Persib Tolak Ikut Piala Presiden
A
A
A
BANDUNG - Persib Bandung menegaskan tak akan ambil bagian di turnamen Piala Presiden. Penegasan itu disampaikan Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Risha Adhi Widjaya kemarin.
Alasannya, dalam undangan tersebut, pihak penyelenggara tidak menyertakan rekomendasi dari PSSI selaku induk persepakbolaan Tanah Air. Sebagai anggota PSSI, Persib diharuskan mengikuti segala kegiatan pertandingan yang direkomendasikan. Baik itu bersifat turnamen, persahabatan, maupun kompetisi sekalipun.
Menurut Risha, semua kegiatan pertandingan harus ada tahapannya, termasuk uji coba atau laga harus ada rekomendasi dari PSSI sebagai induk organisasi kita. ”Maka jika surat turnamen tersebut ada rekomendasi dari PSSI, sudah pastinya kami ikut. Kalau tidak ada, mana bisa kami ikut,” tandas Risha saat ditemui di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, kemarin.
Selain itu, tanpa rekomendasi PSSI, maka pihaknya akan kesulitan mendapatkan sponsor untuk menyokong kebutuhan tim selama mengikuti turnamen. ”Bisa dibayangkan, dari 17 logo yang tertera di jersey pemain saat ini. Baru dua yang membayar ke kami. Itu pun baru seperempatnya.
Kami juga bingung mau bagaimana lagi. Apalagi, pertandingan di Kompetisi (QNB League) baru dua kali pertandingan. Apa nilai jual kami?” ujarnya. Kendati demikian, pihaknya mengaku sedikit lega karena sponsor yang sudah menjalin kerja sama dengan Persib tidak ada satu pun yang mencoba melepaskan diri. Artinya, keterikatan Persib dengan 17 sponsor ini masih berjalan.
”Intinya, mereka masih wait and see karena mereka paham dengan kondisi persepakbolaan kita,” tuturnya. Sementara itu, para pelatih sudah tidak sabar berkiprah di turnamen atau kompetisi dalam 2015 ini. Sejumlah pelatih mengatakan keikutsertaan klub dalam turnamen bakal bisa memperbaiki situasi dari berbagai aspek. Pelatih masih harus menunggu bagaimana sikap klub terkait turnamen yang rencananya digelar dalam waktu dekat, misalnya Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan.
Mereka sekadar bisa mengatakan siap dan antusias mengikuti ajang apa pun. ”Pada dasarnya kami sebagai pelatih sangat berharap ada kompetisi atau turnamen. Itu akan memperbaiki situasi, baik untuk klub maupun semua elemen tim. Tapi, kami tetap tunduk pada keputusan manajemen soal keikutsertaan di eventapa pun,” tutur Suharno, Pelatih Arema Cronus.
Dia juga sudah mendengar soal ketertarikan Arema mengikuti Piala Presiden yang digagas Mahaka Sports. Suharno menyatakan bahwa dirinya bakal antusias menyiapkan kekuatan jika Singo Edanpositif mengikuti hajatan tersebut. ”Saya juga masih menunggu sambil berharap, yakni berharap eventtersebut lancar dan tidak ada gangguan sehingga semua klub bisa terlibat dengan enjoy.
Saya yakin gelaran seperti itu akan sangat berguna bagi tim, baik secara finansial maupun aspek lain,” ujar pelatih asal Klaten. Pelatih yang memiliki pikiran serupa adalah Liestiadi, Arsitek tim Persegres Gresik United. Dalam benak pelatih asal Medan ini, kompetisi memang sudah saatnya digulirkan dalam waktu dekat terlepas bagaimana format dan siapa yang menggagasnya.
”Kalau begini terus jelas tidak bagus. Saya kepingin tim segera mengikuti turnamen atau kompetisi karena di situlah tugas saya sebenarnya. Tapi, semua harus tetap mengikuti arahan manajemen soal ajang apa yang akan diikuti,” papar Liestiadi. Tak seperti Arema yang menyatakan siap mengikuti Piala Presiden jika benar ada restu PSSI, hingga kini Persegres masih belum membuat keputusan. Namun, melihat pernyataan manajemen sebelumnya bisa jadi Persegres juga terlibat karena tidak melanggar federasi.
