Melawan Dominasi Serena Williams

Kamis, 23 Juli 2015 - 10:54 WIB
Melawan Dominasi Serena...
Melawan Dominasi Serena Williams
A A A
NEW YORK - Ajang Grand Slam Amerika Terbuka 2015 pada Agustus-September mendatang diprediksi masih milik juara bertahan Serena Williams.

Petenis nomor satu dunia asal Amerika Serikat tersebut akan sulit dibendung para pesaingnya. Jelas bukan tanpa alasan, jika pengamat tenis dunia menjagokan Serena akan kembali meraih gelar Amerika Terbuka 2015. Prestasi saudara kandung Venus Williams itu moncer setelah dia meraih gelar Grand Slam Amerika Terbuka 2014.

Diawali ajang Australia Terbuka Januari lalu, Serena sukses meraih gelar Grand Slam ke-19 setelah pada final mengalahkan Maria Sharapova 6-3,7-6. Gelar Australia Terbuka 2015 membuat petenis Amerika berusia 33 tahun itu melampaui rekor Martina Navratilova dan Chris Evert dengan menyabet titel grand slam sebanyak 19 kali.

Kecemerlangan Serena berlanjut. Di ajang Miami Master 2015, April lalu, Serena meraih gelar juara setelah pada final mengalahkan petenis Spanyol Carla Suarez Navarro 6-2, 6-0. Gelar juara Miami Master 2015 membuat Serena masuk jajaran elite petenis dunia yang mampu juara delapan kali. ”Saya tidak menyangka bisa juara delapan kali, ini sungguh luar biasa. Sebab, saya sempat beberapa kali salah servedan unforced error,” ujar Serena, dilansir AFP .

Belum cukup sampai di situ, Serena kembali menjadi yang terbaik di ajang Prancis Terbuka 2015 pada Juni lalu. Pada partai final Serena mengandaskan perlawanan unggulan ke-13 Lucie Safarova dengan rubber set 6-3, 6-7 (2-7), dan 6-2 dalam waktu 2 jam 1 menit. Di ajang Wimbledon 12 Juli lalu, Serema lagi-lagi tak terbendung dengan meraih gelar juara setelah mengandaskan perlawanan Gabine Muguruza di final.

Dengan catatan prestasi mentereng tersebut, sulit rasanya bagi petenis lain untuk merebut gelar juara Grand Slam Amerika Terbuka 2015 dari tangan Serena. Apalagi, Serena tampil di kandang sendiri alias di hadapan publik Amerika.

Kalau pun ada petenis yang mampu membuat kejutan atau bisa mematahkan dominasi Serena, mungkin hanya Maria Sharapova (Rusia), Simona Halep (Rumania), Petra Kvitova (Ceko), Caroline Wozniacki (Denmark), Ana Ivanovic (Serbia), Agnieszka Radwanska (Polandia), dan Garbine Muguruza (Spanyol).

Namun, jika ingin kejutan terjadi, tentu akan menarik jika petenis muda Spanyol Garbine Muguruza yang berjumpa Serena pada final Amerika Terbuka 2015. Petenis berusia 21 tahun itu secara mengejutkan tampil luar biasa di Wimbledon 2015. Ambisinya menjadi juara dunia membuat Muguruza kerap tampil di luar dugaan. Dia mampu menembus final, meski akhirnya kandas dari Serena.

”Roland Garros banyak membantu saya karena setiap waktu saya bermain pada pertandingan penting. Saya pernah ada di tingkat ini sebelumnya. Saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya ingin selalu menantang Serena karena dia petenis yang hebat. Saya ingin membuktikan bahwa saya petenis yang baik,” tandas Muguruza, dilansir AFP.

Namun, pencinta tenis lebih menginginkan Serena Williams bertemu Maria Sharapova pada final Amerika Terbuka 2015 daripada Gabine Muguruza. Alasannya, pertandingan final akan berlangsung seru dan sengit, mengingat pengalaman dan skill Sharapova yang selevel dengan Serena Williams.

Sazili mustofa
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7357 seconds (0.1#10.140)