi kami di lapangan cukup baik dan ini sangat membantu saat kami ditekan," tambah Nita.
Saat perempat final, Jumat (28/11/2022), Adnan/Nita akan melawan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping. Unggulan kedelapan asa China itu itu melibas utusan Korea Selatan, Young Hyuk Kim/Lee Yu Lim dengan skor 21-12, 14-21, dan 21-15.
Adnan/Nita yang baru bertandem pada Oktober lalu itu tampil semakin solid. Bermain di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Kamis (17/11/2022) siang, wakil Merah Putih itu menang 21-13, 17-21, dan 21-16.
Adnan mengaku tidak bisa terburu-buru untuk mendapatkan poin selama laga. Dia dan Nita harus menikmati laju shuttlecock terlebih dahulu hingga akhirnya melancarkan serangan kepada lawan.
"Tadi kami main lebih sabar saja. Tidak bisa buru-buru. Sebab, dengan karakter shuttlecock lambat, tentu tidak bisa segera mematikan permainan lawan. Untuk mendapat poin harus diolah dulu," kata Adnan.
Di sisi lain, pertahanan lawan sulit untuk ditembus. Tapi, pada momen tertentu, Adnan/Nita baru bermain nekat untuk terus menekan agar bisa mematikan lawan.
"Saya dan Nita main nekad saja. Main lebih berani dan terus menekan. Itu kunci kemenangannya," lanjut Adnan.
"Selain itu pertahanan lawan juga oke, meski diserang, bisa balik-balik saja," sahut Nita, dikutip dari rilis PBSI
Kemenangan itu juga disiyalir berkat komunikasi yang lancar antara Adnan dan Nita ketika bertanding. Ini membuat mereka tetap bisa tenang walau beberapa kali mendapat tekanan.
"Syukurlah bisa main baik dan menang. Pertandingan tadi juga tidak mudah, perlu perjuangan keras. Hanya, komunikasi kami di lapangan cukup baik dan ini sangat membantu saat kami ditekan," tambah Nita.
Saat perempat final, Jumat (28/11/2022), Adnan/Nita akan melawan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping. Unggulan kedelapan asa China itu itu melibas utusan Korea Selatan, Young Hyuk Kim/Lee Yu Lim dengan skor 21-12, 14-21, dan 21-15.
(mirz)