Tren Backhand Spin

Jum'at, 10 Juli 2015 - 10:50 WIB
Tren Backhand Spin
Tren Backhand Spin
A A A
LONDON - Luar biasa Richard Gasquet. Petenis kebanggaan Prancis ini menorehkan sejarah yang mengesankan saat bertemu petenis peringkat 5 dunia asal Swiss Stanlis Wawrinka pada perempat final Wimbledon dini hari kemarin. Gasquet yang menduduki peringkat 21 dunia tampil fenomenal sebagai pejuang keras di rumput hijau.

Petenis yang dijuluki Singa Hati, karena memiliki hati dan mental baja, memenangi pertarungan selama lima set dengan diakhiri tiebreakyang sangat menegangkan. Pertemuan Gasquet dengan Wawrinka pada perempat final yang ditonton puluhan ribu orang ini jelas sangat menarik.

Penonton ingin menyaksikan kiprah sang heroPrancis Terbuka, Wawrinka yang sukses mengalahkan peringkat 1 dunia, Novak Djokovic pada partai final. Penonton juga ingin menyaksikan perjuangan Gasquet yang sebelumnya sukses mengandaskan impian petenis Australia Nick Kyrgios pada perdelapan final.

Jadi, wajar jika publik sudah meramalkan pertarungan Gasquet dengan Wawrinka akan melahirkan pertarungan seru. Mengapa? Sebab, dua petenis ini sama-sama memiliki senjata backhandspin yang sangat mematikan. Sama-sama memiliki service keras yang terarah menusuk ke center, wingkiri, dan wingkanan.

Pencinta tenis yang menyaksikan laga terakhir pada final Prancis Terbuka bisa melihat bagaimana Djokovic sering terkunci dengan senjata ampuh Wawrinka melalui backhandspin. Djokovic yang dikenal sebagai petarung dengan naluri dan insting tinggi serta footworkyang lentur sering tidak mampu memprediksi arah bola Wawrinka melalui backhand spin.

Dalam pertemuan final tersebut, semua kekuatan Wawrinka mampu diredam Djokovic, kecuali backhand spin. Inilah kunci kekalahan Djokovic dari Wawrinka. Saat Wawrinka bertemu Gasquet, terjadilah pertarungan sengit yang sama-sama memamerkan kekuatan backhandspin.

Pada awal set kekuatan backhandspinGasquet lebih tajam, sampai-sampai Wawrinka dibuat terjatuh-jatuh karena tertipu arah bola yang gagal diantisipasi. Benarbenar seru menyaksikan big macth perempat final Gasquet-Wawrinka hingga set terakhir yang melalui proses tiebreak, 6-4, 4-6, 3-6, 6-4, 11-9.

Tak berlebihan jika Gasquet merebahkan badannya, telentang dengan kegembiraan setelah menghentikan ambisi Wawrinka. Backhandspinkini memang sedang menjadi tren dan bahan perbincangan serius sejak Wawrinka menggunakannya untuk mengandaskan Djokovic di Prancis.

Padahal, awalnya semua sepakat Djokovic sebagai peringkat satu dunia hampir tanpa kelemahan. Pengoleksi dua gelar Wimbledon tersebut adalah pemain yang komplet. Namun, berhasil dilumpuhkan hanya dengan senjata backhandspinyang dimiliki Wawrinka.

Namun, pada perempat final Wimbledon, Wawrinka seperti mendapat karma. Backhand spinyang begitu diandalkan justru dengan sempurna dimainkan Gasquet untuk menghentikan ambisinya ke semifinal. Apa yang diperlihatkan Gasquet terbilang istimewa karena tidak semua backhandspinpemain-pemain tenis mematikan. Termasuk daftar peringkat 10 besar, praktis hanya ada dua nama yang mengandalkan backhandspin, seperti Roger Federer dan Dimitrov.

Pada semifinal Djokovic harus bertarung dengan backhand spin Gasquet. Bagi Gasquet, ini seperti ajang pembuktian, benarkah backhandspinbisa mematikan ambisi Djokovic melaju ke final Wimbledon? Sementara Djokovic harus bisa memperlihatkan bahwa dia sudah menemukan penawar backhandspin yang akan dimainkan rivalnya yang berusia 29 tahun tersebut? Baik Gasquet dan Djokovic samasama tegang.

Gasquet akan menghadapi petenis peringkat 1 dunia, yang dalam sejarah pertemuannya, belum pernah bisa dikalahkan. Sementara Djokovic melawan trauma atas hasil final di Prancis Terbuka yang hasrat kuatnya merengkuh trofi di Roland Garos kandas gara-gara backhandspin-nya Wawrinka. Sekarang Djokovic akan menghadapi musuh yang setipe dengan Wawrinka, yakni Gasquet.

Jika Djokovic belajar dari kekalahannya di final Prancis Terbuka melawan Wawrinka, tentu punya persiapan yang baik. Namun, Gasquet juga tidak bisa tenang karena paham betul, lawan yang akan dihadapi pada semifinal punya jurus mematikan dengan forehandkeras yang berbasis baselinedan akurasi serviceyang menusuk ke wingkiri dan wingkanan.

Siapa yang terbaik dalam laga ini, penonton masih mengunggulkan Djokovic. Namun, permainan selalu sulit ditebak karena di lapangan pertarungan itu melahirkan pertarungan mental, teknik, speed, dan power. Kita tunggu siapa yang terbaik.

Yang terbaik dari pertarungan Gasquet-Djokovic akan bertemu pada final dengan pemain terbaik dari pertarungan pada semifinal lain yang mempertemukan Roger Federer dengan pemain kebanggaan tuan rumah Andy Murray.

Sururi alfaruq
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6451 seconds (0.1#10.140)