Dayung Capai Target
Dayung Capai Target
A
A
A
SINGAPURA - Tim dayung Indonesia sukses memenuhi target 13 medali emas pada SEA Games 2015 di Singapura. Pada perlombaan hari terakhir di Teluk Marina Singapura, kemarin, tim dayung Indonesia meraih lima medali emas.
Pada lomba tersebut, atlet asal Maluku Memo kembali mendulang medali emas saat menyentuh garis finis terdepan pada nomor perahu scull individu putra 1.000 meter dengan waktu 3 menit 27,25 detik. Catatan itu sudah cukup membuatnya unggul dari pendayung asal Filipina Nestor Cordova yang berselisih 3,22 detik.
Sementara medali emas kedua disumbangkan pasangan Arief dan Irham pada nomor perlombaan perahu ringan ganda putra 1.000 meter. Arief-Irham hanya berselisih 0,99 detik dari pasangan Vietnam Van Tuan Nguyen dan Van Duc Nguyen yang menempati posisi kedua dengan waktu 3 menit 14,23 detik. Pada nomor perahu dayung berpasangan putra 1.000 meter, Budi Santoso dan Hadid Tanzil merebut emas ketiga bagi Indonesia dengan tempo 3 menit 15,58 detik.
Budi dan Hadid mencapai garis finis di depan pasangan Vietnam Van Hieu Dan- Dinh Huy Nguyen yang membukukan waktu 3 menit 18,06 detik. Kuartet atlet putra Merah PutihDenri Maulidzar Al Ghiffari, Muhad Yakin, Rendi Syuhada Anugrah, dan Mochammad Ali Darta menambah perolehan emas keempat hari terakhir cabang dayung dalam nomor lomba perahu empat orang putra 1.000 meter.
Keempat pedayung itu finis dengan catatan waktu 3 menit 2,28 detik dan selisih waktu 2,97 detik dari kuartet atlet putra Singapura. Nomor perlombaan perahu delapan orang putra 1.000 meter menjadi lumbung emas terakhir tim dayung Indonesia pada SEA Games ke- 28 ini. Mahendra Yanto, Muhammad Rais, Agus Budy Aji, Wiko, Adi Adriansyah, Arfin, Edwin Ginanjar Rudiana, Ferdiansyah, dan Jarudin meraih posisi pertama dengan waktu 2 menit 50,97 detik di depan tim Thailand.
Dengan begitu, tim Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) telah mengumpulkan 13 medali emas masingmasing dari cabang dayung 8 emas, cabang perahu naga 2 emas, dan cabang kano dan kayak 3 emas.
Ketua Umum PODSI Achmad Sutjipto mengaku bangga dengan pencapaian ini. Apalagi, keberhasilan lebih baik dibandingkan SEA Games 2013 di Myanmar. Ketika itu, tim dayung Indonesia mengumpulkan 11 medali emas. “Saya jelas merasa bangga dengan pencapaian atlet-atlet dayung kami. Kami dari olahraga dayung secara keseluruhan telah memenuhi target 13 medali emas bagi kontingen Indonesia,” ujarnya, dilansir antara.
Sementara Ketua Kontingen Indonesia SEA Games 2015 Taufik Hidayat meminta pengurus besar (PB) dan pengurus pusat cabang-cabang olahraga untuk tetap solid demi prestasi atlet dalam turnamen internasional. Dia melihat pengurus besar cabang dayung kano, kayak, dan perahu naga sangat solid sehingga atlet-atletnya berprestasi.
Mantan pebulu tangkis peraih medali emas Olimpiade 2004 itu mengemukakan telah meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi agar tidak menyertakan cabang-cabang olahraga yang tidak berpotensi meraih medali emas dalam turnamen internasional.
“Kalau sekadar mencari pengalaman dalam SEA Games, untuk apa? Kasihan cabang-cabang olahraga lain yang punya potensi. Saya harap pemerintah juga memperhatikan fasilitas bagi para atlet. Pengurus cabang olahraga juga harus solid terlebih dahulu,” tandasnya.
