Belum Dapat Undangan Kemenpora, Tiga Klub Yogya Adem Ayem

Belum Dapat Undangan Kemenpora, Tiga Klub Yogya Adem Ayem
A
A
A
YOGYAKARTA - Tiga tim Divisi Utama 2015 dari DIY belum ada satupun yang mendapatkan undangan secara resmi tampil di Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden. Tak heran kalau PSIM Yogyakarta, PSS Sleman dan Persiba Bantul hingga kini masih adem ayem dan belum bisa memberikan kepastian.
Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan, pihaknya baru sebatas mengetahui rencana adanya turnamen tersebut dari media masa. “Baru tahu informasinya dari media. Kalau undangan resmi belum ada,” tandasnya, Selasa (9/6/2015).
Lelaki yang juga dipercaya menjadi manajer Laskar Mataram tersebut mengatakan, jika ada undangan secara resmi dari Kemenpora hal tersebut baru akan dibahas di internal klub. Tidak hanya melibatkan manajemen, namun juga akan mengajak stake holder PSIM untuk ikut memikirkan langkah yang akan diambil.
Pelibatan klub-klub di bawah PSIM dikarenakan adanya turnamen tersebut maka ada sinyal dualisme pengelolaan kompetisi sepak bola. Sehingga dibutuhkan sebuah pemikiran yang mendalam untuk mengambil langkah. Hal tersebut tidak terlepas dari risiko yang harus dihadapi klub ketika mengambil langkah yang salah.
Sebelumnya, manajemen PSIM menurut Agung juga sudah mendapatkan warning dari PSSI sebagai induk organisasi klub, bahwa sanksi sudah mengintai jika tim diikutkan pada kompetisi yang tidak dijalankan oleh PSSI. “Sebelumnya ada peringatan saja. Isinya klub akan kena sanksi jika ikut kompetisi yang tidak digelar oleh PSSI,” tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, Agung Damar mengaku belum akan melakukan kegiatan apapun terkait dengan persiapan pembentukan tim. Hingga kini status skuat PSIM sendiri sudah dibubarkannya beberapa waktu lalu pasca pembatalan perguliran kompetisi.
Terpisah General Manager PT PSS Sleman, Soekoco menyebutkan pihaknya juga belum mendapatkan undangan ataupun pemberitahuan secara resmi mengenai rencana turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden. “Kita belum dapat undangan dan pemberitahuan rencana kompetisinya,” tandasnya.
Jika dalam waktu dekat ada undangan secara resmi Soekoco menyebutkan akan menyerahkan sepenuhnya bentuk keputusan atas undangan tersebut kepada jajaran direksi PT Putra Sleman Sembada (PSS) yang menaungi Super Elang Jawa. Hal itu mempertimbangkan, manajemen tim untuk menjalankan Divisi Utama 2015 sudah menyerahkan laporan kerja kepada PT PSS.
Dengan pemberian laporan tersebut, hingga kini PT PSS juga belum membentuk jajaran manajemen baru yang akan diberikan kepercayaan untuk mengelola tim pasca selesainya Divisi Utama 2015. “Kita sudah melaporkan kinerja ke PT (PSS). Dan saat ini kita juga belum tahu siapa nanti yang akan ditunjuk untuk menjadi manajemen tim pasca kita serahkan laporan yang kita berikan beberapa waktu lalu,” tandasnya.
Seperti diketahui Menpora Imam Nahrawi berencana menggulirkan Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden mulai 2 Agustus mendatang. Rencananya setiap tim yang menjadi peserta akan dijanjikan langsung mendapatkan bantuan Rp100 juta. Sementara untuk hadiah dari turnamen tersebut disebut-sebut mencapai miliaran rupiah.
Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo mengaku juga belum mengetaui kepastian rencana pengguliran Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden oleh Menpora Imam Nahrawi. “Saya masih di luar kota belum tahu tentang rencana tersebut (belum tahu adanya undangan untuk ikut turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden),” tandasnya.
Menurut lelaki yang saat dihubungi sedang ada di Malang tersebut, secara teknis membutuhkan persiapan yang tidak mudah jika nantinya diputuskan tim akan mengikuti turnamen tersebut. Setidaknya pembicaraan di internal klub juga harus dilakukan.
Hal itu tidak terlepas dari langkah pembubaran tim setelah batalnya perguliran Divisi Utama 2015. “Masih belum tahu kita akan seperti apa. Tidak bisa saya putuskan sendiri, akan coba ajak komunikasi internal klub,” tandasnya.
