Asprov Libatkan Semua Klub
A
A
A
SURABAYA - Format baru bakal diusung dalam pergelaran Piala Gubernur Jawa Timur 2015. Rencananya, seluruh klub dari tiga kasta akan diundang dalam event tahunan ini.
Gagasan awal, Piala Gubernur Jatim yang sudah 13 kali digelar akan membuat format baru dengan mengundang klub dari Liga Nusantara, Divisi Utama, dan Indonesia Super League (ISL). “Ide awalnya seperti itu, tapi tidak ketemu semua. Dimulai dari klub Liga Nusantara dulu, diambil berapa perwakilan untuk ikut babak berikutnya bertemu klub Divisi Utama.
Kemudian di babak selanjutnya bertemu klub ISL, semuanya dari Jatim,” ujar anggota Exco Asprov PSSI Jatim Wardy Azhari. Masalahnya, lanjut Wardy, format baru tersebut akan memakan waktu dan biaya lebih banyak. Dia berharap turnamen sudah diputar Agustus dan berakhir September atau Oktober.
Tapi, panitia akan melihat dulu jumlah pesertanya, meski semua tim dari Jatim, di Liga Nusantara, Divisi Utama semuanya diundang. Asprov PSSI Jatim juga tidak memaksa agar klub anggota ikut semua karena berbagai faktor, termasuk kendala dana. “Yang pasti, PSSI mencoba memberikan wadah untuk kompetisi di saat kondisi sepak bola kita masih mandek.
Kami coba untuk bisa hidup lagi. Tidak semua klub punya dana dan beberapa sudah membubarkan diri,” ujarnya. Sebelumnya, Piala Gubernur Jatim hanya diikuti tim-tim ISL dari Jatim dan tim undangan sebagai ajang pemanasan sebelum kompetisi resmi digelar. Tapi, karena kapan kompetisi resmi digelar, formatnya kemudian diubah, bukan lagi pemanasan.
Disinggung apakah memakai sistem tandang-kandang atau kandang saja, Wardy lebih cocok dengan home tournament. “Selain tidak memakan waktu, lebih hemat dan lebih mempermudah perizinan. Tapi, semua tergantung usulan dan saran dari klub anggota, “ ujarnya.
Asprov PSSI Jatim sudah melakukan sosialisasi terkait format baru Piala Gubernur Jatim dengan mengundang seluruh tim dalam pertemuan di Surabaya, sore kemarin. “Tentu, kami pun ingin ikut. Yang penting jadwal tidak berbenturan dengan turnamen lain dan tidak ada masalah keruwetan dalam pertandingan,” ujar Sekum Persebaya Rahmad Sumanjaya.
Rachmad tomy
Gagasan awal, Piala Gubernur Jatim yang sudah 13 kali digelar akan membuat format baru dengan mengundang klub dari Liga Nusantara, Divisi Utama, dan Indonesia Super League (ISL). “Ide awalnya seperti itu, tapi tidak ketemu semua. Dimulai dari klub Liga Nusantara dulu, diambil berapa perwakilan untuk ikut babak berikutnya bertemu klub Divisi Utama.
Kemudian di babak selanjutnya bertemu klub ISL, semuanya dari Jatim,” ujar anggota Exco Asprov PSSI Jatim Wardy Azhari. Masalahnya, lanjut Wardy, format baru tersebut akan memakan waktu dan biaya lebih banyak. Dia berharap turnamen sudah diputar Agustus dan berakhir September atau Oktober.
Tapi, panitia akan melihat dulu jumlah pesertanya, meski semua tim dari Jatim, di Liga Nusantara, Divisi Utama semuanya diundang. Asprov PSSI Jatim juga tidak memaksa agar klub anggota ikut semua karena berbagai faktor, termasuk kendala dana. “Yang pasti, PSSI mencoba memberikan wadah untuk kompetisi di saat kondisi sepak bola kita masih mandek.
Kami coba untuk bisa hidup lagi. Tidak semua klub punya dana dan beberapa sudah membubarkan diri,” ujarnya. Sebelumnya, Piala Gubernur Jatim hanya diikuti tim-tim ISL dari Jatim dan tim undangan sebagai ajang pemanasan sebelum kompetisi resmi digelar. Tapi, karena kapan kompetisi resmi digelar, formatnya kemudian diubah, bukan lagi pemanasan.
Disinggung apakah memakai sistem tandang-kandang atau kandang saja, Wardy lebih cocok dengan home tournament. “Selain tidak memakan waktu, lebih hemat dan lebih mempermudah perizinan. Tapi, semua tergantung usulan dan saran dari klub anggota, “ ujarnya.
Asprov PSSI Jatim sudah melakukan sosialisasi terkait format baru Piala Gubernur Jatim dengan mengundang seluruh tim dalam pertemuan di Surabaya, sore kemarin. “Tentu, kami pun ingin ikut. Yang penting jadwal tidak berbenturan dengan turnamen lain dan tidak ada masalah keruwetan dalam pertandingan,” ujar Sekum Persebaya Rahmad Sumanjaya.
Rachmad tomy
(bbg)