Raikhul amar
Pada lomba tersebut, atlet asal Maluku Memo kembali mendulang medali emas saat menyentuh garis finis terdepan pada nomor perahu scull individu putra 1.000 meter dengan waktu 3 menit 27,25 detik. Catatan itu sudah cukup membuatnya unggul dari pendayung asal Filipina Nestor Cordova yang berselisih 3,22 detik.
Sementara medali emas kedua disumbangkan pasangan Arief dan Irham pada nomor perlombaan perahu ringan ganda putra 1.000 meter. Arief-Irham hanya berselisih 0,99 detik dari pasangan Vietnam Van Tuan Nguyen dan Van Duc Nguyen yang menempati posisi kedua dengan waktu 3 menit 14,23 detik. Pada nomor perahu dayung berpasangan putra 1.000 meter, Budi Santoso dan Hadid Tanzil merebut emas ketiga bagi Indonesia dengan tempo 3 menit 15,58 detik.
Budi dan Hadid mencapai garis finis di depan pasangan Vietnam Van Hieu Dan- Dinh Huy Nguyen yang membukukan waktu 3 menit 18,06 detik. Kuartet atlet putra Merah PutihDenri Maulidzar Al Ghiffari, Muhad Yakin, Rendi Syuhada Anugrah, dan Mochammad Ali Darta menambah perolehan emas keempat hari terakhir cabang dayung dalam nomor lomba perahu empat orang putra 1.000 meter.
Keempat pedayung itu finis dengan catatan waktu 3 menit 2,28 detik dan selisih waktu 2,97 detik dari kuartet atlet putra Singapura. Nomor perlombaan perahu delapan orang putra 1.000 meter menjadi lumbung emas terakhir tim dayung Indonesia pada SEA Games ke- 28 ini. Mahendra Yanto, Muhammad Rais, Agus Budy Aji, Wiko, Adi Adriansyah, Arfin, Edwin Ginanjar Rudiana, Ferdiansyah, dan Jarudin meraih posisi pertama dengan waktu 2 menit 50,97 detik di depan tim Thailand.
Dengan begitu, tim Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) telah mengumpulkan 13 medali emas masingmasing dari cabang dayung 8 emas, cabang perahu naga 2 emas, dan cabang kano dan kayak 3 emas.
Ketua Umum PODSI Achmad Sutjipto mengaku bangga dengan pencapaian ini. Apalagi, keberhasilan lebih baik dibandingkan SEA Games 2013 di Myanmar. Ketika itu, tim dayung Indonesia mengumpulkan 11 medali emas. “Saya jelas merasa bangga dengan pencapaian atlet-atlet dayung kami. Kami dari olahraga dayung secara keseluruhan telah memenuhi target 13 medali emas bagi kontingen Indonesia,” ujarnya, dilansir antara.
Sementara Ketua Kontingen Indonesia SEA Games 2015 Taufik Hidayat meminta pengurus besar (PB) dan pengurus pusat cabang-cabang olahraga untuk tetap solid demi prestasi atlet dalam turnamen internasional. Dia melihat pengurus besar cabang dayung kano, kayak, dan perahu naga sangat solid sehingga atlet-atletnya berprestasi.
Mantan pebulu tangkis peraih medali emas Olimpiade 2004 itu mengemukakan telah meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi agar tidak menyertakan cabang-cabang olahraga yang tidak berpotensi meraih medali emas dalam turnamen internasional.
“Kalau sekadar mencari pengalaman dalam SEA Games, untuk apa? Kasihan cabang-cabang olahraga lain yang punya potensi. Saya harap pemerintah juga memperhatikan fasilitas bagi para atlet. Pengurus cabang olahraga juga harus solid terlebih dahulu,” tandasnya.
Raikhul amar
(ftr)
Explore More