Madrid Dihantui Mimpi Buruk Pemain Buangan

Rabu, 13 Mei 2015 - 20:10 WIB
Madrid Dihantui Mimpi Buruk Pemain Buangan
Madrid Dihantui Mimpi Buruk Pemain Buangan
A A A
MADRID - Fans Real Madrid harus bersiap menghadapi skenario terburuk saat menjamu Juventus di leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (13/5) dini hari nanti WIB. Seringnya Madrid dijegal para pemain mantan mereka sendiri, menjadi alasan kenapa pendukung setia El Real harus cemas. Apalagi dalam skuat Si Nyonya Tua -julukan Juve-, terdapat mantan pemain El Real yang bisa menghadirkan ancaman serius buat sang juara bertahan.

Pada leg pertama, Alvaro Morata membuktikan keputusan Madrid melepasnya menjadi sebuah kesalahan, usai menyumbang satu gol dalam kemenangan Juve 2-1 di Turin. Morata sendiri merupakan produksi asli akademi pemain muda Madrid sebelum bergabung bersama Juventus pada jendela transfer musim panas 2014, lalu. Kini menjelang leg kedua, Madrid perlu kembali mewaspadai sang mantan bila tidak ingin target mencetak sejarah harus kandas.

Sepanjang sejarah, Madrid terbukti kerap disulitkan oleh para mantan pemainnya sendiri. Berikut catatan beberapa mantan pemain Madrid yang mampu mencetak gol ke gawang klub asal Ibukota Spanyol itu, maupun menghentikan langkah El Real dalam semua kompetisi termasuk Liga Champions.

1. Fernando Morientes

Morientes adalah aktor di belakang tersingkirnya Real Madrid dari ajang Liga Champions musim 2003-2004, saat menghadapi AS Monaco di babak perempat final. Membawa modal kekalahan 4-2 dari Madrid, membuat klub asal Prancis itu tidak diunggulkan. Namun secara luar biasa Monaco mampu membalikkan keadaan dengan skor 3-1, dan saat itu Morientes yang menyumbang gol pada pertemuan pertemuan pertama, kembali melakukannya di Stade Louis II -kandang Monaco- untuk menyingkirkan Madrid dari kompetisi kasta tertinggi di Eropa.

Ketika gol Raul Gonzales mampu disamakan Ludovic Giuly pada penghujung babak pertama. Morientes menjadi pembeda lewat golnya untuk membawa Monaco balik unggul. Monaco yang membutuhkan satu gol lagi terus menekan hingga Giuly memberikan petaka yang tidak bisa dilupakan El Real. Hasilnya Monaco berpesta di kandangnya sendiri karena mampu lolos ke semifinal dengan agregat 5-5, unggul produktivitas gol. Aturan gol kandang kembali memakan korban, kali ini Madrid yang harus merasakannya.

Madrid Dihantui Mimpi Buruk Pemain Buangan


Morientes sendiri pernah membela Real Madrid pada periode 1997-2005, saat memutuskan hengkang dari Real Zaragoza. Sayang lantaran dinilai gagal menembus skuat utama, memaksa El Real melepasnya ke Monaco dengan status pinjaman. Namun pada 2004 lalu, Morientes mencetak pembalasan yang indah kepada mantan klubnya. Kemenangan Monaco secara dramatis diwarnai gol anak terbuang Madrid, Morientes, menjadi cerita tersendiri dari kebangkitan gemilang Monaco untuk merebut tiket ke semi-final di ajang terakbar Eropa

2. Bernd Schuster

Laga derby Madrid di Piala Raja (Copa del Rey) pada tahun 1992 mungkin menjadi laga tim sekota Ibukota Spanyol yang paling dikenal dan tidak akan pernah dilupakan oleh pendukung setia El Real -julukan Madrid. Bagaimana tidak dua gol dari mantan pemain mereka membuat El Real dipermalukan oleh tetangga sekota Atletico Madrid di partai puncak. Atletico yang saat itu dilatih Luis Aragones mampu meruntuhkan dominasi Madrid.

"Lupakan taktik. Ini Real Madrid di Santiago Bernabeu. Mereka telah sering mengalahkan kita, kini giliran kita mengalahkan mereka!" teriak Aragones. Pidato tersebut terbukti manjur untuk menyulut semangat perang Los Rojiblancos dan menyabet kemenangan berkat dua gol dari mantan pemain Madrid, Bernd Schuster dan Paulo Futre untuk membawa Atletico meraih gelar Piala Raja kedelapan.

Madrid Dihantui Mimpi Buruk Pemain Buangan


Schuster sendiri pernah membela Real Madrid pada musim 1988–1990, sebelum akhirnya memutuskan hijrah ke tim sekota Atletico Madrid. Ironisnya Schuster sukses menghantar Atletico menjadi juara Copa del Rey dengan mengubur mantan klubnya di kandang mereka sendiri.

3. Samuel Eto'o

Penyesalan terbesar Madrid mungkin adalah melepas Eto'o yang justru bersinar ke klub lain. Pasalnya setelah tidak terpakai di era El Galaticos, penyerang asal Kamerun itu justru mencapai puncak karirnya bersama Real Mallorca dan Barcelona, serta tidak jarang Eto'o menghadirkan petaka buat mantan klubnya El Real -julukan Madrid-. Eto'o yang menghabiskan lima tahun bersama Barca pantas dicap menjadi mimpi buruk penjaga gawang Madrid, Iker Casillas dengan sering mencetak gol ke gawang pemain timnas Spanyol itu.

