La Liga Tabuh Genderang Perang dengan Liga Inggris
A
A
A
BARCELONA - Liga Spanyol siap menabuh genderang perang melawan Liga Inggris untuk mengukuhkan diri sebagai kompetisi terbaik tidak hanya di Eropa, tapi juga dunia. Meski klub-klub besar asal Liga Inggris masih terdepan soal pemasukan, lantaran mendapat pemasukan super besar dari hak siar, tapi Liga Spanyol menegaskan bakal menjadi acuan sebagai kompetisi sepak bola terbaik di dunia.
Presiden Barca, Josep Maria Bartomeu mengatakan bakal melakukan yang terbaik untuk 'melawan' Liga Inggris. "Kami siap melawan Liga Inggris untuk menjadi yang terbaik. Banyak pemain top dunia yang bakal bermain di sini. Jujur, Liga Inggris saat ini memang masih menjadi kompetisi terbaik di dunia, tidak hanya soal sepak bola tapi juga dalam hal pendapatan tim," ucap Bartomeu yang baru saja terpilih kembali memimpin La Blaugrana, Senin (27/7/2015).
"Aturan pembagian hak siar di Liga Inggris adalah hal yang harus ditiru oleh kami. Namun tidak ada klub lain di dunia yang mempunyai pendapatan lebih besar dari Barcelona. Liga Inggris telah menjadi titik acuan dan La Liga Spanyol banyak belajar dari mereka. Kini kami punya undang-undang baru yang mewajibkan klub untuk menjual hak siar secara bersama-sama karena kami harus mengikuti Liga Inggris," sambungnya.
(Baca Juga: Detik Terakhir Monopoli Barca-Madrid di Liga Spanyol)
Pada musim 2013-2014, Atletico Madrid hanya meraih 42 juta euro atau sekira Rp603 miliar dari hak siar Liga Spanyol, bandingkan dengan Cardiff yang terdegradasi mendapat 74,5 juta euro (Rp107 miliar), atau selisih 32,5 juta euro (Rp464 miliar). Liga Inggris yang telah memecahkan rekor kesepakatan hak siar televisi senilai 4,4 miliar euro atau setara dengan Rp62,830 triliun semakin membuat klub-klub liga elite Eropa lainnya cemburu, karena pundi-pundi klub Liga Inggris akan semakin menggelembung.
Guna menjadi pesaing Liga Inggris, pemerintah Spanyol memberlakukan peraturan baru yang menegaskan 50 persen pendapatan dari hak siar televisi harus dibagi rata di antara 20 tim peserta Liga Spanyol. Aturan ini mendorong agar RFEF mengelola pemasukan hak siar secara kolektif. Sebelumnya pada peraturan lama, Barcelona dan Real Madrid mengantungi tiga kali pemasukan lebih besar dibandingkan klub lain.
"Real Madrid dan Barcelona masih menjadi klub terbesar, tapi tim seperti Atletico Madrid, Valencia, Sevilla atau Athletic Bilbao sudah melakukan pekerjaan yang baik. Kami ingin publik tidak hanya setia menonton Liga Inggris. Secara individu klub, kami tahu persaingan semakin tipis. Bukan hanya dengan peserta Liga Inggris, tapi juga Paris Saint-Germain dan Bayern Muenchen," tandasnya.
Presiden Barca, Josep Maria Bartomeu mengatakan bakal melakukan yang terbaik untuk 'melawan' Liga Inggris. "Kami siap melawan Liga Inggris untuk menjadi yang terbaik. Banyak pemain top dunia yang bakal bermain di sini. Jujur, Liga Inggris saat ini memang masih menjadi kompetisi terbaik di dunia, tidak hanya soal sepak bola tapi juga dalam hal pendapatan tim," ucap Bartomeu yang baru saja terpilih kembali memimpin La Blaugrana, Senin (27/7/2015).
"Aturan pembagian hak siar di Liga Inggris adalah hal yang harus ditiru oleh kami. Namun tidak ada klub lain di dunia yang mempunyai pendapatan lebih besar dari Barcelona. Liga Inggris telah menjadi titik acuan dan La Liga Spanyol banyak belajar dari mereka. Kini kami punya undang-undang baru yang mewajibkan klub untuk menjual hak siar secara bersama-sama karena kami harus mengikuti Liga Inggris," sambungnya.
(Baca Juga: Detik Terakhir Monopoli Barca-Madrid di Liga Spanyol)
Pada musim 2013-2014, Atletico Madrid hanya meraih 42 juta euro atau sekira Rp603 miliar dari hak siar Liga Spanyol, bandingkan dengan Cardiff yang terdegradasi mendapat 74,5 juta euro (Rp107 miliar), atau selisih 32,5 juta euro (Rp464 miliar). Liga Inggris yang telah memecahkan rekor kesepakatan hak siar televisi senilai 4,4 miliar euro atau setara dengan Rp62,830 triliun semakin membuat klub-klub liga elite Eropa lainnya cemburu, karena pundi-pundi klub Liga Inggris akan semakin menggelembung.
Guna menjadi pesaing Liga Inggris, pemerintah Spanyol memberlakukan peraturan baru yang menegaskan 50 persen pendapatan dari hak siar televisi harus dibagi rata di antara 20 tim peserta Liga Spanyol. Aturan ini mendorong agar RFEF mengelola pemasukan hak siar secara kolektif. Sebelumnya pada peraturan lama, Barcelona dan Real Madrid mengantungi tiga kali pemasukan lebih besar dibandingkan klub lain.
"Real Madrid dan Barcelona masih menjadi klub terbesar, tapi tim seperti Atletico Madrid, Valencia, Sevilla atau Athletic Bilbao sudah melakukan pekerjaan yang baik. Kami ingin publik tidak hanya setia menonton Liga Inggris. Secara individu klub, kami tahu persaingan semakin tipis. Bukan hanya dengan peserta Liga Inggris, tapi juga Paris Saint-Germain dan Bayern Muenchen," tandasnya.
(akr)