Kepastian Kick Off Piala Kemerdekaan Bikin Klub Lega
A
A
A
TUBAN - Klub-klub kontestan Piala Kemerdekaan sedikit lega setelah menerima jadwal pertandingan. Paling tidak jadwal tersebut seakan menjadi garansi awal bahwa turnamen yang mundur hingga pertengahan Agustus nanti tidak lagi tertunda dan membuat klub semakin merugi.
Sejumlah klub menginginkan jadwal tersebut sudah mutlak dan kick off benar-benar terjadi pada pertengahan Agustus. Persatu Tuban adalah salah satu kontestan yang risau dengan terjadinya penundaan hingga tiga kali. Alasannya sudah jelas, pembengkakan biaya persiapan tim.
"Syukurlah jadwal sudah dikirimkan ke klub-klub. Paling tidak sudah ada kepastian walau harus masih ditunggu lagi perkembangannya. Kami tidak mau ada penundaan lagi yang berimplikasi pada pengeluaran klub,"ujar Fahmy Fikroni, manager Persatu Tuban.
Selama persiapan, Persatu sudah mengeluarkan dana sekira Rp100 juta dan itu dipastikan membengkak dengan penundaan hingga pertengahan Agustus. Manajemen pun meminta penundaan tidak lagi terjadi, karena sumber dana juga masih sulit.
"Tentunya semua tim merasakan hal yang sama. Setelah kompetisi Divisi Utama gagal digelar tahun 2015, tim selama ini tidak punya pemasukan pasti. Jelas akan memberatkan kalau terus tertunda karena persiapan butuh dana yang tidak sedikit," kata Fahmi.
Kontestan lain, Persepam Madura Utama juga lega setelah menerima jadwal Piala Kemerdekaan. Manajemen Persepam ingin jadwal tersebut benar-benar pasti sehingga tidak bingung lagi mengatur keuangan serta program tim. Bagi Persepam, penundaan jadwal ada sisi positif dan negatifnya.
Positifnya, tim memiliki lebih banyak waktu mempersiapkan diri setelah sempat berganti pelatih. Negatifnya, aspek finansial sulit dikalkulasi jika event terus mengalami kemunduran. "Semoga jadwal ini sudah pasti dan tidak ada perubahan," kata Nadi Mulyadi, asisten manager Persepam.
"Dengan adanya kepastian, maka klub lebih mudah menentukan program latihan serta kalkulasi dana yang dibutuhkan. Persepam pada intinya siap kapan saja Piala Kemerdekaan digelar, asalkan ada kepastian kick off,"demikian Nadi Mulyadi.
Persepam maupun Persatu sama-sama bergabung di Grup D yang dipusatkan di Stadion Wilis, Madiun. Stadion Wilis ditunjuk sebagai pengganti Gelora Bangkalan karena Madiun dianggap lebih representatif dari aspek akomodasi, terutama ketersediaan hotel atau penginapan.
Sejumlah klub menginginkan jadwal tersebut sudah mutlak dan kick off benar-benar terjadi pada pertengahan Agustus. Persatu Tuban adalah salah satu kontestan yang risau dengan terjadinya penundaan hingga tiga kali. Alasannya sudah jelas, pembengkakan biaya persiapan tim.
"Syukurlah jadwal sudah dikirimkan ke klub-klub. Paling tidak sudah ada kepastian walau harus masih ditunggu lagi perkembangannya. Kami tidak mau ada penundaan lagi yang berimplikasi pada pengeluaran klub,"ujar Fahmy Fikroni, manager Persatu Tuban.
Selama persiapan, Persatu sudah mengeluarkan dana sekira Rp100 juta dan itu dipastikan membengkak dengan penundaan hingga pertengahan Agustus. Manajemen pun meminta penundaan tidak lagi terjadi, karena sumber dana juga masih sulit.
"Tentunya semua tim merasakan hal yang sama. Setelah kompetisi Divisi Utama gagal digelar tahun 2015, tim selama ini tidak punya pemasukan pasti. Jelas akan memberatkan kalau terus tertunda karena persiapan butuh dana yang tidak sedikit," kata Fahmi.
Kontestan lain, Persepam Madura Utama juga lega setelah menerima jadwal Piala Kemerdekaan. Manajemen Persepam ingin jadwal tersebut benar-benar pasti sehingga tidak bingung lagi mengatur keuangan serta program tim. Bagi Persepam, penundaan jadwal ada sisi positif dan negatifnya.
Positifnya, tim memiliki lebih banyak waktu mempersiapkan diri setelah sempat berganti pelatih. Negatifnya, aspek finansial sulit dikalkulasi jika event terus mengalami kemunduran. "Semoga jadwal ini sudah pasti dan tidak ada perubahan," kata Nadi Mulyadi, asisten manager Persepam.
"Dengan adanya kepastian, maka klub lebih mudah menentukan program latihan serta kalkulasi dana yang dibutuhkan. Persepam pada intinya siap kapan saja Piala Kemerdekaan digelar, asalkan ada kepastian kick off,"demikian Nadi Mulyadi.
Persepam maupun Persatu sama-sama bergabung di Grup D yang dipusatkan di Stadion Wilis, Madiun. Stadion Wilis ditunjuk sebagai pengganti Gelora Bangkalan karena Madiun dianggap lebih representatif dari aspek akomodasi, terutama ketersediaan hotel atau penginapan.
(aww)