Guardiola Berniat Hancurkan Karir Gotze

MUNICH - Pelatih Bayern Muenchen, Josep 'Pep' Guardiola dituding menjadi penyebab kenapa performa gelandang muda Jerman, Mario Gotze gagal bersinar bersama The Bavarians -julukan Bayern- dalam dua musim terakhir. Sejak diboyong dari Borrusia Dortmund, penampilan Gotze memang jauh dari kata memuaskan. Bahkan pada musim terakhir 2014-2015, Gotze hanya mampu menyumbang sembilan gol dan dua assists.

Taktik yang diterapkan Guardiola bersama Bayern menjadi kambing hitam, terkait merosotnya performa pemain masa depan Jerman tersebut. Volker Struth selaku agen dari Gotze telah mengecam taktik yang diterapkan Guardiola musim lalu yang menurutnya sudah menghancurkan karir sang pemain. "Guardiola sudah menghancurkan karir Gotze. Ia merasa pelatih tidak memiliki keyakinan kepadanya," ucap Struth menjelaskan perasaan kliennya, Senin (6/7/2015).

"Gotze merasa tidak diberikan kebebasan mengambil keputusan saat berada di lapangan. Ia hanya bermain di pertandingan yang relatif mudah. Saya terkejut kenapa Guardiola tidak menurunkannya dalam beberapa pertandingan penting seperti Piala Jerman dan semifinal Liga Champions," sambungnya.

Bintang Jerman tersebut kesulitan menembus skuat utama di Allianz Arena dan hanya tampil sekejap di laga leg kedua semi-final Liga Champions melawan Barcelona padahal di waktu bersamaan raksasa Bavaria tengah dihantam badai cedera. Struth menambahkan bila Bayern seharusnya punya pemimpin yang lebih baik dan secara tidak langsung ia memberi sinyal ingin Guardiola lengser dari kursi pelatih utama. "Bayern butuh sosok seperti Uli Hoeness," tambahnya.

Sementara itu Direktur Olahraga Bayern, Mathias Sammer menegaskan pihaknya masih mendukung Gotze meski belakangan tampil kurang cemerlang. Presiden kehormatan Franz Beckenbauer menyentil sikap dan performa mantan bintang Borussia Dortmund tersebut namun Sammer siap memberi waktu bagi Gotze. "Siapa bilang Mario tidak punya masa depan? Dia punya kontrak. Dia masih muda dan seperti pemain muda lainnya terkadang butuh waktu," tegas Sammer.