Calo Bergentayangan, Istora Terus Disemuti Penonton
A
A
A
JAKARTA - Tak salah kalau ada yang mengatakan bulu tangkis tetap menjadi olah raha populer di Indonesia disamping sepak bola. Buktinya, gelaran BCA Indonesia Open Super Series Premier terus didatangi penggemar bulu tangkis dan alhasil sampai babak semifinal Istora Senayan terus disemuti penonton dan hal ini dimanfaatkan calo yang bergentayangan di seputar arena pertandingan.
Ketika ditemui, Sabtu (6/6/2015), salah seorang panitia pengawas tiket, Chaidir, mengatakan, setiap harinya ribuan tiket ludes terjual. Dalam tiga hari ini, 3.000 lembar tiket telah pindah tangan ke penonton. "(Tiket -red) selalu sold out. Tahun ini animo penonton lebih meningkat. Sampai hari ketiga saja tiket selalu habis. Padahal kami menjual menjual lebih dari 3.000 lembar tiket," ujar Chaidir kepada Sindonews.
Meski begitu, harga resmi tiket tersebut bisa saja lebih tinggi dari yang disebutkan. Pasalnya, calo tiket juga tampak mudah berkeliaran di sekitar area penyelenggaraan.
Dari pantauan, para calo sudah mulai beroperasi sejak hari pertama hingga babak semifinal, Sabtu (6/6/2015). Beberapa calo menawarkan tiket yang mereka bawa dan terkonsentrasi di Pintu I, Pintu V dan Pintu VII Senayan. Ada pula yang secara terang-terangan menjual tiket di area tiket box.
Menghadapi kondisi yang demikian panitia hanya bisa memberi peringatan lisan kepada mereka dan membatasi pembelian bagi tiap penonton. Maksimal satu orang untuk membeli tiket hanya empat lembar tiket.
"Soalnya, calo juga beli tiket resmi, dan kami juga tetap melihat dari sisi kemanusiaan juga. Mereka melakukan itu pasti untuk menghidupi keluarga atau anak istrinya. Jadi, kalau melihat calo sudah terlalu dekat loket paling kami usir halus saja," papar Chaidir.
Ketika ditemui, Sabtu (6/6/2015), salah seorang panitia pengawas tiket, Chaidir, mengatakan, setiap harinya ribuan tiket ludes terjual. Dalam tiga hari ini, 3.000 lembar tiket telah pindah tangan ke penonton. "(Tiket -red) selalu sold out. Tahun ini animo penonton lebih meningkat. Sampai hari ketiga saja tiket selalu habis. Padahal kami menjual menjual lebih dari 3.000 lembar tiket," ujar Chaidir kepada Sindonews.
Meski begitu, harga resmi tiket tersebut bisa saja lebih tinggi dari yang disebutkan. Pasalnya, calo tiket juga tampak mudah berkeliaran di sekitar area penyelenggaraan.
Dari pantauan, para calo sudah mulai beroperasi sejak hari pertama hingga babak semifinal, Sabtu (6/6/2015). Beberapa calo menawarkan tiket yang mereka bawa dan terkonsentrasi di Pintu I, Pintu V dan Pintu VII Senayan. Ada pula yang secara terang-terangan menjual tiket di area tiket box.
Menghadapi kondisi yang demikian panitia hanya bisa memberi peringatan lisan kepada mereka dan membatasi pembelian bagi tiap penonton. Maksimal satu orang untuk membeli tiket hanya empat lembar tiket.
"Soalnya, calo juga beli tiket resmi, dan kami juga tetap melihat dari sisi kemanusiaan juga. Mereka melakukan itu pasti untuk menghidupi keluarga atau anak istrinya. Jadi, kalau melihat calo sudah terlalu dekat loket paling kami usir halus saja," papar Chaidir.
(bbk)