Lima Momen Menegangkan dalam Sejarah Perburuan Gelar La Liga

Jum'at, 10 Juli 2020 - 15:03 WIB
loading...
Lima Momen Menegangkan dalam Sejarah Perburuan Gelar La Liga
Calah satu cuplikan pertandingan La Liga. Foto: La Liga
A A A
MADRID - Real Madrid dan Barcelona kembali terlibat persaingan merengkuh gelar La Liga. Dalam tiga dekade terakhir, persaingan keduanya juga mendominasi perburuan gelar.

Meski demikian, La Liga sebetulnya bukan cuma milik Real Madrid dan Barcelona. Klub lain seperti Atletico Madrid dan RC Deportivo juga kerap memberikan kejutan. (Lihat Grafis: Perburuan Gelar La Liga )

Berikut lima momen tak terlupakan dalam tiga dekade terakhir di La Liga:

1993/1994 - Barcelona Salip Depor diPertandingan Terakhir
Lima Momen Menegangkan dalam Sejarah Perburuan Gelar La Liga

Barcelona menggagalkan Real Madrid meraih gelar juara di musim 1991/92 dan 1992/93, tapi pertandingan terakhir musim 1993/94 lebih dramatis. RC Deportivo bersaing untuk meraih gelar LaLiga pertama mereka setelah memimpin klasemen selama berbulan-bulan, dan butuh menang atas Valencia di kandang untuk memastikan gelar juara. Depor, yang gugup dalam pertandingan itu, menyia-nyiakan beberapa peluang, dan skor masih 0-0 di jeda pertandingan.

Di belahan Spanyol lainnya, di Camp Nou, Barcelona berhasil menang 5-2 atas Sevilla. Johan Cruyff dan timnya berkumpul di pinggir lapangan untuk mendengarkan radio disaat pemain sayap Depor, Nando, dijatuhkan di kotak penalti. Donato, yang biasa mengambil tendangan penalti, sudah digantikan oleh pemain lainnya, sehingga bek Miroslav Dukic, maju sebagai eksekutor, tapi tendangannya dapat dihalau oleh kiper Valencia, Jose Luis Gonzalez. Barca langsung melakukan selebrasi, dan itu adalah akhir musim yang pahit bagi Depor dan Dukic.

1999/2000 – Depor Menahan Barcelona Juara
Lima Momen Menegangkan dalam Sejarah Perburuan Gelar La Liga

Deportivo kembali mendapatkan peluang untuk memenangi gelar di musim 1999/2000, dan mulai memimpin klasemen sejak pekan ke-12. Dengan lima pertandingan tersisa, Depor unggul dua poin dari Barcelona, dan Zaragoza, Alaves, Valencia, dan Real Madrid juga masih mungkin untuk memenangi gelar musim itu. Dalam dua pertandingan tersisa, persaingan gelar juara hanya milik Barca dan Depor, dan keduanya mendapat hasil imbang 0-0 melawan Real Sociedad dan Racing Santander.

Dan gelar juara musim itu lagi-lagi ditentukan di pertandingan terakhir. Kali ini, Depor berhasil mengunci gelar juara. Donato mencetak gol di menit ke-3 untuk menenangkan mental tim, dan penyerang Roy Makaay berhasil menggandakan keunggulan sebelum jeda pertandingan. Barca tertekan dan tertahan imbang 2-2 oleh RC Celta hingga akhir pertandingan. Selebrasi diadakan di kandang Depor, Stadion Riazor, dan selebrasi musim tersebut semakin dramatis mengingat kegagalan mereka di beberapa tahun sebelumnya.

2006/2007 – Reyes Masuk sebagai Pemain Pengganti dan CetakSejarah
Lima Momen Menegangkan dalam Sejarah Perburuan Gelar La Liga

Barcelona dan Real Madrid bersaing sengit di musim 2006/07, dengan Sevilla dan Valencia juga bersaing untuk meraih gelar. Hasil imbang 3-3 di El Clasico bulan Maret – pertandingan dimana Lionel Messi yang berusia 19 tahun mencetak hattrick – memastikan gelar juara diperebutkan hingga akhir. Dengan dua pertandingan tersisa, Barca asuhan Frank Rijkaard dikejutkan oleh gol penyeimbang Raul Tamudo yang dikenal dengan ‘Tamudazo’ untuk memberikan keunggulan pada Real Madrid.

Real Madrid juga dikejutkan oleh Mallorca di pertandingan terakhir, dimana Mallorca berhasil mencetak gol pembuka, sedangkan Barca sudah menang 5-1 atas Tarragona, tim yang juga sudah dipastikan degradasi. Kembali ke Bernabeu, pelatih Los Blancos saat itu, Fabio Capello, mengganti David Beckham dengan Jose Antonio Reyes, yang berhasil mencetak dua gol untuk membawa Madrid menang 3-1 dan meraih gelar LaLiga dengan cara yang dramatis.

2013/2014 – Sundulan Godin BawaAtletico Madrid Juara
Lima Momen Menegangkan dalam Sejarah Perburuan Gelar La Liga

Musim 2013/14 memberikan kejutan lainnya, dimana Barcelona, Real Madrid, dan Atletico de Madrid secara bergantian memimpin klasemen. Atlético adalah tim yang paling konsisten, dimana pelatih Diego Simeone mengatakan mereka menjalani “pertandingan demi pertandingan”. Ketiga tim sama-sama pernah kalah: Barca kalah dari Granada, Atletico kalah dari Levante, dan Real Madrid juga kalah dari Celta.

Gelar juara musim itu ditentukan di pertandingan terakhir, di mana Atletico di puncak klasemen unggul tiga poin dari Barca di peringkat dua, dan Atletico harus tandang ke Camp Nou dan akan menjadi juara asalkan mereka tidak kalah. Alexis Sanchez membawa Barca unggul, akan tetapi sundulan Diego Godin membuat skor imbang. Gol Lionel Messi di menit-menit akhir dianulir, dan Atletico akhirnya merengkuh gelar pertama mereka sejak musim 1995/96.

2016/2017 –Musim Penuh Rotasi Real Madrid
Lima Momen Menegangkan dalam Sejarah Perburuan Gelar La Liga

Real Madrid memulai musim dengan meyakinkan dan diunggulkan untuk menjadi juara LaLiga musim 2016/17, musim dimana Ronaldo mencetak banyak gol. Namun, Barca tak mudah menyerah, dan hattrick Messi dalam kemenangan 3-2 di El Clasico membawa Barca masih bersaing ketat dengan Madrid. Pelatih Los Blancos, Zinedine Zidane, terus merotasi timnya, dan tetap meraih kemenangan walaupun menurunkan tim kedua yang berisikan nama-nama besar seperti James Rodriguez, Alvaro Morata, dan Mateo Kovacic.

Tetapi Messi nampaknya sedang dalam misi pribadi untuk menggagalkan Madrid juara. Messi mencetak gol kemenangan melawan Atletico de Madrid, dan mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Sevilla. Real Madrid memiliki pertandingan krusial, dan kemenangan 4-1 atas Celta membawa mereka unggul tiga poin di pertandingan terakhir. Gol ke-14 Ronaldo dalam sembilan pertandingan LaLiga membantu Madrid menang 2-0 di Malaga, dan memastikan gelar pertama Real Madrid setelah lima musim. (Baca juga: Tanam 3.000 Pohon Setiap Kemenangan Arsenal )
(bbk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2892 seconds (0.1#10.140)