SEA Games 2015 Gagal, Menpora: Jangan Salahkan Pemerintah

Selasa, 23 Juni 2015 - 22:15 WIB
SEA Games 2015 Gagal,...
SEA Games 2015 Gagal, Menpora: Jangan Salahkan Pemerintah
A A A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi secara tegas meminta masyarakat Indonesia untuk tidak menyalahkan pemerintah menyusul kegagalan kontingen Merah Putih di SEA Games 2015 Singapura. Pernyataan itu muncul setelah politikus PKB ini menerima laporan hasil evaluasi di ajang dua tahunan tersebut dari Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Djoko Pekik Irianto bersama stafnya di Ruang Rapat Lantai 10, Kemenpora, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Dalam laporannya, Djoko Pekik mengakui para atlet, pelatih, dan ofisial telah berjuang keras, namun belum memperoleh hasil maksimal. Menurutnya ada beberapa cabang olahraga yang memang tidak bisa memenuhi target dan pulang tanpa medali.

Cabor yang tidak mendapatkan medali sama sekali yakni Gimnastik Ritmik, Sepakbola, dan Menembak. Sementara yang sukses adalah atletik, equestrian, badminton, judo rowing, dan watersky yang berhasil menjadi juara umum. Cabor gagal target emas sebanyak 15 cabor.

Ada tiga kategori yang masuk dalam penilaian Djoko. Kategori sukses adalah Judo. Sementara pencak silat, rowing, canoeing, taekwondo, traditional boat racing, watersky, wushu, dan equestrian terkategori berhasil. Cabor golf, sepaktakraw, shooting, swimming, table tennis, dan selebihnya masuk dalam kategori gagal.

Titik kunci yang perlu diperbaiki, menurut Djoko Pekik masih terletak pada manajemen program (sinergi PRIMA, KOI, KONI, PP/PB), dan dukungan/fasilitasi kepada cabor. "Pada Januari 2014 kita sudah membuat kajian berdasarkan kemampuan dan pengalaman kita selama 10 tahun. Sementara Satlak PRIMA memprediksi kita hanya akan dapat 47 medali emas. Satlak memang benar dengan prediksinya. Namun satuan kerja bukan hanya prediksi, namun lebih pada eksekusi," kata Djoko seperti dikutip situs resmi Kemenpora.

Menanggapi laporan tersebut Menpora menyatakan capaian cabor meleset dari target harus mendapat perhatian. "Awalnya saya berpikir evaluasi siang ini bersifat tertutup. Tentu publik memvonis ini kegagalan luar biasa dari Menpora. Saya tidak boleh menyalahkan siapapun. Ternyata persiapan SEA Games tidak cukup hanya dalam waktu setahun setengah. Satlak PRIMA apalagi menohok secara terbuka bahwa ini kesalahan pemerintah," tegas Imam.

Menpora juga memerintahkan ke depan tidak mengizinkan KOI memberikan toleransi kepada tuan rumah. "Kita kasih toleransi besar, tapi medali kita tidak dapat apa-apa. Lalu, tempat Pelatnas, itu harus manusiawi," sambungnya.

Pernyataan Ketua Satuan Pelaksana Latihan Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Suwarno, benar-benar menyentil perasaan Menpora. Karena pria berkumis tebal itu secara blak-blakan membeberkan bahwa pemerintah cukup berperan menjadikan prestasi kontingen Merah Putih terpuruk ke posisi lima pada pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara itu. (Baca juga: Pemerintah Berperan dalam Kegagalan Indonesia di Ajang SEA Games)

''Saya itu kan menjalankan program saja. Soal dana dan peralatan itu kan semua diatur Kemenpora,'' katanya di Jakarta, Rabu (17/6).
(akr)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4930 seconds (0.1#10.140)