Mantan Timnas U-19 Main Tarkam
A
A
A
SURABAYA - Kehidupan dan kebutuhan para pemain sepak bola Indonesia tak akan berhenti, meski kompetisi sepak bola sedang mati suri. Demi menyambung napas hidup, mereka mengikuti turnamen tak resmi, yang biasa disebut tarkam (antarkampung).
Bukan hanya pemain senior, sederet alumnus timnas U-19 yang sempat disebut generasi emas sepak bola Indonesia serta tulang punggung masa depan tim Garuda pun terpaksa main tarkam agar tetap memiliki penghasilan. Gelandang cerdas Evan Dimas Darmono, bek jangkung Hansamu Yama, gelandang energik dengan kecepatan di atas rata-rata Ilham Udin Armaiyn, winger kanan Maldini Pali, serta striker berbakat Mukhlis Hadi Ning turun ke level amatir.
Mereka memperkuat klub amatir yang tampil di Liga Ramadan. Evan dkk berbaur dengan beberapa pemain senior seperti Titus Bonai, Ferdinand Sinaga, Asri Akbar, serta Syamsul Chaeruddin. Setelah tiba di Makassar, Evan Dimas langsung mengikuti sesi latihan di lapangan Karebosi bersama tim Nahusam FC. Bahkan, Evan langsung bergabung bersama dengan sejumlah pemain yang sebelumnya memperkuat PBFC yakni Resky Pellu, Zulkifli Zukur, Hamka Hamzah dan Zulfin Zamrun.
Seusai latihan, mantan kapten timnas U-23 tersebut sengaja mengikuti liga Ramadhan yang digulirkan di Makassar tersebut karena banyak pemain yang berpengalaman. "Apalagi di Nahusam, di sini banyak pemain senior dan saya mau belajar banyak," kata dia. Selain itu, keputusan memilih bermain di liga amatir karena istirahatnya kompetisi pada tahun ini. "Ini juga langkah tuk jaga kondisi aja," tambah Evan.
Terkait dengan izin manajemen Persebaya, Evan mengaku tidak mempermasalahkannya, pasalnya saat ini kompetisi juga tidak ada. "Manajemen pasti mengerti, apalagi tidak kompetisi," tuturnya.
Sementara itu, Pemilik Klub Nahusam FC Nabil Husain Said Amin mengatakan, terkait dengan adanya Evan dirinya memang sengaja memanggilnya. "Namun apa dia main besok (hari ini) atau tidak itu semua tergantung pelatih," katanya. “Memang Evan sudah datang ke Makassar, sore ini (kemarin) jadwal latihan,” ujar Pelatih Nahusam FC Tony Ho, yang juga Asisten Pelatih Persebaya Surabaya.
Di Liga Ramadan Evan, Hansamu, dan Ilham Udin akan memperkuat Nahusam FC. Tim amatir ini berada di bawah naungan PT Nahusam Pratama Indonesia, badan hukum Pusamania Borneo FC. Rencananya, Evan akan turun bersama Nahusam FC dalam laga kedua melawan tim Bina Marga, sore nanti.
Sementara Mukhlis memperkuat OTP 37 dan Maldini Pali bersama KKFC. “Kami bermain hanya untuk menjaga kondisi. Jadi, berhatihati juga mainnya supaya tidak cedera. Yang penting cocok dan aman saja kalau bermain di liga tarkam,” tambah Titus, di Makassar. Meski mengaku sekadar menjaga kondisi, bermain tarkam memang menjadi alternatif tambahan pendapatan.
Di sana, para pemain yang tampil di level Liga Super rata-rata mendapat bayaran Rp1 juta setiap tampil. Sementara mereka yang bermain di Liga Super dan memperkuat timnas mendapat bayaran lebih besar. Ferdinand, misalnya. Pemain Sriwijaya FC dan bomber timnas Indonesia ini dikabarkan mendapat bayaran Rp1,5 juta.
