Gelar Kesepuluh China
A
A
A
DONGGUAN - Jepang gagal menghentikan superioritas China di Piala Sudirman 2015. Pada laga final di Dongfeng Nissan Sports Center, Dongguan, kemarin sore, China menang 3-0 untuk memastikan gelar ke-10 sepanjang sejarah pergelaran Piala Sudirman.
Perjalanan China meraih gelar juara sangat mulus. Mereka hanya sempat mendapat gangguan pada ganda putra saat pasangan Fu Haifeng/Zhang Nan dipaksa bermain tiga gameoleh Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di pertandingan pertama. Fu Haifeng/Zhang Nan yang memenangkan gamepertama dengan skor 21-17 dipaksa memeras keringat lebih banyak pada gamekedua sebelum akhirnya menyerah tipis 20-22.
Tak ingin menuai malu, mereka kemudian meningkatkan intensitas permainan dan menyudahi ambisi Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dengan skor 21-17 di gamepenentuan. Kesuksesan ganda putra ini diikuti tunggal putri Li Xuerui. Mantan pebulu tangkis tunggal wanita terbaik dunia tersebut sempat dipaksa bekerja keras di set pertama, sebelum akhirnya menghentikan perlawanan Akane Yamaguchi dengan skor 23-21.
Namun, Li tampil lebih rapi di gamekedua sehingga membukukan kemenangan 21-14. China memastikan gelar juara ke-10 dan keenam secara beruntun lewat tunggal putra terbaik kedua dunia Lin Dan yang menjinakkan Takuma Ueda 21-15, 21-15. Sebelumnya, China meraih gelar Piala Sudirman pada edisi 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, dan 2013.
Pada PialaSudirman2015, LinDan dkkke finalseusaimenundukkan Indonesiadisemifinaldenganskor1-3. Meskigagal, penampilanHendra Setiawan/MohammadAhsandkk tetap mendapatkanpujian. ”LeveltimIndonesiamungkin memangbarusemifinal.
Semuasudah memberikanyangterbaik. Mereka sudahberjuangdaniniadalahhasilyang didapat,” katamantanpebulutangkis tunggalputriIndonesiaSusiSusanti kepada KORANSINDOkemarin. MenurunkanHendra/Ahsan. BellaetrixManuputty, JonatanChristie, GreysiaPolii/Nitya Krishinda Maheswari, danTontowi Ahmad/LiliyanaNatsirpada semifinal Sabtu(16/5), Indonesiagagal meruntuhkan China.
”Dengan susunanpemain senior danjuniorpara pemain sudahmenunjukkan semangat dan kerja keras. Tapi harus di aku iIndonesiadari sisiperingkat, pengalaman, dan kualitas yang di miliki masih dibawah China. Mungkin hasilnya baru kita nikmati dua tahun mendatang,” tuturSusi.
Peraih medali emas Olimpiade 1992 dan 1996 itu menyarankan pentingnya perbaikan di semua sektor, tunggal putra/putri, ganda campuran, ganda putri, dan mempertahankan kualitas ganda putra. Apalagi, dari beberapa nomor yang sempat terlihat lemah mulai menunjukkan perbaikan.
”Tunggalputri, Bellatampilbagus, sayangnyadiacedera. Demikianjuga dengan tunggal putra, Jonatan sudah berusaha. Pasangan ganda putri dan ganda campuran tak kalah tampil luar biasa. Kami berharap mereka makin berkembang,” ujarnya. Indonesia terakhirkali meraih gelar juaradi Piala Sudirman adalahpada 1989saat menjadi tuan rumah. Mereka mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2.
Saat itu Indonesia menurunkan ganda putra Eddy Hartono/RudyGunawan, ganda putri Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati, Susi Susanto di tunggal putri, Eddy Kurniawan (tunggalputra), danEddy Hartono Verawaty Fajrin (ganda campuran).
Maruf
Perjalanan China meraih gelar juara sangat mulus. Mereka hanya sempat mendapat gangguan pada ganda putra saat pasangan Fu Haifeng/Zhang Nan dipaksa bermain tiga gameoleh Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di pertandingan pertama. Fu Haifeng/Zhang Nan yang memenangkan gamepertama dengan skor 21-17 dipaksa memeras keringat lebih banyak pada gamekedua sebelum akhirnya menyerah tipis 20-22.
Tak ingin menuai malu, mereka kemudian meningkatkan intensitas permainan dan menyudahi ambisi Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dengan skor 21-17 di gamepenentuan. Kesuksesan ganda putra ini diikuti tunggal putri Li Xuerui. Mantan pebulu tangkis tunggal wanita terbaik dunia tersebut sempat dipaksa bekerja keras di set pertama, sebelum akhirnya menghentikan perlawanan Akane Yamaguchi dengan skor 23-21.
Namun, Li tampil lebih rapi di gamekedua sehingga membukukan kemenangan 21-14. China memastikan gelar juara ke-10 dan keenam secara beruntun lewat tunggal putra terbaik kedua dunia Lin Dan yang menjinakkan Takuma Ueda 21-15, 21-15. Sebelumnya, China meraih gelar Piala Sudirman pada edisi 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, dan 2013.
Pada PialaSudirman2015, LinDan dkkke finalseusaimenundukkan Indonesiadisemifinaldenganskor1-3. Meskigagal, penampilanHendra Setiawan/MohammadAhsandkk tetap mendapatkanpujian. ”LeveltimIndonesiamungkin memangbarusemifinal.
Semuasudah memberikanyangterbaik. Mereka sudahberjuangdaniniadalahhasilyang didapat,” katamantanpebulutangkis tunggalputriIndonesiaSusiSusanti kepada KORANSINDOkemarin. MenurunkanHendra/Ahsan. BellaetrixManuputty, JonatanChristie, GreysiaPolii/Nitya Krishinda Maheswari, danTontowi Ahmad/LiliyanaNatsirpada semifinal Sabtu(16/5), Indonesiagagal meruntuhkan China.
”Dengan susunanpemain senior danjuniorpara pemain sudahmenunjukkan semangat dan kerja keras. Tapi harus di aku iIndonesiadari sisiperingkat, pengalaman, dan kualitas yang di miliki masih dibawah China. Mungkin hasilnya baru kita nikmati dua tahun mendatang,” tuturSusi.
Peraih medali emas Olimpiade 1992 dan 1996 itu menyarankan pentingnya perbaikan di semua sektor, tunggal putra/putri, ganda campuran, ganda putri, dan mempertahankan kualitas ganda putra. Apalagi, dari beberapa nomor yang sempat terlihat lemah mulai menunjukkan perbaikan.
”Tunggalputri, Bellatampilbagus, sayangnyadiacedera. Demikianjuga dengan tunggal putra, Jonatan sudah berusaha. Pasangan ganda putri dan ganda campuran tak kalah tampil luar biasa. Kami berharap mereka makin berkembang,” ujarnya. Indonesia terakhirkali meraih gelar juaradi Piala Sudirman adalahpada 1989saat menjadi tuan rumah. Mereka mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2.
Saat itu Indonesia menurunkan ganda putra Eddy Hartono/RudyGunawan, ganda putri Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati, Susi Susanto di tunggal putri, Eddy Kurniawan (tunggalputra), danEddy Hartono Verawaty Fajrin (ganda campuran).
Maruf
(ars)