Tuntut PBR Lunasi Gaji, Dejan Ancang-ancang Pergi
A
A
A
BEKASI - Pelatih Dejan Antonic ogah berkomentar terkait rencana tim Persipasi Bandung Raya (PBR) mengikuti Piala Indonesia Satu 2015. Dia malah mempertanyakan kejelasan nasibnya bersama tim yang berjuluk The Boys Are Back tersebut, termasuk belum jelasnya gaji selama 4 bulan yang belum dibayarkan manajemen tim.
Sejak vakumnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang berganti nama menjadi Qatar National Bank (QNB) League 2015, Dejan bersama para pemain PBR lainnya mengaku belum menerima haknya. Bahkan tidak ada satupun jajaran manajemen yang mencoba menghubunginya.
"Masalah di PBR banyak, gaji saya empat bulan belum dibayar, termasuk gaji pemain dua bulan. Kita semua bingung kenapa seperti ini. Kapan kita bisa kerja bagus untuk PBR kalau begini terus,"ujar Dejan, Kamis (23/7).
Bahkan Dejan sendiri mengaku sudah mencoba menghubungi jajaran manajemen. Namun tidak ada satupun yang merespons. Padahal selama ini, pelatih asal Serbia ini berkeinginan untuk terus menukangi PBR.
"Saya tidak pernah berniat untuk pindah ke klub lain. Saya akan tunggu gaji beres dulu (bersama PBR). Setelah semuanya beres, baru saya akan berpikir pindah. Tapi saya belum tahu rencananya mau (ke klub) mana. Saya mau bicara dulu dengan manajemen (PBR)," bebernya.
Selama ini, lanjut Dejan, dirinya mengaku belum mendapatkan tawaran dari klub-klub lain, termasuk tim asal Hongkong yang santer diberitakan. "Banyak orang tahu saya masih di PBR tapi situasinya berat sekali. Tidak ada satu orangpun yang mengerti. Saya sudah sering coba kontak manajemen tapi tidak diangkat,"sesalnya.
Dengan begitu, mantan pelatih Produta ini menyatakan akan tetap menunggu perkembangan terbaru dari manajemen PBR. "Tapi kalau terlalu lama menunggu, saya tidak mau juga. Mungkin saya akan pindah ke klub lain, lihat situasi saja dulu. Tapi saya tetap akan di Indonesia, belum berpikir ke luar Indonesia,"tegasnya.
Sementara itu, perwakilan manajemen PBR, Riki Sengkone mengaku tidak mengetahui permasalahan yang dialami juru taktiknya. "Kalau soal itu(tunggakan gaji) saya belum tahu. Itu yang menangani langsung bagian keuangan," jelas Riki.
Pihaknya hanya mengetahui jika para pemain termasuk jajaran pelatih PBR diliburkan terhitung sejak vakumnya kompetisi QNB League 2015. "Tapi kita sudah untuk Piala Indonesia Satu, hanya tinggal menunggu kabar terbaru dari pihak penyelenggara. Dan kalau jadi ikut turnamen, saya pikirmanajemen pasti akan memenuhi hak semua pelatih dan pemain,"tandasnya.
Sejak vakumnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang berganti nama menjadi Qatar National Bank (QNB) League 2015, Dejan bersama para pemain PBR lainnya mengaku belum menerima haknya. Bahkan tidak ada satupun jajaran manajemen yang mencoba menghubunginya.
"Masalah di PBR banyak, gaji saya empat bulan belum dibayar, termasuk gaji pemain dua bulan. Kita semua bingung kenapa seperti ini. Kapan kita bisa kerja bagus untuk PBR kalau begini terus,"ujar Dejan, Kamis (23/7).
Bahkan Dejan sendiri mengaku sudah mencoba menghubungi jajaran manajemen. Namun tidak ada satupun yang merespons. Padahal selama ini, pelatih asal Serbia ini berkeinginan untuk terus menukangi PBR.
"Saya tidak pernah berniat untuk pindah ke klub lain. Saya akan tunggu gaji beres dulu (bersama PBR). Setelah semuanya beres, baru saya akan berpikir pindah. Tapi saya belum tahu rencananya mau (ke klub) mana. Saya mau bicara dulu dengan manajemen (PBR)," bebernya.
Selama ini, lanjut Dejan, dirinya mengaku belum mendapatkan tawaran dari klub-klub lain, termasuk tim asal Hongkong yang santer diberitakan. "Banyak orang tahu saya masih di PBR tapi situasinya berat sekali. Tidak ada satu orangpun yang mengerti. Saya sudah sering coba kontak manajemen tapi tidak diangkat,"sesalnya.
Dengan begitu, mantan pelatih Produta ini menyatakan akan tetap menunggu perkembangan terbaru dari manajemen PBR. "Tapi kalau terlalu lama menunggu, saya tidak mau juga. Mungkin saya akan pindah ke klub lain, lihat situasi saja dulu. Tapi saya tetap akan di Indonesia, belum berpikir ke luar Indonesia,"tegasnya.
Sementara itu, perwakilan manajemen PBR, Riki Sengkone mengaku tidak mengetahui permasalahan yang dialami juru taktiknya. "Kalau soal itu(tunggakan gaji) saya belum tahu. Itu yang menangani langsung bagian keuangan," jelas Riki.
Pihaknya hanya mengetahui jika para pemain termasuk jajaran pelatih PBR diliburkan terhitung sejak vakumnya kompetisi QNB League 2015. "Tapi kita sudah untuk Piala Indonesia Satu, hanya tinggal menunggu kabar terbaru dari pihak penyelenggara. Dan kalau jadi ikut turnamen, saya pikirmanajemen pasti akan memenuhi hak semua pelatih dan pemain,"tandasnya.
(aww)