Prestasi Olahraga Indonesia Merosot, Roy Suryo: Biar Masyarakat Menilai

Senin, 15 Juni 2015 - 17:18 WIB
Prestasi Olahraga Indonesia Merosot, Roy Suryo: Biar Masyarakat Menilai
Prestasi Olahraga Indonesia Merosot, Roy Suryo: Biar Masyarakat Menilai
A A A
JAKARTA - Prestasi olahraga nasional di bawah komando Menpora Imam Nahrawi terus mendapat kritikan pedas dari masyarakat Indonesia. Terutama dengan kegagalan kontingen Merah Putih mendulang medali di SEA Games Singapura 2015. Pasalnya ini jauh berbanding terbalik dengan pencapaian atlet sewaktu masih dipimpin Roy Suryo.

Satu hari jelang penutupan (16 Juni), Indonesia masih tercecer di peringkat 5 dengan raihan 45 emas, 56 perak, dan 72 perunggu (Senin, pukul 17.00 WIB). Torehan itu jauh dari target yang dicanangkan Menpora dengan 72-79 keping emas untuk memperbaiki posisi ke peringkat 2. (Baca juga: Target Meleset, Posisi Indonesia Memprihatinkan)

Kondisi memprihatinkan itulah yang membuat masyarakat Tanah Air rindu dengan Roy Suryo. Sebab sewaktu menjabat sebagai Menpora di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pria berkumis tipis itu berhasil mendulang 65 medali emas, 84 perak, dan 111 perunggu.

Selain itu, politikus partai Demokrat ini berhasil menaikkan pamor olahraga Indonesia dikancah Asia dan bahkan dunia dengan menorehkan sejumlah prestasi bergengsi, seperti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis (2013), All England (2013-2014), juara umum ASEAN Para Games Myanmar (2013), dan juara umum Islamic Solidarity Games (2013).

Singkat kata, ketika ditanya soal kegagalan kontingen Merah Putih merebut posisi runner up di SEA Games Singapura 2015, Roy mengaku tidak ingin terlalu banyak mengomentari tentang hal itu. Karena ia menganggap tidak pantas jika mantan Menpora mengkritik kinerja orang nomor satu di olahraga tersebut.

"Kalau menjawab kabar itu terus terang saya upset lihat kondisi olahraga nasional terakhir ini. PSSI dipecah dan Indonesia pertama kalinya dalam sejarah kena sanksi FIFA, KNPI dipecah juga, SEA Games melorot bahkan sepak bola Indonesia tidak masuk final. Padahal targetnya runner up," ungkap Roy kepada Sindonews, Senin (15/6/2015).

Roy menambahkan masyarakat Indonesia sudah semakin dewasa untuk menilai kinerja seseorang tak terkecuali Menpora. Sehingga, tambahnya, ia menyerahkan agar masyarakat sendiri yang menilai bagaimana kinerja Imam Nahrawi dalam membenahi olahraga nasional.

"So, saya tidak perlu berkomentar lagi (tidak etis selaku mantan), biarkan masyarakat yang menilai mas. Yang jelas semuanya sudah terbukti dan Gusti Allah tidak sare mas. Padahal kita mau tuan rumah Asian Games 2018 lho mas, kalau tidak mendapatkan ranking bagus hancur nama Indonesia," tutup pria yang juga dikenal sebagai ahli telematika itu.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6686 seconds (0.1#10.140)