Incar Lima Emas di Asian Games 2018
A
A
A
JAKARTA - Kemenangan para atlet PB Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) di Asia Pasifik Bridge Federation Champhionship di Bangkok, Thailand, 21–31 Mei lalu, akan dijadikan sebagai salah satu modal paling berharga mempersiapkan diri di Asian Games 2018.
Ketua umum PB GABSI Ekawahyu Kasih mengatakan, bridge Indonesia memang sejak dulu telah mengukir banyak prestasi membanggakan, salah satunya di APBF 2015 tersebut. PB GABSI juga menjadi pelopor paling penting diterimanya bridge sebagai salah satu cabang olahraga di Asian Games mendatang.
Olympic Council of Asia (OCA) memutuskan bridge masuk sebagai cabang tambahan di Asian Games 2018 setelah memasukkan panjat dinding dan paralayang ke dalam cabor yang di pertandingan di pesta olahraga se-Asia itu. Ekawahyu mengatakan, atlet bridge Indonesia sudah mempunyai nama besar, terutama di Asia Pasifik.
Dengan begitu, dia semakin yakin para atlet bisa menyumbangkan medali emas di Asian Games nanti. ”Lima medali emas di Asian Games 2018 diharapkan bisa diraih. Ini akan menambah pundi-pundi emas dan bisa menaikkan peringkat kami. Karena itu, kami bersyukur pemerintah bisa mendorong bridge dipertandingkan di Asian Games 2018,” kata Ekawahyu seusai Djarum Foundation memberikan penghargaan apresiasi bonus para atlet bridge peraih medali emas ajang APBF Champhionshop di kantor Djarum, Petamburan, Jakarta Pusat, kemarin.
Pada kejuaraan itu tim Merah Putih yang diperkuat Michael Bambang Hartono, Henky Lasut, Eddy Manopo, Denny Sacul, Bert Toar Polii, dan Munawar Sawirudin mendapatkan medali emas dan mendapatkan bonus dari Djarum Foundation masingmasing sebesar Rp25 juta.
Selain itu, sukses ini sekaligus membuat tim senior Indonesia berhak atas tiket untuk tampil ke kejuaraan dunia bridge di Chennai, India, 26 September– 10 Oktober mendatang. Dewan Pembina PB GABSI dan sekaligus Kapten tim bridge Indonesia Michael Bambang Hartono berharap tim Merah Putihbisa kembali meraih medali emas seperti tahun lalu.
”Keberhasilan itu sudah sesuai target. Semoga kami bisa melanjutkan hasil positif ini untuk kejuaraan dunia bridge di Chennai nanti,” ujar Michael Bambang Hartono. ”Peringkat tertinggi GABSI di kejuaraan dunia adalah medali emas yang diraih Hengky Lasut dan Eddy Manopo,” ujarnya.
Raikhul amar
Ketua umum PB GABSI Ekawahyu Kasih mengatakan, bridge Indonesia memang sejak dulu telah mengukir banyak prestasi membanggakan, salah satunya di APBF 2015 tersebut. PB GABSI juga menjadi pelopor paling penting diterimanya bridge sebagai salah satu cabang olahraga di Asian Games mendatang.
Olympic Council of Asia (OCA) memutuskan bridge masuk sebagai cabang tambahan di Asian Games 2018 setelah memasukkan panjat dinding dan paralayang ke dalam cabor yang di pertandingan di pesta olahraga se-Asia itu. Ekawahyu mengatakan, atlet bridge Indonesia sudah mempunyai nama besar, terutama di Asia Pasifik.
Dengan begitu, dia semakin yakin para atlet bisa menyumbangkan medali emas di Asian Games nanti. ”Lima medali emas di Asian Games 2018 diharapkan bisa diraih. Ini akan menambah pundi-pundi emas dan bisa menaikkan peringkat kami. Karena itu, kami bersyukur pemerintah bisa mendorong bridge dipertandingkan di Asian Games 2018,” kata Ekawahyu seusai Djarum Foundation memberikan penghargaan apresiasi bonus para atlet bridge peraih medali emas ajang APBF Champhionshop di kantor Djarum, Petamburan, Jakarta Pusat, kemarin.
Pada kejuaraan itu tim Merah Putih yang diperkuat Michael Bambang Hartono, Henky Lasut, Eddy Manopo, Denny Sacul, Bert Toar Polii, dan Munawar Sawirudin mendapatkan medali emas dan mendapatkan bonus dari Djarum Foundation masingmasing sebesar Rp25 juta.
Selain itu, sukses ini sekaligus membuat tim senior Indonesia berhak atas tiket untuk tampil ke kejuaraan dunia bridge di Chennai, India, 26 September– 10 Oktober mendatang. Dewan Pembina PB GABSI dan sekaligus Kapten tim bridge Indonesia Michael Bambang Hartono berharap tim Merah Putihbisa kembali meraih medali emas seperti tahun lalu.
”Keberhasilan itu sudah sesuai target. Semoga kami bisa melanjutkan hasil positif ini untuk kejuaraan dunia bridge di Chennai nanti,” ujar Michael Bambang Hartono. ”Peringkat tertinggi GABSI di kejuaraan dunia adalah medali emas yang diraih Hengky Lasut dan Eddy Manopo,” ujarnya.
Raikhul amar
(ftr)