Wasit Sepak Bola Diminta Jelaskan Hasil VAR ke Publik setelah Pertandingan
loading...
A
A
A
LONDON - Teknologi dalam sepak bola terus dikembangkan guna mengurangi kesalahan pengambilan keputusan oleh wasit dalam sebuah pertandingan. Ke depan, wasit akan diminta mempresentasikan hasil VAR (video assistant referee) ke publik setelah pertandingan.
Gagasan tersebut muncul dari hasil diskusi Dewan Asosiasi Sepakbola International (IFAB) di Wembley, London, Kamis (19/1/2023). Rencananya, presentasi wasit akan diuji coba selama setahun yang akan dimulai dari gelaran resmi FIFA yakni Piala Dunia Antarklub di Maroko, Februari 2023.
Saat ini VAR merupakan teknologi teranyar yang dianggap paling efektif membantu wasit dalam mengambil keputusan di lapangan. Namun, perdebatan tentang keputusan wasit masih saja terus diperbincangkan.
Contoh: gol kemenangan Jepang atas Spanyol di Piala Dunia 2022 yang memicu kontroversi. Sebab, bola yang awalnya sudah keluar lapangan dianggap masih berada di area permainan oleh VAR karena sebagian masih menyentuh garis.
Kepala Eksekutif Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), Mark Bullingham, yang memimpin pertemuan tersebut, mengatakan wasit akan menjelaskan hasil dari komunikasi VAR kepada penonton di stadion dan juga di TV lewat sebuah microphone. Namun, percakapan antara wasit dan asisten wasit yang mengoperasikan VAR tetap dirahasiakan.
"Akan ada uji coba di mana dalam turnamen FIFA selama 12 bulan ke depan ada kemampuan wasit, setelah keputusan VAR dibuat, untuk mengumumkan ke stadion dan penonton siaran apa yang telah terjadi dan mengklarifikasi keputusan itu," kata Bullingham dilansir dari Reuters, Kamis (19/1/2023).
"Kami pikir itu penting dalam hal transparansi, dan juga untuk penonton di stadion yang menurut kami saat ini tidak mendapatkan informasi yang cukup,” tuturnya.
Uji coba tersebut akan dimulai pada gelaran Piala Dunia Antar Klub 2022 yang dihelat bulan depan di Maroko. Selain itu, hal tersebut juga akan dilakukan di ajang Piala Dunia Wanita 2023 yang berlangsung di Australia dan Selandia Baru.
Dalam pertemuan itu, IFAB juga mendiskusikan langkah-langkah untuk menciptakan kondisi yang lebih adil dari jumlah tambahan waktu yang dimainkan. Akan tetapi, mereka memutuskan untuk tidak memberlakukan ‘jam hitung mundur’ untuk membatasi aksi buang-buang waktu.
"Pendekatan yang diambil selama Piala Dunia FIFA Qatar 2022 diterima secara positif, dan langkah-langkah yang mungkin dilakukan termasuk perhitungan waktu tambahan yang lebih ketat dan lebih akurat serta penerapan Hukum Permainan yang lebih konsisten," jelas Bullingham.
Gagasan tersebut muncul dari hasil diskusi Dewan Asosiasi Sepakbola International (IFAB) di Wembley, London, Kamis (19/1/2023). Rencananya, presentasi wasit akan diuji coba selama setahun yang akan dimulai dari gelaran resmi FIFA yakni Piala Dunia Antarklub di Maroko, Februari 2023.
Saat ini VAR merupakan teknologi teranyar yang dianggap paling efektif membantu wasit dalam mengambil keputusan di lapangan. Namun, perdebatan tentang keputusan wasit masih saja terus diperbincangkan.
Contoh: gol kemenangan Jepang atas Spanyol di Piala Dunia 2022 yang memicu kontroversi. Sebab, bola yang awalnya sudah keluar lapangan dianggap masih berada di area permainan oleh VAR karena sebagian masih menyentuh garis.
Kepala Eksekutif Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), Mark Bullingham, yang memimpin pertemuan tersebut, mengatakan wasit akan menjelaskan hasil dari komunikasi VAR kepada penonton di stadion dan juga di TV lewat sebuah microphone. Namun, percakapan antara wasit dan asisten wasit yang mengoperasikan VAR tetap dirahasiakan.
"Akan ada uji coba di mana dalam turnamen FIFA selama 12 bulan ke depan ada kemampuan wasit, setelah keputusan VAR dibuat, untuk mengumumkan ke stadion dan penonton siaran apa yang telah terjadi dan mengklarifikasi keputusan itu," kata Bullingham dilansir dari Reuters, Kamis (19/1/2023).
"Kami pikir itu penting dalam hal transparansi, dan juga untuk penonton di stadion yang menurut kami saat ini tidak mendapatkan informasi yang cukup,” tuturnya.
Uji coba tersebut akan dimulai pada gelaran Piala Dunia Antar Klub 2022 yang dihelat bulan depan di Maroko. Selain itu, hal tersebut juga akan dilakukan di ajang Piala Dunia Wanita 2023 yang berlangsung di Australia dan Selandia Baru.
Dalam pertemuan itu, IFAB juga mendiskusikan langkah-langkah untuk menciptakan kondisi yang lebih adil dari jumlah tambahan waktu yang dimainkan. Akan tetapi, mereka memutuskan untuk tidak memberlakukan ‘jam hitung mundur’ untuk membatasi aksi buang-buang waktu.
"Pendekatan yang diambil selama Piala Dunia FIFA Qatar 2022 diterima secara positif, dan langkah-langkah yang mungkin dilakukan termasuk perhitungan waktu tambahan yang lebih ketat dan lebih akurat serta penerapan Hukum Permainan yang lebih konsisten," jelas Bullingham.
(sto)