Menanti Petualangan Kedua Vidal di Negeri Panser
A
A
A
MUENCHEN - Keputusan besar diambil Arturo Vidal di bursa transfer musim panas 2015. Pemain kebangsaan Chile itu memilih hengkang dari Juventus, tim yang telah dibelanya sejak 2011 lalu.
Bersama Juve, karier Vidal bersinar terang. Ia turut mengantarkan I Bianconeri meraih empat gelar Scudetto, dua Piala Super Italia dan satu trofi Coppa Italia. Vidal bahkan nyaris membawa mantan timnya juara Liga Champions Eropa. Namun sayang, di partai final Juve dipaksa bertekuk lutut oleh Barcelona.
Awalnya, Vidal disebut-sebut bakal bertahan. Namun godaan dari tim besar seperti Arsenal, Real Madrid dan Manchester United datang menghampirinya. Sejak akhir musim 2014/2015, sang pemain terus digosipkan bakal pindah ke salah satu dari tiga klub tersebut.
Tapi publik dikejutkan saat Vidal memilih bergabung dengan Bayern Muenchen. Pemain berusia 28 tahun itu diboyong dengan biaya transfer 35 juta euro atau setara Rp 516 miliar. Oleh Muenchen, Vidal dipekerjakan hingga musim panas 2019.
"Saya sangat senang bisa bergabung dengan Bayern Muenchen. Ini menjadi langkah baru dan saya berharap bisa melakukan yang terbaik di sini. Saya ingin memenangkan trofi di sini. Bagi saya, ini adalah mimpi yang jadi kenyataan," ungkap Vidal, seperti dikutip dari laman resmi Muenchen.
"Meninggalkan Juventus jelas pilihan sulit, tapi saya ingin membuat langkah besar dalam karier saya. Saya ingin terus berkembang sebagai pemain dan memenangkan gelar seperti Liga Champions. Saya pikir kesempatan terbaik melakukannya adalah bersama Bayern," tegasnya.
Di Muenchen, Vidal harus bekerja keras demi memperebutkan tempat di skuat utama. Ia harus bersaing dengan Juan Bernat, Xabi Alonso, Thiago Alcântara, Javi Martinez dan Mario Gotze. Meski persaingannya sulit, Vidal diyakini bisa beradaptasi dengan cepat. Sebab kompetisi Bundesliga Jerman bukanlah hal asing bagi pemain berpostur 180cm ini.
Pada 2007-2011 lalu, Vidal sempat memperkuat Bayer Leverkusen. Selama empat tahun, dirinya mencatatkan 129 penampilan dan dari kesempatannya itu ia mencetak 18 gol. Dengan modal pengalamannya itu, Vidal diyakini bisa melakoni petualangan keduanya di Jerman dengan catatan positif
Bersama Juve, karier Vidal bersinar terang. Ia turut mengantarkan I Bianconeri meraih empat gelar Scudetto, dua Piala Super Italia dan satu trofi Coppa Italia. Vidal bahkan nyaris membawa mantan timnya juara Liga Champions Eropa. Namun sayang, di partai final Juve dipaksa bertekuk lutut oleh Barcelona.
Awalnya, Vidal disebut-sebut bakal bertahan. Namun godaan dari tim besar seperti Arsenal, Real Madrid dan Manchester United datang menghampirinya. Sejak akhir musim 2014/2015, sang pemain terus digosipkan bakal pindah ke salah satu dari tiga klub tersebut.
Tapi publik dikejutkan saat Vidal memilih bergabung dengan Bayern Muenchen. Pemain berusia 28 tahun itu diboyong dengan biaya transfer 35 juta euro atau setara Rp 516 miliar. Oleh Muenchen, Vidal dipekerjakan hingga musim panas 2019.
"Saya sangat senang bisa bergabung dengan Bayern Muenchen. Ini menjadi langkah baru dan saya berharap bisa melakukan yang terbaik di sini. Saya ingin memenangkan trofi di sini. Bagi saya, ini adalah mimpi yang jadi kenyataan," ungkap Vidal, seperti dikutip dari laman resmi Muenchen.
"Meninggalkan Juventus jelas pilihan sulit, tapi saya ingin membuat langkah besar dalam karier saya. Saya ingin terus berkembang sebagai pemain dan memenangkan gelar seperti Liga Champions. Saya pikir kesempatan terbaik melakukannya adalah bersama Bayern," tegasnya.
Di Muenchen, Vidal harus bekerja keras demi memperebutkan tempat di skuat utama. Ia harus bersaing dengan Juan Bernat, Xabi Alonso, Thiago Alcântara, Javi Martinez dan Mario Gotze. Meski persaingannya sulit, Vidal diyakini bisa beradaptasi dengan cepat. Sebab kompetisi Bundesliga Jerman bukanlah hal asing bagi pemain berpostur 180cm ini.
Pada 2007-2011 lalu, Vidal sempat memperkuat Bayer Leverkusen. Selama empat tahun, dirinya mencatatkan 129 penampilan dan dari kesempatannya itu ia mencetak 18 gol. Dengan modal pengalamannya itu, Vidal diyakini bisa melakoni petualangan keduanya di Jerman dengan catatan positif
(bep)