Hentikan Messi!
Hentikan Messi!
A
A
A
MUNICH - Jika masih ingin tampil di final Liga Champions, langkah pertama Bayern Muenchen adalah menghentikan Lionel Messi. Setelah itu, membombardir jala Marc-Andre ter Stegen.
Josep Guardiola mengatakan aksi Messi harus dihentikan. Hal tersebut diungkapkan langsung Guardiola saat akan memimpin FC Hollywood menghadapileg kedua semifinal di Allianz Arena, dini hari nanti.
Menurut pelatih asal Spanyol itu, pertandingan pertama di Camp Nou, pekan lalu, menunjukkan El Barca sangat identik dengan Messidona. Mengeliminasi Messi berarti mematikan setengah kekuatan klub Katalan tersebut. “Tidak ada pertahanan yang bisa menghentikan Messi. Mustahil. Cara dia bermain saat ini tidak mungkin dihentikan. Dia terlalu bagus. Biasanya, kami akan meminta pemain menjaga Messi lebih dekat untuk mencegahnya menerima bola. Namun, tetap saja tidak ada sistem yang bisa menghentikan bakatnya,” ujar Guardiola, dilansir Sky Sports.
Tidak hanya Guardiola. Mantan pemain AC Milan Gennaro Gattuso pun angkat bicara tentang cara menghentikan Messi. Pria Italia yang pada masa aktif bermain terkenal sebagai “tukang jagal” itu menyatakan hampir mustahil menghentikan pergerakan Messi dengan benar. Menurut pria yang sempat melatih Palermo tersebut, cara paling efektif adalah dengan bermain kasar dan brutal.
“Bagaimana cara menghentikan Messi? Saya hampir tidak pernah tahu ada pelatih yang pemainnya berhasil mematikan Messi. Man to man marking mungkin bisa dilakukan dan menjadi pilihan banyak orang. Namun, menurut saya, yang paling efektif tentu saja menendangnya,” kata Gattuso, dikutip goal.com . Perdebatan tentang cara menghentikan Messi sedang ramai diperbincangkan media-media Jerman.
Sejumlah pengamat sepak bola, mantan pemain, pemain aktif, hingga pelatih diminta sarannya. Sebab, hanya dengan kemenangan 4-0 di Allianz Arena, Bundesliga akan memiliki wakil pada pertandingan puncak Liga Champions. Kebetulan, final musim ini akan digelar di Olympiastadion Berlin pada 6 Juni 2015.
“Ini akan menjadi pertandingan yang sangat berat. Hasil leg pertama membuat Barcelona kini berada di unggulan pertama (untuk ke final). Itu wajar. Namun, di sepak bola tidak ada yang tidak mungkin. Peluang kami memang sangat kecil. Namun, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di lapangan,” ungkap CEO FC Hollywood Karl-Heinz Rummenigge.
Sejarah perjalanan Bayern di Liga Champions musim ini memang mencatatkan sejumlah keajaiban. Pada babak 16 besar, mereka ditahan imbang Shakhtar Donetsk 0-0 pada leg pertama (tandang). Namun, pada duel kedua di Allianz Arena, kemenangan tujuh gol tanpa balas dicetak. Begitu pula pada perempat final saat kalah 1-3 pada leg pertama (tandang)dari FC Porto.
Mereka balik unggul 6-1 pada leg kedua (kandang). Meski optimistis bisa menghadirkan keajaiban, lawan yang dihadapi Bayern kali ini berbeda dari Shakhtar atau Porto. Barcelona bukanlah tim medioker di Benua Biru. Sejarah mencatat klub Katalan itu memiliki reputasi bagus di Eropa.
Materi pemain Barcelona juga jauh lebih bertabur bintang dibandingkan Shakhtar atau Porto. Apalagi, Bayern baru saja menelan sejumlah pil pahit kekalahan ketika El Barca sukses memetik poin-poin penuh.
Andri ananto
Josep Guardiola mengatakan aksi Messi harus dihentikan. Hal tersebut diungkapkan langsung Guardiola saat akan memimpin FC Hollywood menghadapileg kedua semifinal di Allianz Arena, dini hari nanti.
Menurut pelatih asal Spanyol itu, pertandingan pertama di Camp Nou, pekan lalu, menunjukkan El Barca sangat identik dengan Messidona. Mengeliminasi Messi berarti mematikan setengah kekuatan klub Katalan tersebut. “Tidak ada pertahanan yang bisa menghentikan Messi. Mustahil. Cara dia bermain saat ini tidak mungkin dihentikan. Dia terlalu bagus. Biasanya, kami akan meminta pemain menjaga Messi lebih dekat untuk mencegahnya menerima bola. Namun, tetap saja tidak ada sistem yang bisa menghentikan bakatnya,” ujar Guardiola, dilansir Sky Sports.
Tidak hanya Guardiola. Mantan pemain AC Milan Gennaro Gattuso pun angkat bicara tentang cara menghentikan Messi. Pria Italia yang pada masa aktif bermain terkenal sebagai “tukang jagal” itu menyatakan hampir mustahil menghentikan pergerakan Messi dengan benar. Menurut pria yang sempat melatih Palermo tersebut, cara paling efektif adalah dengan bermain kasar dan brutal.
“Bagaimana cara menghentikan Messi? Saya hampir tidak pernah tahu ada pelatih yang pemainnya berhasil mematikan Messi. Man to man marking mungkin bisa dilakukan dan menjadi pilihan banyak orang. Namun, menurut saya, yang paling efektif tentu saja menendangnya,” kata Gattuso, dikutip goal.com . Perdebatan tentang cara menghentikan Messi sedang ramai diperbincangkan media-media Jerman.
Sejumlah pengamat sepak bola, mantan pemain, pemain aktif, hingga pelatih diminta sarannya. Sebab, hanya dengan kemenangan 4-0 di Allianz Arena, Bundesliga akan memiliki wakil pada pertandingan puncak Liga Champions. Kebetulan, final musim ini akan digelar di Olympiastadion Berlin pada 6 Juni 2015.
“Ini akan menjadi pertandingan yang sangat berat. Hasil leg pertama membuat Barcelona kini berada di unggulan pertama (untuk ke final). Itu wajar. Namun, di sepak bola tidak ada yang tidak mungkin. Peluang kami memang sangat kecil. Namun, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di lapangan,” ungkap CEO FC Hollywood Karl-Heinz Rummenigge.
Sejarah perjalanan Bayern di Liga Champions musim ini memang mencatatkan sejumlah keajaiban. Pada babak 16 besar, mereka ditahan imbang Shakhtar Donetsk 0-0 pada leg pertama (tandang). Namun, pada duel kedua di Allianz Arena, kemenangan tujuh gol tanpa balas dicetak. Begitu pula pada perempat final saat kalah 1-3 pada leg pertama (tandang)dari FC Porto.
Mereka balik unggul 6-1 pada leg kedua (kandang). Meski optimistis bisa menghadirkan keajaiban, lawan yang dihadapi Bayern kali ini berbeda dari Shakhtar atau Porto. Barcelona bukanlah tim medioker di Benua Biru. Sejarah mencatat klub Katalan itu memiliki reputasi bagus di Eropa.
Materi pemain Barcelona juga jauh lebih bertabur bintang dibandingkan Shakhtar atau Porto. Apalagi, Bayern baru saja menelan sejumlah pil pahit kekalahan ketika El Barca sukses memetik poin-poin penuh.
Andri ananto
(ars)
Explore More