Semakin Dekat, Manuver Antarkandidat Semakin Kuat
A
A
A
URICH - Persaingan Sepp Blatter dengan Pangeran Ali Bin al-Hussein dalam perebutan kursi Presiden FIFA semakin dekat.
Apakah Blatter akan kembali terpilih setelah 17 tahun berkuasa, atau Pangeran Ali asal Yordania bisa sukses memutus rantai kekuatan Blatter akan benar-benar terjawab dalam Kongres FIFA yang berlangsung di Zurich, Swiss, besok. Mendekati hari H kongres tersebut berlangsung, berbagai manuver dilakukan kedua tim pemenangan kedua calon untuk menarik simpati 200 lebih anggota FIFA yang memiliki hak memberikan suara.
Manuver yang dilakukan pun, bisa juga dengan cara membuka proses rekonsiliasi yang coba ditawarkan kubu lawan. Tim pemenangan Pangeran Ali misalnya. Mereka mengaku telah menolak tawaran berpotensi ilegal untuk membantu calonnya menggulingkan Blatter. Di mana tim pemenangan Pangerang Ali menyatakan, jika mereka didekati oleh seorang individu yang memberikan informasi soal keuangan FIFA selama dipimpin Blatter.
Akan tetapi pihak FIFA yang coba dikonformasi dengan adanya isu tersebut, mengaku belum sama sekali menerima laporan dari kubu Pangeran Ali. Namun jika kabar itu hanya isapan jempol dan tidak bisa dibuktikan dengan melahirkan faktafakta yang ada, pihak FIFA bisa saja memberikan hukuman.
“FIFA belum diberitahu tentang hal tersebut. Akan tetapi kami akan langsung menindaklanjuti kasus tersebut dengan memberikan ruang investigasi kepada komite etik independen,” ungkap perwakilan FIFA seperti dilansir sportyahoo.
Namun saat balik dikonformasi kenapa tim pemenangan Pangeran Ali tidak memberikan informasi kepada FIFA, mereka beralibi tidak ingin membuat kondisi kongres menjadi tidak kondusif. Apalagi mengingat jalannya kongres sendiri hanya tinggal hitungan hari saja akan dilangsungkan.
“Kami hanya tidak ingin membuat masalah dalam kampanye yang mengakibatkan kegaduhan. Tapi kami memang melihat adanya aktivitas criminal yang ingin mengacaukan kongres tersebut berjalan baik,” ungkap tim pemenangan Pangeran Ali, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden FIFA itu.
Sementara itu di kubu Blatter, dukungan penuh terhadap pimpinan federasi sepak bola dunia itu untuk terus menjabat masih berdengung kencang. Informasi itu pun disampaikan secara langsung oleh anggota parlemen Swiss, Roland Buechel. Menurutnya, banyak anggota FIFA masih melihat peran penting Blatter untuk memajukan sepak bola dunia.
“Jelas masih banyak yang berpikiran jika dirinya (Blatter) sebagai satu-satunya orang yang mampu menjalakan roda keorganisasian FIFA. Bagi Swiss dari pertama dirinya terpilih, kami bangga memiliki orang Swiss yang bertanggung jawab atas sebuah organisasi internasional yang penting seperti itu (FIFA),” tutur Buechel.
Decky irawan jasri
Apakah Blatter akan kembali terpilih setelah 17 tahun berkuasa, atau Pangeran Ali asal Yordania bisa sukses memutus rantai kekuatan Blatter akan benar-benar terjawab dalam Kongres FIFA yang berlangsung di Zurich, Swiss, besok. Mendekati hari H kongres tersebut berlangsung, berbagai manuver dilakukan kedua tim pemenangan kedua calon untuk menarik simpati 200 lebih anggota FIFA yang memiliki hak memberikan suara.
Manuver yang dilakukan pun, bisa juga dengan cara membuka proses rekonsiliasi yang coba ditawarkan kubu lawan. Tim pemenangan Pangeran Ali misalnya. Mereka mengaku telah menolak tawaran berpotensi ilegal untuk membantu calonnya menggulingkan Blatter. Di mana tim pemenangan Pangerang Ali menyatakan, jika mereka didekati oleh seorang individu yang memberikan informasi soal keuangan FIFA selama dipimpin Blatter.
Akan tetapi pihak FIFA yang coba dikonformasi dengan adanya isu tersebut, mengaku belum sama sekali menerima laporan dari kubu Pangeran Ali. Namun jika kabar itu hanya isapan jempol dan tidak bisa dibuktikan dengan melahirkan faktafakta yang ada, pihak FIFA bisa saja memberikan hukuman.
“FIFA belum diberitahu tentang hal tersebut. Akan tetapi kami akan langsung menindaklanjuti kasus tersebut dengan memberikan ruang investigasi kepada komite etik independen,” ungkap perwakilan FIFA seperti dilansir sportyahoo.
Namun saat balik dikonformasi kenapa tim pemenangan Pangeran Ali tidak memberikan informasi kepada FIFA, mereka beralibi tidak ingin membuat kondisi kongres menjadi tidak kondusif. Apalagi mengingat jalannya kongres sendiri hanya tinggal hitungan hari saja akan dilangsungkan.
“Kami hanya tidak ingin membuat masalah dalam kampanye yang mengakibatkan kegaduhan. Tapi kami memang melihat adanya aktivitas criminal yang ingin mengacaukan kongres tersebut berjalan baik,” ungkap tim pemenangan Pangeran Ali, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden FIFA itu.
Sementara itu di kubu Blatter, dukungan penuh terhadap pimpinan federasi sepak bola dunia itu untuk terus menjabat masih berdengung kencang. Informasi itu pun disampaikan secara langsung oleh anggota parlemen Swiss, Roland Buechel. Menurutnya, banyak anggota FIFA masih melihat peran penting Blatter untuk memajukan sepak bola dunia.
“Jelas masih banyak yang berpikiran jika dirinya (Blatter) sebagai satu-satunya orang yang mampu menjalakan roda keorganisasian FIFA. Bagi Swiss dari pertama dirinya terpilih, kami bangga memiliki orang Swiss yang bertanggung jawab atas sebuah organisasi internasional yang penting seperti itu (FIFA),” tutur Buechel.
Decky irawan jasri
(ftr)