Setelah Dicoret PSSI, Persema Ikut Turnamen Versi Menpora
A
A
A
MALANG - Didegradasi PSSI sehingga membubarkan diri pada November 2013, Persema Malang coba kembali maju di persaingan kompetisi sepak bola nasional. Klub berjuluk Laskar Ken Arok itu akan mengikuti kompetisi buatan Kemenpora, Piala Kemerdekaan 2015. Surat dan kelengkapan pendaftaran sudah dilayangkan Persema pada Jumat (10/7/2015).
Pihak persema mengklaim sudah siap di segala aspek dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk verifikasi. Idealnya, Persema bisa ikut Piala Kemerdekaan yang rencananya mulai digeber 1 Agustus mendatang.
CEO Persema Malang Dito Arif menyatakan, Persema harus diizinkan bermain di Piala Kemerdekaan jika Tim Transisi benar-benar memiliki semangat memperbaiki sepak bola Indonesia.
Dito melanjutkan, Persema kadung merespons tawaran bermain di Piala Kemerdekaan dengan serius. Selain mulai menyiapkan tim dengan mengontak sejumlah pemain lama, juga mempersiapkan kelengkapan administrasi seperti akta klub, NPWP dan lainnya.
"Tim Transisi sudah menawari Persema dan semoga itu bukan harapan hampa," sebut Dito. "Kami bisa membuktikan kalau Persema memiliki kekuatan hukum yang kuat dan bukan klub abal-abal. Kami sangat berharap Tim Transisi mengakomodasi Persema karena ini kesempatan satu-satunya untuk bangkit dan mencari keadilan," bebernya.
Apa yang diutarakan Dito ada benarnya. Persema nyaris tak memiliki celah untuk melunturkan sanksi PSSI yang membuatnya terpinggir dari hiruk pikuk sepak bola nasional. Berbagai upaya untuk mendapatkan pengampunan dari federasi resmi terbukti gagal.
Sejak berjibaku di sepak bola nasional sejak 1953, Persema akhirnya harus menerima kenyataan berubah menjadi tim amatir atau bermain di Divisi III pada musim 2014 akibat membubarkan diri karena menolak turun kasta (Divisi II) sebagai akibat hukuman PSSI.
Namun, harapan Persema bisa saja benar-benar hampa jika mengaca apa yang terjadi dengan Persibo Bojonegoro. Beberapa hari lalu manajemen Persibo mengatakan bahwa mereka resmi batal bermain di Piala Kemerdekaan karena ditolak Tim Transisi yang membawahi turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Alasan Persibo ditolak adalah karena tidak tercatat sebagai anggota PSSI lagi. Jika aturan itu benar ditegakkan oleh Tim Transisi maka Persema yang bernasib sama persis dengan Persibo juga bakal sulit mendapatkan tempat di antara tim-tim Divisi Utama lainnya.
"Yang terpenting kami sudah berusaha dengan sangat serius dalam menyiapkan diri ke Piala Kemerdekaan. Kami berupaya seperti ini karena memang ada tawaran dari Tim Transisi. Akan sangat aneh kalau kemudian kami ditolak ketika sudah melengkapi semua persyaratan," tandas Dito.
Pihak persema mengklaim sudah siap di segala aspek dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk verifikasi. Idealnya, Persema bisa ikut Piala Kemerdekaan yang rencananya mulai digeber 1 Agustus mendatang.
CEO Persema Malang Dito Arif menyatakan, Persema harus diizinkan bermain di Piala Kemerdekaan jika Tim Transisi benar-benar memiliki semangat memperbaiki sepak bola Indonesia.
Dito melanjutkan, Persema kadung merespons tawaran bermain di Piala Kemerdekaan dengan serius. Selain mulai menyiapkan tim dengan mengontak sejumlah pemain lama, juga mempersiapkan kelengkapan administrasi seperti akta klub, NPWP dan lainnya.
"Tim Transisi sudah menawari Persema dan semoga itu bukan harapan hampa," sebut Dito. "Kami bisa membuktikan kalau Persema memiliki kekuatan hukum yang kuat dan bukan klub abal-abal. Kami sangat berharap Tim Transisi mengakomodasi Persema karena ini kesempatan satu-satunya untuk bangkit dan mencari keadilan," bebernya.
Apa yang diutarakan Dito ada benarnya. Persema nyaris tak memiliki celah untuk melunturkan sanksi PSSI yang membuatnya terpinggir dari hiruk pikuk sepak bola nasional. Berbagai upaya untuk mendapatkan pengampunan dari federasi resmi terbukti gagal.
Sejak berjibaku di sepak bola nasional sejak 1953, Persema akhirnya harus menerima kenyataan berubah menjadi tim amatir atau bermain di Divisi III pada musim 2014 akibat membubarkan diri karena menolak turun kasta (Divisi II) sebagai akibat hukuman PSSI.
Namun, harapan Persema bisa saja benar-benar hampa jika mengaca apa yang terjadi dengan Persibo Bojonegoro. Beberapa hari lalu manajemen Persibo mengatakan bahwa mereka resmi batal bermain di Piala Kemerdekaan karena ditolak Tim Transisi yang membawahi turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Alasan Persibo ditolak adalah karena tidak tercatat sebagai anggota PSSI lagi. Jika aturan itu benar ditegakkan oleh Tim Transisi maka Persema yang bernasib sama persis dengan Persibo juga bakal sulit mendapatkan tempat di antara tim-tim Divisi Utama lainnya.
"Yang terpenting kami sudah berusaha dengan sangat serius dalam menyiapkan diri ke Piala Kemerdekaan. Kami berupaya seperti ini karena memang ada tawaran dari Tim Transisi. Akan sangat aneh kalau kemudian kami ditolak ketika sudah melengkapi semua persyaratan," tandas Dito.
(sha)