Merah Putih Tanpa Gelar di Sydney

Minggu, 31 Mei 2015 - 11:41 WIB
Merah Putih Tanpa Gelar di Sydney
Merah Putih Tanpa Gelar di Sydney
A A A
SYDNEY - Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir mengakhiri perjuangan Indonesia tanpa gelar di Australia Terbuka Super Series 2015. Ganda campuran Merah Putihitu gagal melaju ke final seusai menyerah dari pasangan Hong Kong Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah 8-21, 21-9, dan 15-21 di Sydney Olympic Park, kemarin.

Pada pertandingan itu, Tontowi/Liliyana mengaku tampil kurang baik saat set pertama. Terbukti, mereka tertinggal cukup jauh dan hanya merebut delapan angka. Liliyana menilai set ketiga juga mengalami masalah yang sama. Padahal, mereka sempat bangkit di set kedua dengan merebut kemenangan. Sayang, unggulan kedua ini harus menyerah setelah bertanding 51 menit.

“Awal gamepertama, kami bermain sebenarnya sudah benar, poinnya merata. Tapi, saat masuk pertengahan, kami tiba-tiba blank. Tidak tahu mau bermain seperti apa, tiba-tiba mati-mati sendiri dan jadinya sudah susah mengatasinya,” kata Butet, sapaan Liliyana. “Start awal gameketiga, kami terlalu mudah membuang poin.”

Kekalahan ini menjadi yang pertama dalam empat pertemuan terakhir. Tontowi/Liliyana sebelumnya selalu bisa mengantongi kemenangan. Mereka terakhir sukses mengalahkan pasangan Hong Kong itu saat berhadapan di final Kejuaraan Asia 2015 di China, April lalu. Ganda campuran terbaik Indonesia tersebut menang 21-16 dan 21-15. Meski begitu, pencapaian Tontowi/Liliyana ini merupakan yang terbaik bagi pasukan Merah Putih.

Pasalnya, para pemain terbaik Indonesia justru kandas lebih cepat seperti ganda putra terbaik Indonesia yang menjadi harapan meraih gelar juara di turnamen tersebut, Hendra Setiawan/ Muhammad Ahsan, terhenti di babak pertama setelah kalah dari pasangan Korea Selatan Ko Sunghyun/ Shin Baek-choel.

Selain itu, ganda putri Indonesia Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari juga tidak mampu tampil baik setelah hanya mencapai perempat final seusai kalah dari pasangan China Tang Jinhua/Tian Qing. Hasil ini sekaligus membuat Indonesia kembali mengulang hasil yang sama seperti tahun lalu tanpa merebut gelar di Australia Terbuka.

Namun, kegagalan ini diharapkan tidak berlanjut saat tampil di Indonesia Open Premier Super Series di Istora Senayan, Jakarta, 2–7 Juni nanti. Apalagi, PP PBSI akan mengandalkan ketiga pasangan tersebut kembali menjadi andalan untuk meraih gelar juara. Target itu memang sangat penting. Pasalnya, Indonesia tidak mampu merebut satu gelar pun pada tahun lalu.

Raikhul amar
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6755 seconds (0.1#10.140)