Kukuh setyawan/ muhammad ginanjar
Alasannya, dalam undangan tersebut, pihak penyelenggara tidak menyertakan rekomendasi dari PSSI selaku induk persepakbolaan Tanah Air. Sebagai anggota PSSI, Persib diharuskan mengikuti segala kegiatan pertandingan yang direkomendasikan. Baik itu bersifat turnamen, persahabatan, maupun kompetisi sekalipun.
Menurut Risha, semua kegiatan pertandingan harus ada tahapannya, termasuk uji coba atau laga harus ada rekomendasi dari PSSI sebagai induk organisasi kita. ”Maka jika surat turnamen tersebut ada rekomendasi dari PSSI, sudah pastinya kami ikut. Kalau tidak ada, mana bisa kami ikut,” tandas Risha saat ditemui di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, kemarin.
Selain itu, tanpa rekomendasi PSSI, maka pihaknya akan kesulitan mendapatkan sponsor untuk menyokong kebutuhan tim selama mengikuti turnamen. ”Bisa dibayangkan, dari 17 logo yang tertera di jersey pemain saat ini. Baru dua yang membayar ke kami. Itu pun baru seperempatnya.
Kami juga bingung mau bagaimana lagi. Apalagi, pertandingan di Kompetisi (QNB League) baru dua kali pertandingan. Apa nilai jual kami?” ujarnya. Kendati demikian, pihaknya mengaku sedikit lega karena sponsor yang sudah menjalin kerja sama dengan Persib tidak ada satu pun yang mencoba melepaskan diri. Artinya, keterikatan Persib dengan 17 sponsor ini masih berjalan.
”Intinya, mereka masih wait and see karena mereka paham dengan kondisi persepakbolaan kita,” tuturnya. Sementara itu, para pelatih sudah tidak sabar berkiprah di turnamen atau kompetisi dalam 2015 ini. Sejumlah pelatih mengatakan keikutsertaan klub dalam turnamen bakal bisa memperbaiki situasi dari berbagai aspek. Pelatih masih harus menunggu bagaimana sikap klub terkait turnamen yang rencananya digelar dalam waktu dekat, misalnya Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan.
Mereka sekadar bisa mengatakan siap dan antusias mengikuti ajang apa pun. ”Pada dasarnya kami sebagai pelatih sangat berharap ada kompetisi atau turnamen. Itu akan memperbaiki situasi, baik untuk klub maupun semua elemen tim. Tapi, kami tetap tunduk pada keputusan manajemen soal keikutsertaan di eventapa pun,” tutur Suharno, Pelatih Arema Cronus.
Dia juga sudah mendengar soal ketertarikan Arema mengikuti Piala Presiden yang digagas Mahaka Sports. Suharno menyatakan bahwa dirinya bakal antusias menyiapkan kekuatan jika Singo Edanpositif mengikuti hajatan tersebut. ”Saya juga masih menunggu sambil berharap, yakni berharap eventtersebut lancar dan tidak ada gangguan sehingga semua klub bisa terlibat dengan enjoy.
Saya yakin gelaran seperti itu akan sangat berguna bagi tim, baik secara finansial maupun aspek lain,” ujar pelatih asal Klaten. Pelatih yang memiliki pikiran serupa adalah Liestiadi, Arsitek tim Persegres Gresik United. Dalam benak pelatih asal Medan ini, kompetisi memang sudah saatnya digulirkan dalam waktu dekat terlepas bagaimana format dan siapa yang menggagasnya.
”Kalau begini terus jelas tidak bagus. Saya kepingin tim segera mengikuti turnamen atau kompetisi karena di situlah tugas saya sebenarnya. Tapi, semua harus tetap mengikuti arahan manajemen soal ajang apa yang akan diikuti,” papar Liestiadi. Tak seperti Arema yang menyatakan siap mengikuti Piala Presiden jika benar ada restu PSSI, hingga kini Persegres masih belum membuat keputusan. Namun, melihat pernyataan manajemen sebelumnya bisa jadi Persegres juga terlibat karena tidak melanggar federasi.
Kukuh setyawan/ muhammad ginanjar
(bbg)