Melawan Mitos

Selasa, 02 Juni 2015 - 12:36 WIB
Melawan Mitos
Melawan Mitos
A A A
JAKARTA - Ganda campuran terbaik Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berambisi meraih gelar juara di ajang BCA Indonesia Terbuka Super Series Premier 2015.

Namun, ambisi tersebut bukan perkara mudah. Pasalnya, pasangan Tontowi /Liliyana harus mengalahkan mitos tidak pernah juara di hadapan pendukung sendiri sejak resmi berpasangan pada 2010. Apalagi, Tontowi/Liliyana hanya mencapai semifinal di Australian Open Super Series 2015 beberapa hari lalu. Alhasil, target juara yang dibebankan ke pundak keduanya akan terasa berat.

Namun, pasangan yang pernah merebut gelar prestisius seperti juara All England, kejuaraan dunia, dan kejuaraan Asia ini tidak mau terbebani. “Kami memang ditargetkan juara di sini. Apalagi, menjadi tuan rumah tentu ada keinginan besar untuk itu. Kami akan berjuang di lapangan, tapi tidak mau terbebani target. Kami ingin menikmati permainan.

Kami mau bermain maksimal nanti di lapangan. Bisa memberi yang terbaik. Karena sekarang lawan sudah merata, persaingan semakin ketat di sini,” kata Liliyana. Meski Liliyana pernah menjadi juara ketika berpasangan dengan Nova Widianto pada 2005, pebulu tangkis berusia 29 tahun ini mengaku belum puas. Apalagi, pencapaian terbaiknya itu sudah terjadi cukup lama.

Liliyana mengaku akan berjuang memberikan yang terbaik. Tontowi/Liliyana patut waspada. Selain ketangguhan pasangan China, mereka juga tak boleh meremehkan lawan-lawan lainnya. Apalagi saat kalah di Australia Terbuka, ganda campuran berperingkat 3 dunia ini kandas dari pemain nonunggulan asal Hong Kong Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah.

Ini menjadi hal yang paling mengejutkan bagi pasangan tersebut. Di babak pertama BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015, Tontowi/Liliyana akan kembali berhadapan dengan Lee/Chau. Tontowi/Liliyana diharapkan mampu membalas kekalahannya di Australian Open sebelum melangkah ke babak kedua. Namun, Tontowi/Liliyana tidak akan sendiri mendapatkan target tersebut.

Kabid Binpres PBSI Rexy Mainaky mengatakan memercayai ganda putra terbaik Merah Putih Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan untuk menjadi juara. Namun, pasangan ini tengah tampil kurang memuaskan pada dua turnamen terakhir di Singapura Terbuka Super Series (semifinal) dan Australia Terbuka (babak pertama).

Karena itu, Rexy sangat berharap Hendra/Ahsan bisa bangkit dan menunjukkan kapasitas sebagai yang terbaik seperti saat menjadi juara Indonesia Terbuka pada 2013 lalu. Bahkan, dia yakin unggulan ketiga ini mampu melewati hadangan pasangan asal Inggris Andrew Ellis/Peter Mills pada babak pertama, Rabu (3/6).

“Persiapan untuk Indonesia Terbuka kali ini sudah mendekati maksimal dan kami mengandalkan sektor ganda putra dan ganda campuran untuk bisa meraih gelar ditambah dengan performa para atlet yang cukup menjanjikan. Kami berharap para pemain bisa menampilkan performa terbaik dan minimal kami bisa meraih dua gelar juara,” ujar Rexy.

Raikhul amar
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1074 seconds (0.1#10.140)