Sementara Titus memperoleh bayaran Rp1,2 juta. Jika melihat kisaran ini, bisa jadi Evan akan mendapat bayaran di atas Rp1 juta.
Rachmad tomy/ agus nyomba
Bukan hanya pemain senior, sederet alumnus timnas U-19 yang sempat disebut generasi emas sepak bola Indonesia serta tulang punggung masa depan tim Garuda pun terpaksa main tarkam agar tetap memiliki penghasilan. Gelandang cerdas Evan Dimas Darmono, bek jangkung Hansamu Yama, gelandang energik dengan kecepatan di atas rata-rata Ilham Udin Armaiyn, winger kanan Maldini Pali, serta striker berbakat Mukhlis Hadi Ning turun ke level amatir.
Mereka memperkuat klub amatir yang tampil di Liga Ramadan. Evan dkk berbaur dengan beberapa pemain senior seperti Titus Bonai, Ferdinand Sinaga, Asri Akbar, serta Syamsul Chaeruddin. Setelah tiba di Makassar, Evan Dimas langsung mengikuti sesi latihan di lapangan Karebosi bersama tim Nahusam FC. Bahkan, Evan langsung bergabung bersama dengan sejumlah pemain yang sebelumnya memperkuat PBFC yakni Resky Pellu, Zulkifli Zukur, Hamka Hamzah dan Zulfin Zamrun.
Seusai latihan, mantan kapten timnas U-23 tersebut sengaja mengikuti liga Ramadhan yang digulirkan di Makassar tersebut karena banyak pemain yang berpengalaman. "Apalagi di Nahusam, di sini banyak pemain senior dan saya mau belajar banyak," kata dia. Selain itu, keputusan memilih bermain di liga amatir karena istirahatnya kompetisi pada tahun ini. "Ini juga langkah tuk jaga kondisi aja," tambah Evan.
Terkait dengan izin manajemen Persebaya, Evan mengaku tidak mempermasalahkannya, pasalnya saat ini kompetisi juga tidak ada. "Manajemen pasti mengerti, apalagi tidak kompetisi," tuturnya.
Sementara itu, Pemilik Klub Nahusam FC Nabil Husain Said Amin mengatakan, terkait dengan adanya Evan dirinya memang sengaja memanggilnya. "Namun apa dia main besok (hari ini) atau tidak itu semua tergantung pelatih," katanya. “Memang Evan sudah datang ke Makassar, sore ini (kemarin) jadwal latihan,” ujar Pelatih Nahusam FC Tony Ho, yang juga Asisten Pelatih Persebaya Surabaya.
Di Liga Ramadan Evan, Hansamu, dan Ilham Udin akan memperkuat Nahusam FC. Tim amatir ini berada di bawah naungan PT Nahusam Pratama Indonesia, badan hukum Pusamania Borneo FC. Rencananya, Evan akan turun bersama Nahusam FC dalam laga kedua melawan tim Bina Marga, sore nanti.
Sementara Mukhlis memperkuat OTP 37 dan Maldini Pali bersama KKFC. “Kami bermain hanya untuk menjaga kondisi. Jadi, berhatihati juga mainnya supaya tidak cedera. Yang penting cocok dan aman saja kalau bermain di liga tarkam,” tambah Titus, di Makassar. Meski mengaku sekadar menjaga kondisi, bermain tarkam memang menjadi alternatif tambahan pendapatan.
Di sana, para pemain yang tampil di level Liga Super rata-rata mendapat bayaran Rp1 juta setiap tampil. Sementara mereka yang bermain di Liga Super dan memperkuat timnas mendapat bayaran lebih besar. Ferdinand, misalnya. Pemain Sriwijaya FC dan bomber timnas Indonesia ini dikabarkan mendapat bayaran Rp1,5 juta.
Sementara Titus memperoleh bayaran Rp1,2 juta. Jika melihat kisaran ini, bisa jadi Evan akan mendapat bayaran di atas Rp1 juta.
Rachmad tomy/ agus nyomba
(ftr)