Selandia Baru dan Kanada Ogah Pilih Blatter Jadi Presiden FIFA
A
A
A
ZURICH - Federasi sepak bola Selandia Baru (NZF) menolak untuk memilih Sepp Blatter sebagai presiden FIFA dalam pemilihan yang rencananya akan dilakukan pada hari ini, Jumat (29/5/2015). Berbeda dengan negara-negara asal Oceania lain yang berencana untuk kembali menunjuk Blatter sebagai presiden FIFA, NZF justru berencana untuk mempercayakan puncak pimpinan otoritas sepak bola tertinggi dunia kepada Pangeran Ali bin Al Hussein yang merupakan satu-satunya calon presiden FIFA yang beragama islam.
Saat ini, Pangeran Ali menjadi satu-satunya penantang bagi Sepp Blatter dalam perebutan bangku presiden FIFA. Sebelumnya, Luis Figo dan Michael van Praag juga mencalonkan diri sebagai presiden FIFA, namun keduanya memilih mundur hanya beberapa pekan sebelum kongres dan memberikan hak suara mereka kepada Pangeran Ali.
''Bererapa keraguan dalam pertandingan telah membuat penurunan reputasi (FIFA) dalam beberapa event terakhir, dan kami butuh perubahan. Kami sudah tahu siapa yang kami anggap sebagai kandidat terbaik untuk memimpin organisasi ini kedepan,'' jelas Presiden NZF, Mark Aspden.
Aspden juga mengaku kalau dirinya sudah tidak lagi percaya kalau Blatter bisa membawa perubahan yang lebih baik pada sepak bola dunia. Namun dirinya juga sadar kalau impian banyak negara untuk membenahi sepak bola dunia hanya bisa terealiasasi jika 209 pemilik suara di FIFA mau bersama-sama untuk membuat keputusan yang tepat pada pemilihan yang akan dilakukan malam nanti.
''Kami tidak percaya perubahan akan terjadi dibawah kepemimpinan Presiden Blatter. Tentu kandidat kami juga punya kemungkinan ketidakberhasilan yang sama, tapi biar 209 voters yang menentukan hal itu,'' ungkap Aspden.
Sebelumnya, federasi sepak bola Kanada juga menolak untuk memilih kembali Blatter sebagai presiden FIFA. Mereka juga sudah memberikan pernyataan resmi untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pangeran Ali.
Saat ini, Pangeran Ali menjadi satu-satunya penantang bagi Sepp Blatter dalam perebutan bangku presiden FIFA. Sebelumnya, Luis Figo dan Michael van Praag juga mencalonkan diri sebagai presiden FIFA, namun keduanya memilih mundur hanya beberapa pekan sebelum kongres dan memberikan hak suara mereka kepada Pangeran Ali.
''Bererapa keraguan dalam pertandingan telah membuat penurunan reputasi (FIFA) dalam beberapa event terakhir, dan kami butuh perubahan. Kami sudah tahu siapa yang kami anggap sebagai kandidat terbaik untuk memimpin organisasi ini kedepan,'' jelas Presiden NZF, Mark Aspden.
Aspden juga mengaku kalau dirinya sudah tidak lagi percaya kalau Blatter bisa membawa perubahan yang lebih baik pada sepak bola dunia. Namun dirinya juga sadar kalau impian banyak negara untuk membenahi sepak bola dunia hanya bisa terealiasasi jika 209 pemilik suara di FIFA mau bersama-sama untuk membuat keputusan yang tepat pada pemilihan yang akan dilakukan malam nanti.
''Kami tidak percaya perubahan akan terjadi dibawah kepemimpinan Presiden Blatter. Tentu kandidat kami juga punya kemungkinan ketidakberhasilan yang sama, tapi biar 209 voters yang menentukan hal itu,'' ungkap Aspden.
Sebelumnya, federasi sepak bola Kanada juga menolak untuk memilih kembali Blatter sebagai presiden FIFA. Mereka juga sudah memberikan pernyataan resmi untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pangeran Ali.
(rus)