Jangan Menangis, Gerrard!
A
A
A
LIVERPOOL - Musim ini menjadi akhir perjalanan karier Steven Gerrard bersama Liverpool. Pemain berusia 34 tahun itu memutuskan untuk menyudahi masa kerjanya dan mulai musim depan, ia akan hijrah ke klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, Los Angeles Galaxy.
Oleh para pendukung Liverpool, Gerrard dianggap sebagai pemain legendaris. Sebab selama 17 tahun ia setia membela kubu The Anfield Gank. Karenanya para pendukung Liverpool bakal memberikan salam perpisahan pada sang pemain ketika tim kesayangan mereka tampil melawan Crystal Palace di Stadion Anfield, Sabtu (16/5/2015).
Laga itu juga menjadi momen spesial untuk Gerrard. Sebab ia akan melakoni laga terakhirnya di markas Liverpool. (Baca juga: Calo Tiket Raup Keuntungan Besar dari Laga Perpisahan Gerrard)
"Saya rasa dia akan mendapatkan sambutan yang luar biasa," kata Jamie Carragher, sahabat Gerrard sekaligus mantan punggawa Liverpool di era 1996-2013.
"Saya harap dia tidak menangis dan melontarkan komentar omong kosong di akhir pertandingan. Brendan Rodgers (manajer Liverpool) bakal memimpin tepuk tangan untuknya," sambung Carragher.
Setelah menghadapi Crystal Palace, Gerrard sebenarnya masih memiliki satu pertandingan lagi melawan Stoke City. Tapi laga itu tidak digelar di markas Liverpool sehingga mengurangi rasa emosional dalam diri para pendukung The Reds.
"Bagi saya, laga melawan Crystal Palace menjadi yang terakhir untuknya. Laga ini dimainkan di Stadion Anfiled, tempat dimana dia menghabiskan kariernya selama ini. Dia tidak boleh gugup. Dia harus melihat ke depan dan meyakini publik bahwa suatu saat nanti dia akan kembali ke sana (Anfiled)," tegas Carragher.
Selama membela Liverpool, Gerrard dan Carragher merasakan banyak prestasi. Keduanya pernah menggenggam torfi FA Cup, Piala Liga, Community Shield, Liga Europa, Liga Champions dan Piala Super Eropa.
Oleh para pendukung Liverpool, Gerrard dianggap sebagai pemain legendaris. Sebab selama 17 tahun ia setia membela kubu The Anfield Gank. Karenanya para pendukung Liverpool bakal memberikan salam perpisahan pada sang pemain ketika tim kesayangan mereka tampil melawan Crystal Palace di Stadion Anfield, Sabtu (16/5/2015).
Laga itu juga menjadi momen spesial untuk Gerrard. Sebab ia akan melakoni laga terakhirnya di markas Liverpool. (Baca juga: Calo Tiket Raup Keuntungan Besar dari Laga Perpisahan Gerrard)
"Saya rasa dia akan mendapatkan sambutan yang luar biasa," kata Jamie Carragher, sahabat Gerrard sekaligus mantan punggawa Liverpool di era 1996-2013.
"Saya harap dia tidak menangis dan melontarkan komentar omong kosong di akhir pertandingan. Brendan Rodgers (manajer Liverpool) bakal memimpin tepuk tangan untuknya," sambung Carragher.
Setelah menghadapi Crystal Palace, Gerrard sebenarnya masih memiliki satu pertandingan lagi melawan Stoke City. Tapi laga itu tidak digelar di markas Liverpool sehingga mengurangi rasa emosional dalam diri para pendukung The Reds.
"Bagi saya, laga melawan Crystal Palace menjadi yang terakhir untuknya. Laga ini dimainkan di Stadion Anfiled, tempat dimana dia menghabiskan kariernya selama ini. Dia tidak boleh gugup. Dia harus melihat ke depan dan meyakini publik bahwa suatu saat nanti dia akan kembali ke sana (Anfiled)," tegas Carragher.
Selama membela Liverpool, Gerrard dan Carragher merasakan banyak prestasi. Keduanya pernah menggenggam torfi FA Cup, Piala Liga, Community Shield, Liga Europa, Liga Champions dan Piala Super Eropa.
(bep)