Pemain dan Klub Frustrasi
A
A
A
GRESIK - Pembatalan turnamen pramusim yang rencananya bergulir akhir Mei ini membuat klub maupun pemain frustrasi.
Sudah tak ada harapan lagi mereka bisa bermain di kompetisi resmi dalam 2015 ini, kecuali persoalan cepat selesai. Turnamen pramusim yang digagas PT Liga Indonesia sejatinya menjadi harapan terakhir bagi klub-klub QNB League untuk menjaga eksistensi tim. Pembatalan tersebut membuat klub yakin pembentukan tim selama ini percuma. Pembatalan ini sesuai dengan prediksi Manajer Persegres Gresik United Bagoes Cahyo Yuwono.
Dia menjadi sosok pertama yang tidak antusias dengan turnamen pramusim tersebut dan sempat mempertanyakan izin keamanan yang menjadi problem sepak bola saat ini. “Saya sudah menduga sebelumnya bahwa turnamen akan seperti ini (dibatalkan). Makanya, Persegres tidak terburu-buru mengumpulkan pemain. Selama PSSI dan Menpora tidak ada kekompakan, ya begini situasinya,” cetus Bagoes.
Persegres menganggap tak ada lagi aktivitas sepak bola pada 2015 yang berencana membubarkan tim. Dia juga belum yakin sepenuhnya wacana PT Liga Indonesia menggelar musim 2015-2016 pada September bisa berjalan mulus. “Kondisi ini semakin membuat pelaku sepak bola frustrasi. Bahkan untuk bertanding pun sudah sangat sulit, apalagi mengelola sepak bola dan klub dengan baik. Kami tak punya pilihan lain kecuali membubarkan tim,” sebut Bagoes.
Situasi berbeda dialami Persela Lamongan, tetangga terdekat Persegres. Persela kadung memulai latihan pada awal pekan kemarin dan terpaksa harus meliburkan pemainnya lagi, karena pembatalan turnamen pra musim bertajuk Indonesia Champions Cup 2015. Frustrasi? Jelas. Manajemen, staf pelatih, dan pemain menyatakan kecewa dengan pembatalan turnamen tersebut.
“Kami sudah susah payah memanggil pemain, sudah memulai latihan, sekarang harus meliburkan pemain lagi,” kata Sekretaris Persela Muji Santoso. Menurut Muji, pemain paling kasihan karena secara psikologis jelas sangat kecewa dan frustrasi dengan kondisi ini. Tidak ada jalan lain kecuali vakum lagi.
“Sebenarnya sudah ada tahapan latihan agar tim siap bertanding pekan depan. Saya kasihan dengan pemain yang sudah jauh-jauh datang untuk latihan,” tambah Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto.
Kukuh setyawan
Sudah tak ada harapan lagi mereka bisa bermain di kompetisi resmi dalam 2015 ini, kecuali persoalan cepat selesai. Turnamen pramusim yang digagas PT Liga Indonesia sejatinya menjadi harapan terakhir bagi klub-klub QNB League untuk menjaga eksistensi tim. Pembatalan tersebut membuat klub yakin pembentukan tim selama ini percuma. Pembatalan ini sesuai dengan prediksi Manajer Persegres Gresik United Bagoes Cahyo Yuwono.
Dia menjadi sosok pertama yang tidak antusias dengan turnamen pramusim tersebut dan sempat mempertanyakan izin keamanan yang menjadi problem sepak bola saat ini. “Saya sudah menduga sebelumnya bahwa turnamen akan seperti ini (dibatalkan). Makanya, Persegres tidak terburu-buru mengumpulkan pemain. Selama PSSI dan Menpora tidak ada kekompakan, ya begini situasinya,” cetus Bagoes.
Persegres menganggap tak ada lagi aktivitas sepak bola pada 2015 yang berencana membubarkan tim. Dia juga belum yakin sepenuhnya wacana PT Liga Indonesia menggelar musim 2015-2016 pada September bisa berjalan mulus. “Kondisi ini semakin membuat pelaku sepak bola frustrasi. Bahkan untuk bertanding pun sudah sangat sulit, apalagi mengelola sepak bola dan klub dengan baik. Kami tak punya pilihan lain kecuali membubarkan tim,” sebut Bagoes.
Situasi berbeda dialami Persela Lamongan, tetangga terdekat Persegres. Persela kadung memulai latihan pada awal pekan kemarin dan terpaksa harus meliburkan pemainnya lagi, karena pembatalan turnamen pra musim bertajuk Indonesia Champions Cup 2015. Frustrasi? Jelas. Manajemen, staf pelatih, dan pemain menyatakan kecewa dengan pembatalan turnamen tersebut.
“Kami sudah susah payah memanggil pemain, sudah memulai latihan, sekarang harus meliburkan pemain lagi,” kata Sekretaris Persela Muji Santoso. Menurut Muji, pemain paling kasihan karena secara psikologis jelas sangat kecewa dan frustrasi dengan kondisi ini. Tidak ada jalan lain kecuali vakum lagi.
“Sebenarnya sudah ada tahapan latihan agar tim siap bertanding pekan depan. Saya kasihan dengan pemain yang sudah jauh-jauh datang untuk latihan,” tambah Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto.
Kukuh setyawan
(ars)