Siasat Herry IP Antisipasi Permainan Ganda Putra Indonesia Terbaca Musuh

JAKARTA - Herry Iman Pierngadi sudah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi musuh membaca kekuatan tim bulu tangkis Indonesia saat mengikuti BWF World Tour Finals 2022 , pada 7-11 Desember mendatang. Pelatih ganda putra Indonesia mengatakan, evaluasi dan analisis kekuatan lawan jadi kunci utama untuk menggagalkan siasat musuh.

Ganda putra Indonesia tengah naik daun setelah mendominasi di berbagai turnamen. Salah satunya adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang berhasil menjadi unggulan pertama dalam BWF World Tour Finals 2022 .

Pasangan ini mampu mengumpulkan poin terbanyak setelah menjuarai empat turnamen BWF World Tour 2022 . Selain itu, Fajar/Rian juga sempat menduduki posisi runner up dalam beberapa turnamen pada musim 2022.

BACA JUGA: World Tour Finals 2022: Indonesia Catat Sejarah, Pertama Kali Turun di Semua Nomor

Pencapaian ini tentu saja terasa manis bagi sektor ganda putra Indonesia. Namun demikian, lantaran bermain konsisten, bukan tidak mungkin lawan bisa membaca pola permainan Fajar/Rian.

Peta kekuatan keduanya bisa terbaca dari banyaknya pertandingan yang dilakoni. Namun begitu, Herry IP sudah mempunyai siasat untuk mengantisipasi hal tersebut.

Pelatih berusia 60 tahun itu mengatakan, Fajar/Rian selalu melakukan evaluasi setelah pertandingan. Tidak hanya itu, ia juga berusaha lebih dulu menganalisis kekuatan musuh.

BACA JUGA: Apriyani/Fadia Pastikan Tampil di BWF World Tour Finals 2022

"Ya pasti ada (kekhawatiran peta kekuatan terbaca), tapi kan kita harus evaluasi terus. jadi ke depan, apalagi menjelang olimpiade kita apa namanya...mawas diri, instropreksi, lihat evaluasi, apa namanya dengan perkembangan negara-negara ganda putra di dunia seperti apa, kita juga memetakan. Jadi kita harus udah memilih-milih dan evaluasi," kata Herry IP.

Lebih lanjut, Herry IP mengatakan tahun depan akan penuh tantangan karena ganda putra Indonesia kemungkinan makin bertambah. Oleh sebab itu, Herry IP dan kolega akan lebih mematangkan persiapan demi meraih hasil terbaik.

"Akan tetapi sih emang anak kita nih mungkin tahun depan mudah-mudahan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan udah normal jadi kita kan ada enam pasang, ya harusnya negara lain deg-degan," ujar Herry IP.

"Tapi kita juga harus evaluasi, mempersiapkan diri. kalau lima pasang enam pasang kalau persiapannya gak baik percuma. tapi yang penting kita harus siapkan diri, evaluasi. Kemarin evaluasi itu dua tur Eropa lolos seperti apa, ya kita pelajari. sebenarnya udah ada, cuman tinggal tindak lanjut aja, main di Eropa, main Prancis seperti apa, Jermannya cuma dua pasang sih. Kira kira itu aja," pungkasnya.