Turnamen Batal Digelar, Panitia Rugi Ratusan Juta
A
A
A
BANYUWANGI - Sunrise of Java Cup 2015 akhirnya batal digelar karena tak mendapat izin aparat keamanan.
Polres Banyuwangi tak mengeluarkan izin laga karena bertepatan dengan bulan Ramadan. Kepolisian memberikan saran agar ditunda sampai setelah Lebaran . Sebenarnya, hingga Selasa (30/6), pukul 21.45 WIB, panitia berusaha melakukan berbagai upaya agar kick-off tetap bisa dilakukan karena tiket telanjur beredar.
Ketua Panitia Heryanto Aliong menemui langsung Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas. “Segala usaha yang kami lakukan ternyata tak membuat keputusan Polres berubah,” ujar Heryanto. Akibat pembatalan ini, panitia mengaku menelan kerugian mencapai Rp500 juta.
Kerugian terbesar dari biaya transportasi dan akomodasi empat peserta yang terlanjur tiba di Banyuwangi. Jumlah itu termasuk sewa stadion yang sudah dilunasi sebesar Rp90 juta. Setelah pembatalan tersebut, salah satu peserta, Arema Cronus, tidak menunggu terlalu lama di Banyuwangi. Rabu (1/7) pagi, rombongan tim berjuluk Singo Edan ini meninggalkan hotel untuk pulang ke Malang.
Arema layak kecewa karena harus balik kandang sebelum bertarung di Stadion Diponegoro. Pasalnya, pertarungan di turnamen tersebut sangat diharapkan seluruh elemen tim mengingat bisa memberikan pemasukan dari match fee. Singo Edanbelum memiliki rencana lain menyikapi batalnya turnamen di Banyuwangi. “Yang penting, kami pulang dulu ke Malang dan istirahat. Soal bagaimana rencana selanjutnya, nanti dibicarakan lagi,” ungkap Suharno, pelatih Arema.
Suharno tak memungkiri semua pemain terlihat kecewa dengan batalnya turnamen, apalagi telanjur datang ke Banyuwangi dan siap bertanding. “Kecewa pasti ada. Tapi, kami semua mencoba menyadari situasinya dan mengambil hikmahnya,” ucap Suharno.
Manajemen Arema juga belum memiliki opsi alternatif sebagai pengganti batalnya turnamen di Banyuwangi. General Manager Ruddy Widodo mengatakan masih akan membicarakan langkah selanjutnya dengan jajaran pelatih, terutama terkait kemungkinan menggelar pertandingan lagi.
“Jujur, kami tak menduga turnamen tersebut dibatalkan di hari penyelenggaraan. Jadi, sekarang kami harus berpikir opsi lain, walau belum bisa memastikan langkah apa yang akan diambil Arema berikutnya. Kami akan membicarakan itu,” ujar Ruddy.
Sunrise of Java Cup 2015 rencananya diikuti empat tim. Selain tuan rumah Persewangi Banyuwangi dan Arema, dua tim lain adalah Bali United dan Garuda All Stars.
Kukuh setyawa/ rachmad tomy
Polres Banyuwangi tak mengeluarkan izin laga karena bertepatan dengan bulan Ramadan. Kepolisian memberikan saran agar ditunda sampai setelah Lebaran . Sebenarnya, hingga Selasa (30/6), pukul 21.45 WIB, panitia berusaha melakukan berbagai upaya agar kick-off tetap bisa dilakukan karena tiket telanjur beredar.
Ketua Panitia Heryanto Aliong menemui langsung Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas. “Segala usaha yang kami lakukan ternyata tak membuat keputusan Polres berubah,” ujar Heryanto. Akibat pembatalan ini, panitia mengaku menelan kerugian mencapai Rp500 juta.
Kerugian terbesar dari biaya transportasi dan akomodasi empat peserta yang terlanjur tiba di Banyuwangi. Jumlah itu termasuk sewa stadion yang sudah dilunasi sebesar Rp90 juta. Setelah pembatalan tersebut, salah satu peserta, Arema Cronus, tidak menunggu terlalu lama di Banyuwangi. Rabu (1/7) pagi, rombongan tim berjuluk Singo Edan ini meninggalkan hotel untuk pulang ke Malang.
Arema layak kecewa karena harus balik kandang sebelum bertarung di Stadion Diponegoro. Pasalnya, pertarungan di turnamen tersebut sangat diharapkan seluruh elemen tim mengingat bisa memberikan pemasukan dari match fee. Singo Edanbelum memiliki rencana lain menyikapi batalnya turnamen di Banyuwangi. “Yang penting, kami pulang dulu ke Malang dan istirahat. Soal bagaimana rencana selanjutnya, nanti dibicarakan lagi,” ungkap Suharno, pelatih Arema.
Suharno tak memungkiri semua pemain terlihat kecewa dengan batalnya turnamen, apalagi telanjur datang ke Banyuwangi dan siap bertanding. “Kecewa pasti ada. Tapi, kami semua mencoba menyadari situasinya dan mengambil hikmahnya,” ucap Suharno.
Manajemen Arema juga belum memiliki opsi alternatif sebagai pengganti batalnya turnamen di Banyuwangi. General Manager Ruddy Widodo mengatakan masih akan membicarakan langkah selanjutnya dengan jajaran pelatih, terutama terkait kemungkinan menggelar pertandingan lagi.
“Jujur, kami tak menduga turnamen tersebut dibatalkan di hari penyelenggaraan. Jadi, sekarang kami harus berpikir opsi lain, walau belum bisa memastikan langkah apa yang akan diambil Arema berikutnya. Kami akan membicarakan itu,” ujar Ruddy.
Sunrise of Java Cup 2015 rencananya diikuti empat tim. Selain tuan rumah Persewangi Banyuwangi dan Arema, dua tim lain adalah Bali United dan Garuda All Stars.
Kukuh setyawa/ rachmad tomy
(ftr)