Skenario Perhitungan Poin Juara Dunia MotoGP

Jum'at, 17 Juli 2015 - 00:07 WIB
Skenario Perhitungan...
Skenario Perhitungan Poin Juara Dunia MotoGP
A A A
JAKARTA - Gelaran balapan paruh kedua akan berlangsung di Grand Prix Indianapolis dan emosi pecinta balap semakin terpancing saat sirkus MotoGP menyelesaikan sisa sembilan balapan di musim ini. Sekarang yang jadi pertanyaannya adalah skenario perhitungan poin apa yang akan dilakukan joki kuda besi demi mendapatkan predikat perebutan tahta juara dunia musim ini?

Sirkus MotoGP telah menyelesaikan sembilan balapan awal di musim ini dan Valentino Rossi berhasil menempati pimpinan klasemen sementara dengan raihan 179 poin. Tiga kemenangan dan belum pernah keluar dari perebutan podium adalah catatan mengesankan The Doctor selama balapan paruh pertama berlangsung.

Kendati memiliki rapor mengesankan selama mengaspal di paruh pertama, namun Rossi merasa belum puas dengan raihan tersebut. Pasalnya ada sejumlah pembalap yang terus menempel perolehan poin, sebut saja Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.

Lorenzo adalah salah satu pembalap yang diprediksi dapat mengacaukan rencana Rossi merebut trofi juara dunia MotoGP kesepuluh sepanjang kariernya di musim ini. Raihan poin yang hanya terpaut 13 poin dari rekan setimnya membuat joki kuda besi asal Spanyol punya peluang untuk mengudeta pemilik nomor 46 dari kursi singgasana.

Hal sama juga dirasakan Marquez. Meski baru mengumpulkan 114 poin, namun kemenangannya di seri kesembilan (GP Jerman) membuat banyak kalangan menilai jika dewi keberuntungan tengah menyelimuti joki kuda besi Repsol Honda.

Bahkan pengamat MotoGP Carlo Pernat menilai jika Marquez belum keluar dari perebutan gelar juara dunia musim ini. Itu dibuktikannya dengan mendominasi jalannya sesi latihan, kualifikasi, hingga balapan di Grand Prix Jerman, Minggu (12/7/2015) malam WIB. (Baca juga: Pengamat MotoGP Ramal Paruh Kedua Milik Marquez)

"Marquez selalu memiliki sikap nothing to lose dan akan mencoba untuk memenangkan setiap balapan. Saya juga yakin dia belum keluar dari jalur perebutan gelar juara dunia dan Honda akan kembali kompetitif," tegas Pernat seperti dikutip Motorsport, Selasa (14/7/2015).

Berikut adalah skenario perhitungan poin juara dunia MotoGP 2015 versi Sindonews, Jumat (17/7/2015). (Klasemen)

1. Valentino Rossi (179)

Skenario
Rossi tidak boleh lengah sedikit pun di paruh kedua musim ini. Jika ia gagal menyelesaikan balapan dengan tidak berada di podium, maka posisinya makin terancam. Karenanya ia harus fokus dan merancang strategi khusus demi mempertahankan posisinya.

Menilik rekam jejak balapan paruh kedua di musim lalu, terbilang mengesankan. Dua kemenangan, empat podium ketiga dan dua kali berada di tempat kedua mengantarkannya merebut posisi runner up. Sekarang situasinya sangat berbeda di mana Rossi membutuhkan (tiga podium pertama, tiga podium kedua, dan tiga podium ketiga). Jika perhitungan itu tidak meleset, maka poin akhir pembalap berambut kriwil, yakni 362 poin.

2. Jorge Lorenzo (166)

Skenario
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Lorenzo benar-benar menjadi ancaman serius Rossi. Sebab jika melihat rekornya di paruh kedua musim lalu, joki Movistar Yamaha memiliki rapor bagus di mana delapan kali naik podium terdiri dari podium kedua sebanyak lima kali, ketiga satu kali, dan dua kali naik podium pertama. Sementara satu balapan tersisa gagal diselesaikannya. Artinya, jika peristiwa itu kembali terulang. Maka Lorenzo mengumpulkan keseluruhan 332 poin.

3. Andrea Iannone (118)

Skenario
Iannone benar-benar butuh keajaiban. Melihat penampilan di paruh pertama yang kurang mengesankan membuat namanya mulai tenggelam dari persaingan perburuan gelar MotoGP musim ini. Namun demikian, kemungkinan masih bisa terjadi asalkan duo Movistar Yamaha selalu gagal menyelesaikan kemenangan dan pembalap berkebangsaan Italia ini mampu melahap sisa sembilan balapan dengan berada di podium pertama. Jika itu sesuai rencana maka ia akan mendapatkan 343 poin.

4. Marc Marquez (114)

Skenario
Tidak hanya Iannone yang butuh keajaiban. Impian Marquez mencetak hattrick sebagai pemenang MotoGP terbilang berat, terlebih jika melihat penampilan awal (paruh pertama) di mana joki Repsol Honda seakan mengabaikan keselamatan demi mendapatkan podium. Tercatat, pembalap kelahiran Carvera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu tiga kali gagal menyelesaikan balapan.

Itulah yang membuatnya terlempar ke posisi keempat dengan raihan 114 poin. Jika ia ingin mempertahankan gelar juara dunia, maka ia berharap agar ketiga posisi di atasnya gagal menyelesaikan balapan di podium. Dan, ia bisa mengulang keberhasilan di musim lalu dengan melahap sepuluh balapan secara beruntun.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0704 seconds (0.1#10.140)