Tidak Ada Larangan Wanita Muslim Bermain Sepak Bola

Kamis, 21 Mei 2015 - 10:15 WIB
Tidak Ada Larangan Wanita Muslim Bermain Sepak Bola
Tidak Ada Larangan Wanita Muslim Bermain Sepak Bola
A A A
Di sepak bola wanita Australia, Assmaah Helal adalah fenomena tersendiri . Meski hanya bermain di klub Divisi I kompetisi sepak bola wanita bersama UNSW (United New South Wales) dan tidak memperkuat timnas wanita Australia, Helal sudah menjadi simbol kesetaraan muslimah di lapangan hijau.

Keputusannya tetap mengenakan jilbab di lapangan hijau membuat dia menjadi ikon perlawanan dari keputusan FIFA yang melarang pemain wanita menggunakan tutup kepala. Tak berlebihan jika kemudian, perempuat keturunan Mesir tersebut menjadi salah satu pihak yang menyambut positif keputusan FIFA mengizinkan wanita muslim mengenakan jilbab pada 2012.

“Ini (keputusan) akan memiliki implikasi yang sangat positif. Akan ada kesadaran bahwa perempuan muslim dapat mengejar tingkat elite sekarang dan menunjukkan bahwa tidak ada yang menghentikan mereka dari mewakili Australia di tingkat internasional,” kata Helal kepada The Sydney Morning Herald,yang mewawancarainya secara khusus pada 2012.

Sejak saat itu Helal yang sekarang menekuni dunia kepelatihan rajin mengampanyekan ketiadaan larangan wanita muslim berkarier di sepak bola. Penyadaran itu makin intensif dilakukan Helal ketika pada 2010, dia menjadi Koordinator Program Football United. Melalui Football United yang merupakan organisasi nonprofit tersebut, Helal berusaha membantu kehidupan baru para anak muda dari latar belakang imigran atau etnis minoritas.

“Sambutannya cukup baik, melalui program sepak bola ini, karena berhasil menarik 500 anak muda setiap tahun,” ujar Helal. Gerakan Helal tak berhenti di Australia, mulai Senin (18/5), Helal menyambangi Indonesia. Bersama Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang bekerja sama dengan International Centre for Islam and Pluralism (ICIP), Helal menjadi duta Soccer Clinic for Social Engagement mulai 18–28 Mei 2015. Di Indonesia, Helal akan mengunjungi beberapa sekolah dan pesantren terkemuka di Jakarta, Pamulang, Tangerang, Bogor, Cirebon, dan Makassar.

Dia juga bermain sepak bola bersama para siswi dan santriwati serta berbagi pengalaman sebagai pesepak bola muslim perempuan. Sambutannya juga sangat baik. Setidaknya ada 300 peserta yang antusias mendengarkan dan mengikuti semua yang disampaikan Helal. “Sepak bola itu menyenangkan. Dari sepak bola, kita bisa belajar kepemimpinan, berbaur dengan semua orang, dan paling penting tidak ada larangan bermain sepak bola untuk wanita muslim,” kata Helal, kepada siswa di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, Senin (18/5).

Tak lupa, Helal memberikan saran kepada mereka yang ingin menekuni karier sepak bola. “Coba bermain dan cintai apa yang kamu kerjakan. Karena kalau sudah mencintai sesuatu, semuanya akan dinikmati,” ujarnya. Sementara Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia Dr David Engel mengatakan, sepak bola merupakan salah satu olahraga paling populer di Australia, terutama di kalangan perempuan muda.

“Sepak bola adalah olahraga penting di Australia yang dimainkan oleh lelaki dan perempuan. Juga ada banyak pemain sepak bola muda berbakat di Indonesia. Soccer clinicakan memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan mendorong siswa perempuan untuk ikut bermain olahraga hebat ini,” kata Dr Engel.

MA’RUF
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8440 seconds (0.1#10.140)