Perang Mental

Kamis, 11 Juni 2015 - 10:20 WIB
Perang Mental
Perang Mental
A A A
KALLANG - Tim nasional Indonesia U-23 akan melakoni laga hidup-mati kontra Singapura di partai pamungkas Grup A SEA Games 2015, malam ini. Walau hanya butuh hasil imbang, Garuda Muda tetap harus punya mental kuat untuk memastikan tiket semifinal.

Dibandingkan Singapura, Garuda Mudaunggul produktivitas gol, yaitu plus lima berbanding plus dua. Kondisi ini membuat tim besutan Aji Santoso itu hanya membutuhkan minimal hasil imbang untuk menemani Myanmar yang sudah dipastikan lolos. Namun, Aji menegaskan hasil imbang bukan target anak-anak asuhnya saat bentrok dengan tim tuan rumah di Jalan Besar Stadium, Kallang.

Bahkan, menurut pelatih kelahiran Malang, Jawa Timur, itu laga nanti bagaikan perang mental bagi kedua tim untuk menentukan siapa yang benar-benar layak melaju ke fase selanjutnya. “Pertandingan melawan Singapura merupakan hidup-mati bagi kami. Yang jelas, kami sudah persiapkan khusus mental pemain. Hal itu akan menentukan kesiapan mereka pada pertandingan besok (hari ini). Tekanan bagi kami atau Singapura jelas sama, meski selisih gol kami unggul lebih baik. Tapi, yang kami akan selesaikan pertandingan itu dengan kemenangan,” ungkap Aji.

Pelatih yang kini menginjak usia 45 tahun itu mengaku sudah melakukan persiapan matang sebelum ditantang Young Lions, julukan Singapura. Salah satunya dengan cara menyimpan beberapa pemain kunci saat Garuda Mudasukses menggasak Filipina dua gol tanpa balas, Selasa (9/6). Beberapa pemain kunci seperti Manahati Lestusen dan Syaiful Indra Cahya sama sekali tidak dimainkan pada pertandingan itu.

Sementara pemain yang juga kerap turun sebagai starter seperti Wawan Febriyanto baru dimainkan saat pertandingan sudah memasuki menit ke-63. “Kami akan fokus dan para pemain pun sudah dipersiapkan, termasuk keputusan kami mengistirahatkan beberapa pemain kunci pada laga melawan Filipina. Untuk pertandingan penting besok (hari ini), kami akan tampil dengan kekuatan penuh,” sebut Aji, yang juga mantan punggawa timnas Indonesia di era 1990-an.

Keyakinan Indonesia untuk bisa melewati hadangan Singapura disampaikan Evan Dimas. Kapten kedua Garuda Mudasetelah Manahati itu menyatakan rekanrekannya harus tampil enjoytanpa beban sedikit pun untuk bisa tampil semaksimal mungkin. Antisipasi pun wajib dilakukan, apalagi melihat kekuatan Singapura yang memiliki barisan pertahanan yang solid. “Kami harus bisa menikmati pertandingan.

Selain itu kami juga harus tampil ngotot, lebih bersemangat lagi untuk bisa menang dan memastikan langkah ke babak selanjutnya,” papar gelandang Persebaya Surabaya tersebut. Di kubu Singapura, kondisi lebih fit disampaikan sang Arsitek Aide Iskandar. Hal itu disampaikan mantan pemain timnas Singapura tersebut karena memang anak-anak asuhnya memiliki waktu istirahat lebih banyak satu hari dibandingkan para punggawa Garuda Muda. Keuntungan itulah yang coba dimaksimalkan Safiq Ghani dkk.

“Tim akan tampil dengan formasi inti. Tidak ada yang cedera dan terganggu akumulasi kartu kuning. Saya senang karena pertandingan nanti kedua tim tampil dengan kekuatan penuh. Soal kami harus menang agar lolos, itu tidak masalah. Singapura akan tampil all-out,” papar Aide.

Decky irawan jasri
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8063 seconds (0.1#10.140)