Selain itu, pasca pembubaran skuat Sultan Agung, membutuhkan proses untuk bisa membentuk tim jika akan mengikuti turnamen yang digagas Menpora tersebut. Dan langkah yang paling memungkinkan hanyalah dengan mengundang pemain-pemain lokal untuk memperkuat Persiba Bantul.
Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan, pihaknya baru sebatas mengetahui rencana adanya turnamen tersebut dari media masa. “Baru tahu informasinya dari media. Kalau undangan resmi belum ada,” tandasnya, Selasa (9/6/2015).
Lelaki yang juga dipercaya menjadi manajer Laskar Mataram tersebut mengatakan, jika ada undangan secara resmi dari Kemenpora hal tersebut baru akan dibahas di internal klub. Tidak hanya melibatkan manajemen, namun juga akan mengajak stake holder PSIM untuk ikut memikirkan langkah yang akan diambil.
Pelibatan klub-klub di bawah PSIM dikarenakan adanya turnamen tersebut maka ada sinyal dualisme pengelolaan kompetisi sepak bola. Sehingga dibutuhkan sebuah pemikiran yang mendalam untuk mengambil langkah. Hal tersebut tidak terlepas dari risiko yang harus dihadapi klub ketika mengambil langkah yang salah.
Sebelumnya, manajemen PSIM menurut Agung juga sudah mendapatkan warning dari PSSI sebagai induk organisasi klub, bahwa sanksi sudah mengintai jika tim diikutkan pada kompetisi yang tidak dijalankan oleh PSSI. “Sebelumnya ada peringatan saja. Isinya klub akan kena sanksi jika ikut kompetisi yang tidak digelar oleh PSSI,” tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, Agung Damar mengaku belum akan melakukan kegiatan apapun terkait dengan persiapan pembentukan tim. Hingga kini status skuat PSIM sendiri sudah dibubarkannya beberapa waktu lalu pasca pembatalan perguliran kompetisi.
Terpisah General Manager PT PSS Sleman, Soekoco menyebutkan pihaknya juga belum mendapatkan undangan ataupun pemberitahuan secara resmi mengenai rencana turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden. “Kita belum dapat undangan dan pemberitahuan rencana kompetisinya,” tandasnya.
Jika dalam waktu dekat ada undangan secara resmi Soekoco menyebutkan akan menyerahkan sepenuhnya bentuk keputusan atas undangan tersebut kepada jajaran direksi PT Putra Sleman Sembada (PSS) yang menaungi Super Elang Jawa. Hal itu mempertimbangkan, manajemen tim untuk menjalankan Divisi Utama 2015 sudah menyerahkan laporan kerja kepada PT PSS.
Dengan pemberian laporan tersebut, hingga kini PT PSS juga belum membentuk jajaran manajemen baru yang akan diberikan kepercayaan untuk mengelola tim pasca selesainya Divisi Utama 2015. “Kita sudah melaporkan kinerja ke PT (PSS). Dan saat ini kita juga belum tahu siapa nanti yang akan ditunjuk untuk menjadi manajemen tim pasca kita serahkan laporan yang kita berikan beberapa waktu lalu,” tandasnya.
Seperti diketahui Menpora Imam Nahrawi berencana menggulirkan Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden mulai 2 Agustus mendatang. Rencananya setiap tim yang menjadi peserta akan dijanjikan langsung mendapatkan bantuan Rp100 juta. Sementara untuk hadiah dari turnamen tersebut disebut-sebut mencapai miliaran rupiah.
Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo mengaku juga belum mengetaui kepastian rencana pengguliran Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden oleh Menpora Imam Nahrawi. “Saya masih di luar kota belum tahu tentang rencana tersebut (belum tahu adanya undangan untuk ikut turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden),” tandasnya.
Menurut lelaki yang saat dihubungi sedang ada di Malang tersebut, secara teknis membutuhkan persiapan yang tidak mudah jika nantinya diputuskan tim akan mengikuti turnamen tersebut. Setidaknya pembicaraan di internal klub juga harus dilakukan.
Hal itu tidak terlepas dari langkah pembubaran tim setelah batalnya perguliran Divisi Utama 2015. “Masih belum tahu kita akan seperti apa. Tidak bisa saya putuskan sendiri, akan coba ajak komunikasi internal klub,” tandasnya.
Selain itu, pasca pembubaran skuat Sultan Agung, membutuhkan proses untuk bisa membentuk tim jika akan mengikuti turnamen yang digagas Menpora tersebut. Dan langkah yang paling memungkinkan hanyalah dengan mengundang pemain-pemain lokal untuk memperkuat Persiba Bantul.
(bbk)