Pemain PSIS Semarang Dijatah Rp15 Juta

Rabu, 20 Mei 2015 - 02:02 WIB
Pemain PSIS Semarang...
Pemain PSIS Semarang Dijatah Rp15 Juta
A A A
SEMARANG - Manajemen PSIS Semarang menjatah gaji pemain setiap bertanding dalam turnamen lokal sebesar Rp15 juta. Dana tersebut akan dibagikan kepada seluruh pemain yang bertanding dengan nominal berbeda antara yang turun dan di bangku cadangan.
Jumlah itu diberikan dalam laga tandang maupun kandang. Adapun, untuk tim pelatih dan ofisial, hanya diberi Rp5 juta, untuk sekali pertandingan. Pembagian tersebut tidak akan menyulitkan pemain, dan sudah biasa dilakukan oleh kapten tim, jika menerima bonus dalam kompetisi resmi.

''Wacananya seperti itu, tapi kepastian jumlahnya setelah latihan Rabu (20/5) sore, pemain akan dikumpulkan di mes. Jumlah tersebut lumayan, jika turnamen diikuti delapan tim. Sebab, pada babak penyisihan, bisa bermain empat atau enam kali,''kata Pelatih PSIS Semarang M Dofir, saat dihubungi.

Usai beraudiensi dengan Kapolda Jateng Irjen Pol Nur Ali, jajaran manajemen Mahesa Jenar Semarang langsung merapatkan barisan. Langkah pertama tim, akan mengumpulkan seluruh pemain yang saat ini berada di daerah asalnya masing-masing.

Setelah rapat tersebut, pihaknya langsung menghubungi para pemain agar bisa datang dalam latihan perdana jelang turnamen Polda Jateng Cup. Dalam latihan perdana tidak semua pemain akan bisa bergabung.

''Kan ini juga cukup mendadak, turnamen diizinkan baru siang ini. Kemungkinan besar yang luar kota tidak bisa datang, tapi yang Semarangan saya harap bisa tetap hadir,''ujar Dofir.

Dalam latihan sore ini, winger kanan Mahesa Jenar Bakori Andreas juga tidak bisa hadir, dan kemungkinan baru bisa datang Kamis atau Jumat. Sebab, rumahnya di Malang Jawa Timur. Ada pemain lain yang rumahnya cukup jauh di Sidoarjo Jawa Timur, yakni Indra Setiawan. ''Kami memaklumi yang luar kota, tetap ada toleransi,''ucapnya.

Dofir menegaskan, tim PSIS tidak dibubarkan. Pemain sewaktu-waktu bisa dipanggil lagi jika ada pertandingan, baik itu turnamen maupun kompetisi resmi. Atas dasar itu, pihaknya optimistis bisa kembali mengumpulkan anak asuhnya. ''M Yunus di Kudus karena istrinya bekerja di sana. Kemungkinan juga sudah datang,” kata dia.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0718 seconds (0.1#10.140)