Kembali ke Boca Tidak Bisa Ditukar dengan Uang
A
A
A
KEMBALI ke Estadio La Bombonera, kandang Boca Juniors, adalah cita-cita Carlos Tevez sejak berkelana ke Brasil dan Eropa. Sebagai pemain yang berkostum Boca sejak 1997 hingga 2004, Carlitos memiliki kecintaan luar biasa.
Karena itu, meski masih laku di Benua Biru, pesepak bola kelahiran 5 Februari 1984 itu justru memilih mudik ke kampung halaman. Saat upacara perkenalan digelar di La Bombonera, ribuan orang hadir, termasuk Diego Maradona.
Berikut petikan wawancara Tevez tentang karier baru di klub berjuluk Los Xeneizes itu, dilansir dari berbagai sumber.
Kenapa Anda memilih kembali ke Argentina saat ini? Bukankah pada transfer window musim panas ini banyak klub Eropa yang menginginkan tanda tangan Anda?
Tidak ada yang lebih baik selain kembali ke Boca. Tidak bisa dibandingkan. Tidak bisa ditukar dengan uang. Saya berasal dari tempat ini. Saya kenal orang-orang di sini. Yang jelas, saya tidak perlu lagi berbicara bahasa Inggris atau Italia.
Apa yang membedakan Boca sekarang dengan saat pertama kali Anda bermain di La Bombonera?
Tidak ada. Sama saja. Lihatlah, saya tetap merasa di rumah. Saya merasa santai. Orang-orang (fans ) menyambut saya dengan hangat. Setelah sekian lama pergi, mereka tetap datang ke tempat ini untuk melihat wajah saya. Luar biasa. Saya berterima kasih kepada semua pendukung klub ini. Terima kasih.
Anda akan mengenakan nomor punggung 10, bukan 32 lagi. Ini nomor yang dulu dikenakan Diego Maradona dan Juan Roman Riquelme. Komentar Anda?
Maradona legendaris di negara ini (Argentina). Riquelme juga. Dia salah satu pemain besar dan idola fans Boca. Namun, saya kembali ke Boca bukan untuk mengalahkan dia (Riquelme). Saya datang untuk menuliskan sejarah saya sendiri.
Target Anda bersama Boca?
Juara.
Akhir pekan nanti Boca akan tampil di Liga Argentina melawan Quilmes di La Bombonera. Mungkinkah itu akan menjadi saat yang tepat Anda menjalani debut?
Saya harap pelatih memainkan saya. Tentu saja itu akan menjadi saat-saat yang emosional. Bermain di depan ribuan fans di pertandingan penting membuat saya tertantang. Namun, semuanya akan saya serahkan kepada pelatih. Dia yang menilai kesiapan saya.
Bagaimana dengan Juventus? Ada yang ingin Anda katakana untuk suporter?
Terima kasih untuk semua orang yang telah mendukung saya selama berkarier di Turin. Klub, kota, dan suporternya sangat bagus. Mereka akan tetap selalu di hati saya.
Andri Ananto
Karena itu, meski masih laku di Benua Biru, pesepak bola kelahiran 5 Februari 1984 itu justru memilih mudik ke kampung halaman. Saat upacara perkenalan digelar di La Bombonera, ribuan orang hadir, termasuk Diego Maradona.
Berikut petikan wawancara Tevez tentang karier baru di klub berjuluk Los Xeneizes itu, dilansir dari berbagai sumber.
Kenapa Anda memilih kembali ke Argentina saat ini? Bukankah pada transfer window musim panas ini banyak klub Eropa yang menginginkan tanda tangan Anda?
Tidak ada yang lebih baik selain kembali ke Boca. Tidak bisa dibandingkan. Tidak bisa ditukar dengan uang. Saya berasal dari tempat ini. Saya kenal orang-orang di sini. Yang jelas, saya tidak perlu lagi berbicara bahasa Inggris atau Italia.
Apa yang membedakan Boca sekarang dengan saat pertama kali Anda bermain di La Bombonera?
Tidak ada. Sama saja. Lihatlah, saya tetap merasa di rumah. Saya merasa santai. Orang-orang (fans ) menyambut saya dengan hangat. Setelah sekian lama pergi, mereka tetap datang ke tempat ini untuk melihat wajah saya. Luar biasa. Saya berterima kasih kepada semua pendukung klub ini. Terima kasih.
Anda akan mengenakan nomor punggung 10, bukan 32 lagi. Ini nomor yang dulu dikenakan Diego Maradona dan Juan Roman Riquelme. Komentar Anda?
Maradona legendaris di negara ini (Argentina). Riquelme juga. Dia salah satu pemain besar dan idola fans Boca. Namun, saya kembali ke Boca bukan untuk mengalahkan dia (Riquelme). Saya datang untuk menuliskan sejarah saya sendiri.
Target Anda bersama Boca?
Juara.
Akhir pekan nanti Boca akan tampil di Liga Argentina melawan Quilmes di La Bombonera. Mungkinkah itu akan menjadi saat yang tepat Anda menjalani debut?
Saya harap pelatih memainkan saya. Tentu saja itu akan menjadi saat-saat yang emosional. Bermain di depan ribuan fans di pertandingan penting membuat saya tertantang. Namun, semuanya akan saya serahkan kepada pelatih. Dia yang menilai kesiapan saya.
Bagaimana dengan Juventus? Ada yang ingin Anda katakana untuk suporter?
Terima kasih untuk semua orang yang telah mendukung saya selama berkarier di Turin. Klub, kota, dan suporternya sangat bagus. Mereka akan tetap selalu di hati saya.
Andri Ananto
(ars)