Lebih dari 10 kali pemain asal Kamerun itu menjebol gawang Madrid. Eto'o kali terakhir melakukannya dalam laga El Clasico Barcelona kontra Real Madrid di Camp Nou, Desember 2008. Saat itu, Eto'o mencetak satu gol untuk kemenangan Barca 2-0 di Clasico jilid pertama. Setelah bersinar bersama Barca, Eto'o kemudian pindah ke Inter Milan sebagai bagian transaksi penyerang Inter asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic.

4. Luis Enrique

Enrique merupakan sosok yang pernah mencoba seragam dua klub yang mempunyai rival abadi yakni Barcelona dan Real Madrid, sewaktu menjadi pemain. Dimulai pada tahun 1991 dan berakhir pada tahun 2004 dia mewakili kedua kalub, Madrid dan Barcelona. Dengan performa stabil, ia sukses mencetak 500 pertandingan resmi dan mencetak lebih dari 100 gol. Selama membela Barca, Enrique terhitung lima kali merobek gawang mantan klubnya Los Blancos.

Bahkan Enrique ternyata memiliki memori manis di Camp Nou kala menghadapi Real Madrid, khususnya Iker Casillas. Bagaimana tidak, di El Clasico pertama Casillas di Camp Nou, sosok Enrique lah yang pertama kali menodai gawangnya. Peristiwa bersejarah bagi Enrique dan Casillas tersebut terjadi di musim 2000-2001, tepatnya pada tanggal 21 Oktober tahun 2000, saat Casillas masih berusia 19 tahun.

Madrid Dihantui Mimpi Buruk Pemain Buangan


Pada menit ke 25, Fernando hierro melanggar Rivaldo di sisi kiri pertahanan Real Madrid. Xavi yang saat itu masih berusia 20 tahun menjadi eksekutor tendangan bebas tersebut. Umpan dari Xavi mendarat tepat di kaki Enrique yang tanpa ampun memberi pelajaran berharga pada remaja yang kini berstatus sebagai kapten Timnas Sapanyol.

5. Daniel Garcia Lara

Langkah Real Madrid kembali dijegal sang mantan saat melakoni laga final Copa del Rey pada musim 2003-2004 silam. Dani yang pernah membela Los Blancos -julukan Madrid- pada musim 1994–1998, memberikan mimpi buruk buat skuat klub asal Ibukota Spanyol. Setelah sempat membela Mallorca dan Barcelona, usai meninggalkan Madrid, Dani memberikan trofi bergengsi buat Zaragoza.

Hebatnya lagi Ia menyumbang satu gol dalam kemenangan Zaragoza 3-2 atas Madrid yang tidak lain adalah mantan klub. Ini untuk kesekian kalinya, langkah Madrid menjadi juara terhenti oleh pemain buangan mereka sendiri. Final Piala Raja -sebutan lain Copa del Rey yang berlangsung di Montjuic menjadi buktinya.

6. Daniel Parejo

Saat Real Madrid bersaing ketat dengan rival sekota Atletico Madrid untuk merebut gelar juara Liga Spanyol musim lalu, langkah El Real justru dijegal oleh mantan pemain buangan sendiri. Madrid yang sebenarnya membutuhkan kemenangan demi memanfaatkan terplesetnya Atletico, gagal lantaran ditahan imbang Valencia 2-2 di Santiago Bernabeu. Saat itu Parejo yang pernah membela Madrid turut andil dengan mencetak satu gol buat Los Che -julukan Valencia-.

Jeremy Mathieu membuka gol bagi Valencia melalui tandukannya. Sementara itu, El Real baru bisa membalasnya lewat Sergio Ramos di paruh kedua. Tak lama berselang, giliran Dani Parejo yang kembali membawa Valencia unggul. Real Madrid frustrasi, pertahanan Valencia terlampau rapat, tapi lagi-lagi Cristiano Ronaldo hadir sebagai penyelamat dan mencetak gol di menit tambahan. Hasil imbang 2-2 bertahan hingga laga bubar dan menggagalkan upaya Madrid mengejar raihan poin Atletico, hingga Los Rojiblancos -julukan Atletico- menyabet gelar juara Liga Spanyol musim 2013-2014.

7. Alvaro Morata ?

Setelah mencetak satu gol dalam kemenangan Juventus 2-1 atas Real Madrid di leg pertama semifinal Liga Champions musim 2014-2015. Morata yang merupakan pemain asli jebolan Madrid yang kemudian terbuang karena tidak mampu menembus skuat utama, berpeluang memperpanjang petaka yang mampu dihadirkan sang mantan buat Madrid dengan catatan bisa membawa Juve meraih kemenangan di leg kedua, dini hari nanti WIB untuk membantu timnya ke final Liga Champions.

Sementara di Liga Champions, berikut pemain buangan Madrid yang bisa mencetak gol ke gawang El Real:

- Ivan Zamorano (Inter Milan) tepatnya pada 25 Desember 1998 di babak fase grup

- Julio Cesar (Olympiakos) pada 24 Desember 2007 di babak fase grup

- Fernando Morientes (AS Monaco) melakukannya dua kali yakni pada 24 Maret 2004 dan 7 April 2004 di babak perempat final

- Arjen Robben (Bayern Muenchen), pada 25 April 2012 di babak semifinal

- Wesley Sneijder (Galatasaray), 9 April 2013 di babak perempat final

- Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04), 26 Februari 2014 dan 10 Maret 2015 di babak 16 besar

- Alvaro Morata (Juventus), 5 Mei 2015 di babak semifinal
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5628 seconds (0.1#10.140)
pixels