HOT NEWS: Blatter Resmi Mundur sebagai Presiden FIFA
A
A
A
ZURICH - Baru merasakan kursi empuk sebagai Presiden FIFA kelima kalinya beberapa hari lalu, Sepp Blatter resmi mengundurkan diri sebagai orang nomor satu di Federasi Sepak Bola Dunia. Pernyataan resmi itu disampaikan pria 79 itu dalam konferensi pers di kantor FIFA, Zurich, Selasa (2/6/2015) waktu setempat.
Dalam keterangan persnya, Blatter berkata pasca dirinya resmi menduduki jabatan sebagai Presiden FIFA, ia merasa tidak mendapatkan dukungan. Hal ini terjadi pasca penggerebekan yang dilakukan FBI di sebuah hotel di Zurich dan menangkap beberapa pejabat FIFA terkait laporan korupsi.
Blatter mendesak pejabat di FIFA untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengadakan pemilihan ulang Presiden FIFA. "Mandat saya tampaknya tidak didukung oleh semua orang," katanya.
"Saya akan mengatur jadwal Kongres Luar Biasa (KLB) untuk pengganti posisi saya sebagai presiden. Dan, saya tidak akan mencalonkan diri lagi. Saya sekarang tidak akan mengikuti pemilihan tersebut. Saya akan berada dalam posisi untuk fokus pada reformasi sepak bola secara mendalam," terang Blatter dalam konferensi persnya di Zurich seperti dikutip RTE, Rabu (3/6/2015).
"Selama bertahun-tahun kami telah menyerukan reformasi. Tapi ini tidak cukup."
Sekadar informasi, Blatter telah menjabat sebagai Presiden FIFA sejak 8 Juni 1998. Saat itu, Blatter menggantikan Joao Havelange dan ia telah terpilih sebanyak lima kali. Terakhir, Blatter terpilih kembali sebagai Presiden FIFA setelah rival terkuatnya Pangeran Ali mundur dari pencalonan di putaran kedua pemilihan pada 29 Mei 2015 lalu.
"Saya merasa ada pembatasan mandat dan selama saya menjabat sebagai Presiden FIFA, saya telah berjuang keras untuk perubahan. Tapi usaha saya telah dinetralkan," tutup Blatter.
Blatter akan tetap berada di kemudi FIFA sampai ada pengganti sampai Kongres Luar Biasa (KLB) di mulai.
Dalam keterangan persnya, Blatter berkata pasca dirinya resmi menduduki jabatan sebagai Presiden FIFA, ia merasa tidak mendapatkan dukungan. Hal ini terjadi pasca penggerebekan yang dilakukan FBI di sebuah hotel di Zurich dan menangkap beberapa pejabat FIFA terkait laporan korupsi.
Blatter mendesak pejabat di FIFA untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengadakan pemilihan ulang Presiden FIFA. "Mandat saya tampaknya tidak didukung oleh semua orang," katanya.
"Saya akan mengatur jadwal Kongres Luar Biasa (KLB) untuk pengganti posisi saya sebagai presiden. Dan, saya tidak akan mencalonkan diri lagi. Saya sekarang tidak akan mengikuti pemilihan tersebut. Saya akan berada dalam posisi untuk fokus pada reformasi sepak bola secara mendalam," terang Blatter dalam konferensi persnya di Zurich seperti dikutip RTE, Rabu (3/6/2015).
"Selama bertahun-tahun kami telah menyerukan reformasi. Tapi ini tidak cukup."
Sekadar informasi, Blatter telah menjabat sebagai Presiden FIFA sejak 8 Juni 1998. Saat itu, Blatter menggantikan Joao Havelange dan ia telah terpilih sebanyak lima kali. Terakhir, Blatter terpilih kembali sebagai Presiden FIFA setelah rival terkuatnya Pangeran Ali mundur dari pencalonan di putaran kedua pemilihan pada 29 Mei 2015 lalu.
"Saya merasa ada pembatasan mandat dan selama saya menjabat sebagai Presiden FIFA, saya telah berjuang keras untuk perubahan. Tapi usaha saya telah dinetralkan," tutup Blatter.
Blatter akan tetap berada di kemudi FIFA sampai ada pengganti sampai Kongres Luar Biasa (KLB) di mulai.
(bbk)