Benitez Ikuti Jejak Pelatih Bersejarah Madrid

Minggu, 31 Mei 2015 - 18:54 WIB
Benitez Ikuti Jejak...
Benitez Ikuti Jejak Pelatih Bersejarah Madrid
A A A
MADRID - Rafael Benitez di ambang mengikuti jejak pelatih sejarah Real Madrid dengan cacatan menerima pinangan klub asal Ibukota Spanyol itu, setelah memutuskan mundur dari kursi kepelatihan Napoli di akhir musim ini. Belakangan Benitez memang santer dikaitkan dengan Madrid untuk jadi pengganti kuat Carlo Ancelotti yang dipecat musim ini, lantaran gagal mempersembahkan satu pun trofi buat Los Blancos -julukan Madrid-. Bila spekulasi ini terwujud, maka Benitez akan jadi pelatih lokal keempat sepanjang sejarah El Real.

Dari sekitar 46 pelatih yang pernah membesut klub raksasa Liga Spanyol itu, Benitez akan meneruskan tradisi hebat pelatih kelahiran Madrid yang pernah menangani El Real. Edisi El Real menggunakan pelatih lokal asal Madrid sendiri memang tidak terlalu sering, mengingat sepanjang sejarah hanya tiga sosok asli Ibukota Spanyol yang pernah menangani klub yang tidak pernah terdegradasi sejak dibentuknya Liga Spanyol itu. Francisco Bru atau yang dikenal dengan sebutan Paco Bru mengawali edisi pertama pada tahun 1934.

Selanjutnya Madrid pernah punya pelatih kebanggaan dan terhebat sepanjang sejarah klub yang berasal dari kota mereka sendiri. Dia adalah Miguel Munoz yang layak disebut sebagai sosok paling setia sepanjang sejarah klub. Loyalitas Munoz untuk Madrid memang tak perlu diragukan lagi. Empat belas tahun yang dihabiskannya untuk melatih Madrid (1960-1974) adalah bukti loyalitasnya. Hingga saat ini belum ada orang lain yang sanggup melatih Madrid selama itu.

Apalagi dalam 12 tahun terakhir, Madrid kerap doyan bergonta-ganti pelatih. Besarnya tuntutan untuk meraih prestasi membuat jarang ada sosok yang bisa bertahan dalam waktu yang panjang. Sejak awal berdirinya klub ini pada tahun 1902, baru Munoz dan Arthur Johnson yang bertahan di klub ini dalam rentang lebih dari 10 tahun. Namun bila dibandingkan tekanan yang didapatkan Munoz lebih hebat bila dibandingkan saat era Johnson melatih Madrid. Bagi Munoz tekanan hebat dari klub sebesar Madrid mampu ia taklukkan.

Buktinya ia sanggup membawa Los Merengues meraih sembilan gelar liga domestik, dua gelar Piala Champions, dan satu gelar Piala Interkontinental. Tak ayal, pencapaian ini membuat namanya tercatat dengan tinta emas dalam sejarah kebesaran Madrid sebagai pelatih tersukses yang pernah menangani Madrid. Setelah Era Munoz berakhir, Madrid kehilangan sosok pelatih hebat yang lahir dan besar dari kota sendiri meski Mariano Garcia Remon sempat menangani El Real pada 2004.

Garcia Ramon menjadi pelatih ketiga kelahiran Madrid, tetapi performa tidak cukup beruntung. Kebersamaan Ramon dan Madrid hanya berlangsung singkat, promosi pada Juli 2004, Ia hanya bertahan hingga Natal tiba di tahun yang sama. Kini setelah kurang lebih 11 tahun, Madrid berpeluang kembali merasakan setuhan hebat pelatih yang berasal dari kota mereka sendiri, bila Benitez datang ke Santiago Bernabeu. Benitez sendiri adalah sosok pelatih yang dinilai layak untuk membesut Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan.

Berbicara dengan surat kabar Spanyol, Benitez menceritakan seputar kota dan awal ketertarikannya pada dunia sepak bola. "Saya dari Aluche. Jika Anda mengenal Madrid dengan baik, maka itu berada di antara Carabanchel dan Casa de Campo pada jalur metro. Lingkungan tempat saya besar adalah kelas pekerja. Ayahku, Francisco adalah penggemar Atletico. Dia mulai bekerja pada usia sebelas tahun sebagai pelayan hotel," jelas Benitez.

"Tapi akhirnya dia menjadi direktur pemasaran hotel tersebut. Sedangkan Rosario yakni ibu saya adalah yang jadi pendorong untuk berkarir di sepak bola. Ia sangat bahagia ketika pada usia 13 tahun, saya bergabung dengan Real Madrid, karena ia adalah seorang fans setia. Pada usia tersebut, saya sudah mulai menganalisa tim sendiri," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0683 seconds (0.1#10.140)